Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit
4 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gambar 1.2.1 – Konstruksi fisik HEPA Filter.
1.2.3 hipertermia,
peningkatan temperatur tubuh manusia yang biasanya terjadi karena infeksi. Hipertermia juga dapat didefinisikan sebagai temperatur tubuh yang terlalu panas atau tinggi.
Umumnya, manusia akan mengeluarkan keringat untuk menurunkan temperatur tubuh. Namun, pada keadaan tertentu, temperatur dapat meningkat dengan cepat hingga
pengeluaran keringat tidak memberikan pengaruh yang cukup.
Hipertermia cenderung lebih sering terjadi pada bayi dan anak di bawah usia 4 tahun dan orang tua yang berumur 65 tahun ke atas.
Orang yang kelebihan berat badan, sedang sakit atau berada dalam pengobatan tertentu juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami hipertermia.
Temperatur tubuh yang terlalu tinggi dapat merusak otak dan organ vital lainnya. Pada penderita hipertermia parah, gejala yang akan timbul meliputi kondisi mental kelelahan,
cemas, tubuh kejang, dan dapat mengakibatkan koma.
1.2.4 infiltrasi,
laju aliran udara tak terkendali dan tidak disengaja masuk ke dalam gedung melalui celah dan bukaan lainnya dan akibat penggunaan pintu luar gedung. Infiltrasi disebut juga sebagai
kebocoran udara luar ke dalam gedung.
1.2.5 kelembaban udara relatif ruangan,
perbandingan antara jumlah uap yang dikandung oleh udara tersebut dibandingkan dengan jumlah kandungan uap air pada keadaan jenuh pada temperatur udara ruang tersebut.
1.2.6 konservasi energi sistem tata udara,
sistem tata udara yang dapat bekerja dengan hemat energi tanpa mengurangi persyaratan fungsinya.
1.2.7 konservasi energi,
upaya mengeffisienkan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat dihindarkan.
Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit
5 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
1.2.8 pengkondisian udara air conditioning,
usaha mengolah udara untuk mengendalikan temperatur ruangan, kelembaban relatif, kualitas udara, dan penyebarannya.
1.2.9 sistem saluran udara variabel Variable Air Volume = VAV ,
sistem tata udara yang mengendalikan temperatur bola kering dalam suatu ruangan dengan mengatur laju aliran udara yang masuk ke dalam ruangan tersebut.
1.2.10 sistem tata udara,
keseluruhan sistem yang mengkondisikan udara di dalam gedung dengan mengatur besaran termal seperti temperatur dan kelembaban relatif, serta kesegaran dan kebersihannya,
sedemikian rupa sehingga diperoleh kondisi ruangan yang nyaman.
1.2.11 trakeostomi,
suatu tindakan dengan membuka dinding depaninterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas. Selain
itu, trakeostomi merupakan prosedur operasi yang bertujuan untuk membuat jalan nafas didalam trakea servikal.
1.2.12 ULPA Ultra Low Penetration Air,
Filter udara yang dapat menyaring udara sekurang-kurangnya 99,999 debu, serbuk sari, jamur, bakteri, dan semua partikel berukuran 120 nanometer 0,12 micron atau lebih besar
di udara.
Gambar 1.2.2 - Bentuk fisik ULPA Filter.
1.2.13 unit pengolah udara Air Handling Unit.