Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit
15 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
1 Area Persiapan Makanan.
25 Laundri.
Area Administrasi. Penyimpanan besar
Area Kotor.
a
Didasarkan pada ASHRAE Standard 52.1-1992.
b
Didasarkan pada tes DOP.
c
HEPA filter pada outlet.
3.3 Gerakan Udara
3.3.1 Data yang diberikan dalam tabel 2 menggambarkan sejauh mana kontaminasi dapat
tersebar ke udara dan lingkungan rumah sakit dengan salah satu kegiatan rutin yang banyak dilakukan untuk perawatan pasien normal.
3.3.2 Penghitungan bakteri di lorong jelas menunjukkan penyebaran kontaminasi ini.
Karena penyebaran bakteri yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, sistem pengkondisian udara harus menyediakan pola gerakan udara yang meminimalkan penyebaran kontaminasi
Table 2 Tabel 2
– Pengaruh penggantian sprei terhadap hitungan bakteri di udara dalam rumah sakit. Influence of Bedmaking on Airborne Bacterial Count in Hospitals
Item Hitungan per m
3
Di dalam kamar pasien
Kamar pasien dekat lorong
Kebersihan ruangan 1200
1060 Selama penggantian sprei
4940 2260
Setelah 10 menit 2120
1470 Setelah 30 menit
1270 950
Kebersihan ruangan background
560 Penggantian sprei normal
Normal bedmaking 3520
Penggantian sprei dengan bersemangat Vigorous
bedmaking 6070
Sumber Greene et al. 1960
3.3.3 Aliran udara yang tidak diinginkan antara ruangan dan lantai sering sekali sulit untuk
dikontrol, hal tersebut terjadi karena adanya pintu yang terbuka, gerakan petugas dan pasien, perbedaan temperatur, dan efek cerobong, terutama ditekankan pada bukaan
vertikal seperti tempat peluncuran, saf lif, tangga, dan saf yang umumunya untuk kebutuhan mekanikal rumah sakit.
Sementara beberapa dari faktor ini di luar kendali praktis, efek lain mungkin diminimalkan dengan menutup bukaan saf di ruang tertutup dan dengan merancang dan menyeimbangkan
sistem udara untuk menciptakan tekanan udara positif atau negatif dalam ruang dan area tertentu.
Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit
16 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
3.3.4 Sistem yang melayani area sangat terkontaminasi, seperti ruang otopsi dan ruang