Pernyataan Kondisi Kesiapan rumah sakit menghadapi bencana Sarana Penyelamatan Jiwa Sementara.

Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit 58 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Ketidak tepatan pemakaian filter atau pemeliharaannya dapat menimbulkan masalah pengendalian infeksius.

5.5 Pemenuhan dengan Persyaratan “Joint Commisioning”.

Bagian pemeliharaan bekerja sama erat dengan departemen lain dan komite keselamatan fasilitas untuk memperoleh pemenuhan “Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization JHAHO” Area kunci berikut relatif menjadi perhatian untuk pemenuhan tersebut.

5.5.1 Pernyataan Kondisi

5.5.1.1 JCAHO mempersyaratkan bahwa semua fasilitas perawatan kesehatan menggunakan informasi mutakhir kondisi fasilitas. 5.5.1.2 Dokumen ini disebut Pernyataan Kondisi Statement Of Conditions = SOC. 5.5.1.3 Pernyataan Kondisi SOC berisi daftar semua tindakan korektif yang ditunjukkan dalam suatu rencana koreksi Plan for Correction = PFC. 5.5.1.4 SOC adalah dokumen yang tetap tinggal. SOC harus selalu diperbaharui jika fasilitas dirubah, direnovasi, atau ditingkatkan. Bagian pemeliharaan memainkan peran sentral dalam mempersiapkan dokumen SOC dan melaksanakan PFC.

5.5.2 Kesiapan rumah sakit menghadapi bencana

5.5.2.1 Lisensi negara biasanya mempersyaratkan fasilitas perawatan kesehatan untuk mempunyai rencana tanggap bencana sebagai keharusan dari JCAHO. Bagian pemeliharaan mempunyai peran penting dalam memformulasi dan mengimplemen tasi rencana tersebut. 5.5.2.2 Contoh lain dari kerja sama yang erat dibutuhkan antara bagian pemeliharaan dan bagian lain. Komite perencanaan tanggap bencana fasilitas perawatan kesehatan biasanya termasuk perwakilan dari berikut ini : 1 petugas medik; 2 administrasi termasuk manajer risiko. 3 bagian gawat darurat; 4 keamanankomunikasi; 5 hubungan publik. 6 Rekam medik dan pendaftaran; 7 laboratorium; 8 radiologi; 9 terapi pernapasan.

5.5.3 Sarana Penyelamatan Jiwa Sementara.

Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit 59 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 5.5.3.1 Menciptakan lingkungan bangunan yang aman adalah sasaran persyaratan teknis keselamatan jiwa dan standar yang mencakup: jalan ke luar, tangga, alat deteksi api, dan hunian umum. 5.5.3.2 Sepanjang perencanaan bangunan tetap tidak berubah, perencanaan terpadu sistem keselamatan jiwa juga tidak berubah. 5.5.3.3 Namun demikian, fasilitas perawatan kesehatan selalu berubah, seperti bangunan yang sedang mengalami renovasi dan konstruksi baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, keterpaduan sistem keselamatan jiwa dapat berkurang. 5.5.3.4 Oleh karena itu, potensial untuk menciptakan sistem keselamatan jiwa sementara untuk mengatasi penurunan keselamatan jiwa tersebut. Keselamatan jiwa sementara umumnya diabaikan selama perancangan renovasi dan sering tidak ditangani sampai dengan konstruksi sebenarnya dimulai. 5.5.3.5 Tidak pernah terlambat membuat penyesuaian yang diperlukan untuk proses perancangan dan konstruksi. Jika tidak, pasien dan pengunjung mungkin terkena bahaya. Bagian pemeliharaan dapat dipanggil untuk menyelenggarakan tambahan latihan pemadaman kebakaran dan evakuasi dan menjalankan pengawasan pada pekerjaan pemotongan, solder, dan penggunaan api dalam proses konstruksi. 5.5.3.6 Beberapa masalah bagian pemeliharaan adalah dalam mengeluarkan ijin internal penggunaan api untuk kontraktor luar dan keamanan zona alarm kebakaran seperti yang diperlukan untuk pembangunan di bangunan yang sudah ada. Setelah pembangunan selesai, sistem alarm dikembalikan ke kondisi pengoperasian normal.

5.5.4 Manajemen Utilitas.