48
1. Seorang remaja laki-laki dan perempuan yang memiliki tato dalam waktu sekurang-kurangnya 1 tahun.
2. Remaja berusia 17 sampai dengan 21 tahun untuk perempuan dan 18 sampai dengan 22 tahun untuk laki-laki.
3. Berdomisili di kota Yogyakarta sekurang-kurangnya 2 tahun. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti maka didapatkan 3
remaja perempuan bertato dan 3 remaja laki-laki bertato yang layak dijadikan subyek penelitian. Keenam subyek penelitian diantaranya MH, RN dan MI
remaja bertato laki-laki, dan remaja perempuan bertato yaitu EAP, AFS dan TPA.
D. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta. Daerah tersebut peneliti pilih untuk dijadikan setting penelitian karena banyak remaja bertato di Kota
Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa komunitas tato di Kota Yogyakarta yang di dalamnya terdapat remaja bertato. Sehingga
diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mendapatkan data serta informasi yang dibutuhkan. Melalui hal tersebut diharapkan penelitian ini dapat
memberikan sumbangan bagi UNY sebagai almamater peneliti, untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai kehidupan remaja
bertato.
49
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan cara observasi pengamatan, interview
wawancara, dokumentasi dan gabungan dari ketiganya atau triangulasi sesuai dengan pendapat Sugiyono 2011: 309. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi dan wawancara mendalam.
1. Wawancara Mendalam Indepth Interview Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih
yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab. Sudarwan Danim, 2002: 130. Dalam
wawancara ini peneliti menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan masalah subjek.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur. Digunakannya pedoman dalam melakukan wawancara bertujuan
agar wawancara dapat dikendalikan dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan sehingga memungkinkan variasi pertanyaan yang disesuaikan
dengan situasi di lapangan. Wawancara
dalam penelitain
dilakukan secara
berulang-ulang terhadap 6 remaja bertato. Berdasarkan hasil wawancara tersebut akan
diperoleh gambaran mengenai faktor penyebab, alasan dan dampak remaja Yogyakarta mentato tubuhnya. Wawancara ini dihentikan apabila peneliti
sudah mendapatkan data yang ingin dicapai.