Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

49

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi pengamatan, interview wawancara, dokumentasi dan gabungan dari ketiganya atau triangulasi sesuai dengan pendapat Sugiyono 2011: 309. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. 1. Wawancara Mendalam Indepth Interview Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab. Sudarwan Danim, 2002: 130. Dalam wawancara ini peneliti menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan masalah subjek. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur. Digunakannya pedoman dalam melakukan wawancara bertujuan agar wawancara dapat dikendalikan dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan sehingga memungkinkan variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi di lapangan. Wawancara dalam penelitain dilakukan secara berulang-ulang terhadap 6 remaja bertato. Berdasarkan hasil wawancara tersebut akan diperoleh gambaran mengenai faktor penyebab, alasan dan dampak remaja Yogyakarta mentato tubuhnya. Wawancara ini dihentikan apabila peneliti sudah mendapatkan data yang ingin dicapai. 50 2. Observasi Penggunaan pengamatan ialah: pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para subjek pada keadaan waktu itu. Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data; pengamatan menungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek. Lexy J. Moleong, 2005: 175. Observasi dilakukan dengan dua cara yaitu dengan terlibat partisipatif ataupun nonpartisipatif. Menurut Spradley dalam Sugiyono, 2011: 311 observasi partisipan dibagi menjadi empat jenis yaitu observasi yang pasif, moderat, aktif dan lengkap. Sesuai dengan pendapat Spradley tersebut, maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipan pasif, karena dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Pengamatan dilakukan dengan pengamatan terstruktur yaitu dengan melakukan pengamatan menggunakan pedoman observasi saat pengamatan dilakukan. Pengamatan dilakukan di tempat tinggal, tempat kerja dan tempat