B ab
: P
E R
E N
C A
N A
A N
K IN
E R
JA TA
H U
N 2
01 6
10
2.1.5 Tujuan 5: Terwujudnya peningkatan peran sub sektor migas dalam pembangunan daerah
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Dana Bagi Hasil DBH merupakan salah satu keuntungan yang diperoleh oleh Daerah dengan adanya industri migas. Semakin besar sumber daya migas di suatu daerah,
semakin besar pula DBH yang diperoleh suatu daerah. Pada tahun 2016, jumlah DBH yang diharapkan dapat tercapai dari sub sektor migas adalah sebesar 57.94 triliun rupiah.
Gambar 5. Target Dana Bagi Hasil Rencana Strategis Ditjen Migas 2015-2019
2.2 Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun
Anggaran 2016
Penetapan target yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan menjadi acuan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi tahun anggaran 2016. Beberapa indikator kinerja mengalami
penyesuaian pada target dari target semula pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi 2015-2019. Hal ini disebabkan penyesuaian dimaksud mengikuti perkembangan situasi dan kondisi kebijakan
nasional terkait, seperti APBN, APBNP, Rencana Umum Energi Nasional RUEN dan dokumen perencanaan lainnya, serta mempertimbangkan implementasi kebijakan NAWACITA, penugasan pimpinan kelembagaan, dan
hasil evaluasi pada dokumen rencana terdahulu. Berikut penjabaran Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun 2016:
Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Migas Tahun 2016
Sasaran No
Indikator Kinerja Satuan
Target Optimalisasi
Penyediaan Energi Fosil
1 Lifting minyak dan gas bumi a. Lifting minyak bumi APBN 2016
MBOPD 830
b. Lifting gas bumi APBN 2016 MBOEPD
1.155 2 Jumlah penandatanganan KKKS Migas
a. Konvensional KKKS
6
56,41 57,94
58,71 61,15
63,11
2015 2016
2017 2018
2019
Dana Bagi Hasil Triliun Rupiah
B ab
: P
E R
E N
C A
N A
A N
K IN
E R
JA TA
H U
N 2
01 6
11
Sasaran No
Indikator Kinerja Satuan
Target
b. Non konvensional KKKS
2 3 Cadangan minyak dan gas bumi
a. Cadangan minyak bumi MMSTB
6.589 b. Cadangan gas bumi
TCF 146
Meningkatkan investasi sub sektor
migas 4 Investasi sub sektor migas
Miliar US 20.421
5 Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan sub sektor migas sesuai prolegnas
Rancangan 10
Meningkatkan alokasi migas domestik
6 Pemanfaatan gas bumi dalam negeri a. Persentase alokasi gas domestik
61 b. Fasilitasi pembangunan FSRU Flating Storage
Regasification UnitRegasifikasi on-shoreLNG Terminal
Unit 1
Meningkatkan akses dan infrastruktur
migas 7 Kapasitas kilang BBM
a. Produksi BBM dari kilang dalam negeri Juta KL
39 b. Kapasitas kilang BBM dalam negeri
Ribu BCPD 1.167
8 Kapasitas terpasang kilang LPG Juta MT
4,62 9 Pembangunan jaringan gas kota
a. Jumlah wilayah dibangun jaringan gas kota Lokasi
6 b. Rumah tangga tersambung gas kota
SR 89.000
10 Pembangunan infrastruktur sarana bahan bakar gas Lokasi
2
Mewujudkan subsidi energi yang lebih
tepat sasaran 11 Volume BBM subsidi APBN 2016
Juta KL 17,9
12 Volume LPG subsidi APBN 2016 Juta MT
6,11
Mengoptimalkan penerimaan negara
dari sub sektor migas 13 Jumlah realisasi penerimaan negara dari sub sektor
migas terhadap target APBN APBN 2016 Rp. Trilliun
126,19
Terwujudnya lindung lingkungan
keselamatan operasi dan usaha penunjang
migas 14 Persentase penurunan jumlah kecelakaan fatal pada
operasi kegiatan hulu dan hilir migas 80
15 Jumlah perusahaan yang melaksanakan keteknikan yang baik
Perusahaan 40
2.3 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2016
Penyusunan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan pada beberapa peraturan perundangan, seperti Peraturan Menteri ESDM nomor 22 Tahun 2015
Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Termasuk Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, serta Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun penjabaran Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun 2016 dapat terlihat pada tabel
berikut ini: