Produksi BBM dari Kilang Dalam Negeri

B ab : A K U N TA B IL ITA S K IN E R JA 39 Gambar 27.Perkembangan Kapasitas Kilang Minyak Indonesia Pembangunan Kilang Setelah RU VI Balongan beroperasi pada tahun 1994 tidak ada lagi penambahan fasilitas kilang baru milik PT Pertamina Persero. Hingga saat ini tercatat ada 2 kilang milik swasta yang beroperasi yaitu PT Trans Pacific Petrochemical Indotama TPPI di Jawa Timur dan kilang PT Tri Wahana Universal TWU yang semula hanya mempunyai 1 Train dengan kapasitas 6 MBCD telah menambah 1 train lagi dengan kapasitas 12 MBCD yang mulai beroperasi pada pertengahan 2014. Baik Train 1 dan Train 2 PT TWU menggunakan sumber minyak mentah Banyu Urip yang diproduksi PT Exxon Mobile Cepu Limited EMCL. Sedangkan penambahan kilang baru oleh Pertamina direncanakan akan dibangun kilang Tuban, Jawa Timur dan kilang Bontang, Kalimantan Timur. Penambahan fasilitas RFCC pada RU IV Cilacap bertujuan untuk meningkatkan produksi HOMC 1,13 juta BarrelBulan, LPG 350.000 TonThn, Propylene 140.000 TonThn, serta meningkatkan margin kilang dan daya saing RU-IV. RFCC beroperasi sejak tanggal 30 September 2015 dan sejak saat itu terjadi perubahan sebagai berikut:  Tidak ada lagi impor HOMC High Octane Mogas Component, dimana HOMC merupakan komponen blending GasolinePremium. HOMC mempunyai ON=92;  Impor Premium ke TBBM Terminal BBM Lomanis 2 x 200 MB di stoptidak diperlukan dan selanjutnya kebutuhan Premium tersebut dapat disupply langsung dari RU IV Cilacap;  Injeksiimport LPG via kapal sebanyak 7 x 2500 MT per bulan dapat dikurangi 6 enam call kapal, saat ini hanya dibutuhkan satu kali injeksi kapal saja 1 x 2500 MT per bulan; dan B ab : A K U N TA B IL ITA S K IN E R JA 40  RU IV dapat memproduksi Pertamax ON=92 dan Propylene kedua produk ini merupakan produk baru dari kilang RU IV Cilacap. Pemerintah juga telah menyusun kebijakan dalam hal perkembangan kilang minyak di Indonesia antara lain sebagai berikut:  Perpres Nomor 146 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak dalam Negeri.  Kepmen ESDM Nomor 807 K12MEM2016 tentang Penugasan kepada PT Pertamina Persero dalam Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Minyak di Tuban, Provinsi Jawa Timur  Kepmen ESDM Nomor 7935 K10MEM2016 tentang Penugasan kepada PT Pertamina Persero dalam Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Minyak di kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur  Kepmen ESDM Nomor 1001 K12MEM2016 tentang Penugasan kepada PT Pertamina Persero dalam Pengembangan dan Pengoperasian Kilang Minyak di kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur  Kepmen ESDM Nomor 1000 K12MEM2016 tentang Penugasan kepada PT Pertamina Persero dalam Pengembangan dan Pengoperasian Kilang Minyak di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Timur.  Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembangunan Kilang Minyak Skala Kecil di Dalam Negeri  Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 354.K10DJM.O2016 tanggal 2 Desember 2016 tentang Klaster Untuk Pembangunan Kilang Minyak Skala Kecil  Keputusan Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Nomor 374.K10DJM.S2016 Tanggal 19 Desember 2016 tentang Pedoman Seleksi Badan Usaha Pelaksana Pembangunan Kilang Minyak Skala Kecil  Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembangunan Kilang Minyak di Dalam Negeri Oleh Badan Usaha Swasta. Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Kegiatan Pengolahan Minyak Bumi dan Hasil Olahan Tabel 19.Badan Usaha Pengolahan Minyak Bumi Izin Usaha Tetap No Badan Usaha Komoditas Usaha Kapasitas Kilang 1 PT Pertamina Persero RU II BBM LPG 177 MBCD RU III BBM LPG 127,3 MBCD RU IV BBM LPG 348 MBCD RU V BBM LPG 260 MBCD RU VI BBM LPG 125 MBCD RU VII BBM LPG 10 MBCD 2 Pusdiklat Migas Cepu BBM 3,8 MBCD 3 PT Tri Wahana Universal BBM 18 MBCD 4 PT Trans Pacific Petrochemical Indotama BBM LPG 100 MBCD Tabel 20.Badan Usaha Pengolahan Minyak Bumi Izin Usaha Sementara No Badan Usaha Komoditas Usaha Kapasitas Kilang 1 PT Indo Kilang Prima BBM 6 MBCD 2 PT Dex Indonesia BBM 2 x 20.000 barelhari