B ab
: P
E R
E N
C A
N A
A N
K IN
E R
JA TA
H U
N 2
01 6
8
penerimaan negara, penerimaan migas juga diharapkan dapat dirasakan di level daerah dengan bentuk berupa Dana Bagi Hasil DBH yang memberikan masukan bagi penerimaan daerah. Besarnya DBH ini dirasakan
berbeda-beda oleh masing-masing daerah mengingat besarnya DBH ditentukan oleh besarnya produksi migas di daerah terkait.
Gambar 3. Target Penerimaan Migas dalam Rencana Strategis Ditjen Migas 2015-2019
2.1.3 Tujuan 3: Terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM
Di masa lampau, Pemerintah menggunakan subsidi bahan bakar minyak sebagai salah satu upaya untuk mendorong dan menggerakkan perekonomian nasional serta untuk meningkatkan aksesibilitas dan affordabilitas
masyarakat kelas menengah kebawah terhadap sumber daya migas. Akan tetapi, dengan semakin berjalannya waktu, alokasi subsidi BBM ini menjadi kurang tepat mengingat banyak masyarakat yang mampu dan memiliki
kendaraan bermotor menjadi pengguna subsidi BBM dengan proporsi penggunaan subsidi BBM yang lebih banyak dibandingkan penggunaan subsidi BBM oleh masyarakat kelas menengah kebawah. Ditambah lagi,
pertumbuhan kebutuhan bahan bakar yang terus meningkat menyebabkan pembengkakan belanja Negara untuk subsidi BBM yang kurang tepat sasaran. Untuk itu, Pemerintah berusaha mengurangi beban subsidi BBM dan
menyediakan energi alternatif, yang salah satunya gas bumi. Terlepas dari upaya pengurangan beban subsidi BBM, Pemerintah masih menganggarkan subsidi LPG 3 Kg yang ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke
bawah. Pada tahun 2016, target subsidi BBM sebesar 17.9 Juta kilo liter dan volume LPG bersubsidi sebesar 6.11 Juta Ton.
139,38 202,47
105,9 209,33
293,79
2015 2016
2017 2018
2019
Tujuan 2: Terwujudnya peran penting subsektor migas dalam penerimaan negara
Penerimaan Migas triliun Rp
B ab
: P
E R
E N
C A
N A
A N
K IN
E R
JA TA
H U
N 2
01 6
9
Gambar 4. Target Subsidi Bahan Bakar Minyak
2.1.4 Tujuan 4: Terwujudnya peningkatan investasi sektor migas
Tidak dapat dipungkiri bahwa investasi memegang peranan penting dalam pengembangan industri sub sektor migas. Dengan meningkatnya jumlah investasi sub sektor migas yang menandakan meningkatnya kontribusi
stakeholders dalam sub sektor migas, diharapkan bahwa multiplier effect atau dampak yang diperoleh Indonesia turut meningkat. Investasi sub sektor migas ini mencakup investasi hulu dan investasi hilir migas. Dalam
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Migas 2015-2016, Pemerintah menetapkan target invetasi sub sektor migas yang meningkat setiap tahunnya dengan harapan bahwa dampak positif yang diperoleh dari investasi
dimaksud juga turut meningkat. Pada tahun 2016, target investasi migas adalah sebesar 25.23 Triliun Rupiah.
17,9 17,9
17,9 17,9
17,9
5,77 6,11
6,48 6,87
7,28
2015 2016
2017 2018
2019
Tujuan 3: Terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM
Volume BBM Bersubsidi Juta KL Volume LPG bersubsidi Juta Ton
23,67 25,23
26,8 28,36
29,93
2015 2016
2017 2018
2019
Tujuan 4: Terwujudnya peningkatan investasi sektor migas
Investasi Subsektor Migas Triliun Rupiah
Juta MT