B ab
: P
E R
E N
C A
N A
A N
K IN
E R
JA TA
H U
N 2
01 6
9
Gambar 4. Target Subsidi Bahan Bakar Minyak
2.1.4 Tujuan 4: Terwujudnya peningkatan investasi sektor migas
Tidak dapat dipungkiri bahwa investasi memegang peranan penting dalam pengembangan industri sub sektor migas. Dengan meningkatnya jumlah investasi sub sektor migas yang menandakan meningkatnya kontribusi
stakeholders dalam sub sektor migas, diharapkan bahwa multiplier effect atau dampak yang diperoleh Indonesia turut meningkat. Investasi sub sektor migas ini mencakup investasi hulu dan investasi hilir migas. Dalam
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Migas 2015-2016, Pemerintah menetapkan target invetasi sub sektor migas yang meningkat setiap tahunnya dengan harapan bahwa dampak positif yang diperoleh dari investasi
dimaksud juga turut meningkat. Pada tahun 2016, target investasi migas adalah sebesar 25.23 Triliun Rupiah.
17,9 17,9
17,9 17,9
17,9
5,77 6,11
6,48 6,87
7,28
2015 2016
2017 2018
2019
Tujuan 3: Terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM
Volume BBM Bersubsidi Juta KL Volume LPG bersubsidi Juta Ton
23,67 25,23
26,8 28,36
29,93
2015 2016
2017 2018
2019
Tujuan 4: Terwujudnya peningkatan investasi sektor migas
Investasi Subsektor Migas Triliun Rupiah
Juta MT
B ab
: P
E R
E N
C A
N A
A N
K IN
E R
JA TA
H U
N 2
01 6
10
2.1.5 Tujuan 5: Terwujudnya peningkatan peran sub sektor migas dalam pembangunan daerah
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Dana Bagi Hasil DBH merupakan salah satu keuntungan yang diperoleh oleh Daerah dengan adanya industri migas. Semakin besar sumber daya migas di suatu daerah,
semakin besar pula DBH yang diperoleh suatu daerah. Pada tahun 2016, jumlah DBH yang diharapkan dapat tercapai dari sub sektor migas adalah sebesar 57.94 triliun rupiah.
Gambar 5. Target Dana Bagi Hasil Rencana Strategis Ditjen Migas 2015-2019
2.2 Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun
Anggaran 2016
Penetapan target yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan menjadi acuan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi tahun anggaran 2016. Beberapa indikator kinerja mengalami
penyesuaian pada target dari target semula pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi 2015-2019. Hal ini disebabkan penyesuaian dimaksud mengikuti perkembangan situasi dan kondisi kebijakan
nasional terkait, seperti APBN, APBNP, Rencana Umum Energi Nasional RUEN dan dokumen perencanaan lainnya, serta mempertimbangkan implementasi kebijakan NAWACITA, penugasan pimpinan kelembagaan, dan
hasil evaluasi pada dokumen rencana terdahulu. Berikut penjabaran Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun 2016:
Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Migas Tahun 2016
Sasaran No
Indikator Kinerja Satuan
Target Optimalisasi
Penyediaan Energi Fosil
1 Lifting minyak dan gas bumi a. Lifting minyak bumi APBN 2016
MBOPD 830
b. Lifting gas bumi APBN 2016 MBOEPD
1.155 2 Jumlah penandatanganan KKKS Migas
a. Konvensional KKKS
6
56,41 57,94
58,71 61,15
63,11
2015 2016
2017 2018
2019
Dana Bagi Hasil Triliun Rupiah