melihat kualitas BFI versi adaptasi Bahasa Indonesia dengan melihat karakteristik psikometrisnya.
BFI versi Indonesia ini terdiri dari 44 aitem favourable dan unfavourable yang terdiri dari kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan tersebut direspon dengan
memilih angka 1 hingga 5 dan menuliskannya ditempat yang telah disediakan pada setiap pernyataan.
Makna angka “1” adalah “sangat tidak setuju”, “2” adalah “tidak setuju”, “3” adalah “netral”, “4” adalah “setuju”, dan “5” bermakna “sangat
setuju”. Aitem favourable akan diberi nilai dari angka 1 sampai 5 pada jawaban STS sampai SS, sedangkan aitem unfavourable akan diberi nilai sebaliknya. BFI
yang sudah diadaptasi oleh Mariyanti dan Rahmawati 2011 ke dalam bahasa Indonesia ini memiliki reliabilitas yang baik yaitu 0.70 dan juga memiliki
validitas konstruk yang memuaskan dengan nilai loading rata-rata diatas 0.30 dan varian yang dapat dijelaskan sebesar 41.45.
Berdasarkan hasil dari penelitian Mariyanti dan Rahmawati pada tahun 2011, terjadi pergeseran definisi dari kelima faktor dalam teori Big Five pada BFI
versi adaptasi Bahasa Indonesia, yaitu :
a. Openness O adalah faktor yang melihat keterbukaan individu untuk
mencari tantangan dan hal-hal baru. Seseorang dikatakan open to experience ketika individu tersebut cerdas dan suka berpikir, memiliki ide-
ide inovatif, percaya diri, mampu mempertimbangkan dan membuat suatu rencana dan menjalankannya serta memiliki rasa ingin tahu yang besar.
b. Neuroticism N adalah faktor yang mengidentifikasi individu yang rentan
terhadap distress psikologis yaitu yang mudah mengalami rasa sedih, takut
Universitas Sumatera Utara
dan cemas berlebihan, memiliki dorongan berlebihan, memiliki coping respon maladptif. Selain itu juga terlihat dalam bentuk perilaku mudah
tersinggung irritability dan pemarah hostile. Seseorang dikatakan neurotis ketika individu tersebut mudah merasa tertekan dan sedih, tidak
mampu menghadapi situasi stress dengan baik, pencemas, suasana hati mudah berubah, labil, pemalu dan perhatiannya mudah terganggu.
c. Conscientiousness C adalah faktor yang melihat kesadaran diri, motivasi
dan kemampuan mengorganisasikan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan. Seseorang dikategorikan dalam faktor Conscientiousness ketika individu
tersebut teliti, terorganisir, tidak pemalas, menyukai suatu pekerjaan yang rutin serta mampu bertahan dan mengerjakan suatu tugas hingga selesai.
d. Extraversion E adalah faktor yang melihat level aktivitas dan
kemampuan melakukan hubungan interpersonal individu. Seseorang dikatakan extrovert apabila individu tersebut suka mengobrol, tidak
pendiam, santai, mudah bergaul dan senang bekerjasama dengan orang lain.
e. Agreeableness A adalah faktor yang melihat kualitas trust dan seni
individu. Seseorang dikategorikan dalam faktor Agreeableness ketika individu tersebut senang membantu dan tidak egois, mudah memaafkan
dan mempercayai orang lain, dan memiliki apresiasi terhadap seni, musik
atau sastra.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Pengelompokan Aitem-Aitem pada BFI versi Indonesia
No. Faktor
Nomor Butir Aitem Jumlah
Aitem Persentasi
1
Faktor 1 Opennes
5, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 20, 25, 26, 33, 38, 40
13 29,55
2
Faktor 2 Neuroticism
4, 9, 14, 19, 24, 29, 31, 34, 37, 39, 43 11
25
3
Faktor 3 Conscientiousness
2, 3, 8, 18, 23, 28, 35 7
15.91
4
Faktor 4 Extraversion
1, 6, 21, 27, 36, 42 6
13.63
5
Faktor 5 Agreeableness
7, 17, 22, 30, 32, 41, 44 7
15.91
TOTAL 44
100
B. Differential Item Functioning DIF