Persiapan Tester Kondisi Tes

0,130 untuk kemudian dikatakan memiliki kriteria effect-size Widhiarso, 2012; Zumbo, 1999.

C. Administrasi Tes

1. Definisi Administrasi Tes

Anastasi Urbina 1997 menyatakan bahwa pemikiran dasar dari suatu tes meliputi generalisasi dari perilaku yang muncul di dalam situasi tes sampai pada perilaku yang muncul pada situasi yang lain, yaitu situasi yang sebenarnya. Administrasi tes psikologi adalah segala sesuatu proses yang berkenaan dengan penyelenggaraan tes Psikologi. Skor dari suatu tes seharusnya dapat membantu dalam memahami apa yang dirasakan oleh seseorang dan memprediksi bagaimana perilaku orang tersebut. Kondisi-kondisi pada situasi saat itu kemudian dapat mempengaruhi keadaan tes yang kemudian dapat menyebabkan kesalahan dan mengurangi validitas tes tersebut. Dengan demikian, penting bagi kita untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat mempengaruhi apapun yang berkaitan dengan tes, termasuk diantaranya validitas tes tersebut, sehingga nantinya dapat membatasi dan meminimalkan kerusakan yang terjadi pada tes tersebut. Hal penting yang dapat berpengaruh secara langsung terhadap validitas tes adalah administrasi tes Anastasi Urbina, 1997.

2. Hal-hal yang berkaitan dengan Administrasi Tes

Ada beberapa hal yang berkaitan yang harus diperhatikan berkaitan dengan administrasi tes Anastasi Urbina, 1997, yaitu :

a. Persiapan Tester

Universitas Sumatera Utara Hal terpenting yang menjadi persyaratan dalam suatu administrasi tes yang baik adalah persiapan yang baik. Pada administrasi tes, tidak boleh ada keadaan darurat, atau dengan kata lain, tanpa adanya persiapan. Usaha yang spesifik harus dilakukan dalam mencegah terjadinya kondisi yang tiba-tiba atau darurat. Instruksi lisan adalah hal yang sangat penting pada tes individual, meski tidak jarang pula ada tes di mana instruksi tes dapat langsung dibaca oleh peserta. Bukan berarti tester tidak berperan dalam situasi seperti. Tester harus dapat memahami dan familiar dengan instruksi yang akan diberikan kepada para peserta. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kesalahan dalam memahami tes ataupun kesalahan baca terhadap instruksi tes. Hal lain yang juga penting untuk diperhatikan adalah ketersediaan material pendukung tes. Material pendukung tes haruslah dekat dengan tester dan mudah untuk dijangkau tetapi jangan sampai menganggu peserta tes. Pada tes yang diberikan secara manual, seluruh material tes yang dibutuhkan seperti lembar soal, lembar jawaban, pensil khusus, dan material lain yang dibutuhkan haruslah dihitung, diperiksa kembali, dan disusun dengan teliti. Terkhusus untuk tes individual, pelatihan administrasi tes adalah hal yang sangat penting. Pelatihan yang dilakukan haruslah meliputi demonstrasi dan pelatihan pemberian instruksi dan dilakukan lebih dari satu tahun. Untuk tes yang sifatnya kelompok, perlu diadakan briefing terlebih dahulu antara tester dan penyelenggara tes, sehingga masing-masing pihak mengetahui dengan baik tugas dan fungsi yang akan dilakukan.

b. Kondisi Tes

Universitas Sumatera Utara Prosedur tes yang standar tidak hanya mengenai instruksi secara lisan, waktu, bahan-bahan, dan aspek lainnya, namun juga mengenai kondisi tes. Kita harus memperhatikan pemilihan tempat administrasi tes yang sesuai. Tempat administrasi tes harus bebas dari keributan dan mampu menyediakan pencahayaan yang baik, ventilasi, tempat duduk, dan ruang yang cukup bagi peserta tes untuk bekerja. Langkah khusus harus dilakukan untuk mencegah adanya interupsi di tengah administrasi tes. Membuat tanda di pintu yang memberikan tanda tes sedang berlangsung adalah hal yang cukup efektif. Pada administrasi tes yang melibatkan banyak peserta, mengunci pintu dan menyiapkan seseorang untuk menjaga pintu dapat dilakukan untuk mencegah gangguan yang mungkin timbul, termasuk dari peserta yang datang terlambat. Penting untuk disadari bahwasannya kondisi tes dapat berpengaruh terhadap skor tes. Bahkan aspek yang sangat kecil pun dapat berpengaruh, seperti perbedaan penggunaan kursi, di mana kelompok yang menggunakan kursi bermeja mendapatkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan kursi tanpa meja T.L. Kelley, 1943; Traxler dan Hilkert, 1942; dalam Anastasi Urbina, 1997. F.O. Bell, Hoff and Hoyt pada tahun 1964 mengatakan bahwa penggunaan lembar jawaban yang tidak memenuhi standar juga dapat mempengaruhi skor tes dalam Anastasi Urbina, 1997. Administrasi tes yang menggunakan lembar jawaban terpisah pada anak dibawah kelas lima sekolah dasar dapat menyebabkan skor tes anak menjadi rendah. Oleh karena itu pada administrasi tes yang dikenakan kepada anak di bawah kelas lima sekolah Universitas Sumatera Utara dasar, lembar jawaban lebih baik tidak dipisah dari soal melainkan disatukan dalam bentuk booklet. Banyak hal lain yang dapat berpengaruh terhadap performansi seseorang saat mengerjakan suatu tes, khususnya pada tes bakat dan tes kepribadian. Ketika tester yang memberikan tes adalah seorang yang familiar dengan peserta tes maka hal ini akan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap skor tes. Sacks, 1952; Tsudzuki, Hata, Kuze, 1957; dalam Anastasi Urbina, 1997. Dalam telaah lain, Wickes dan Bernstein pada tahun 1956 mengatakan bahwa perilaku tester seperti tersenyum dan memberikan komentar seperti “bagus” atau “baik” menunjukkan adanya pengaruh terhadap hasil tes, terlebih pada tes proyektif dimana kehadiran tester cenderung menghambat reaksi dan respon emosional dari peserta tes untuk menuliskan cerita sesuai gambar yang diberikan. Kirchner pada tahun 1966 mengatakan bahwa pada administrasi tes atau pengujian kecepatan mengetik, pelamar kerja yang melaksanakan tes sendirian mengetik lebih cepat secara signifikan dibandingkan ketika administrasi tes dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dalam Anastasi Urbina, 1997 Terdapat tiga hal lain yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan administrasi tes. Pertama, ikuti prosedur standar secara mendalam dan mendetail. Psikolog dan tester harus menjelaskan prosedur secara lengkap dan jelas pada setiap administrasi tes. Kedua, catatlah setiap kondisi yang tidak biasa atau kondisi yang dapat berpengaruh terhadap peserta tes sekecil apapun. Ketiga, Universitas Sumatera Utara jadikan catatan mengenai kondisi tes tersebut sebagai bahan pertimbangan pada saat menginterpretasi hasil tes.

c. Memperkenalkan Tes :