Definisi Sumber Differential Item Functioning DIF

Osterlind 2010, DIF termasuk dalam sumber bukti validitas berdasarkan struktur internal.

1. Definisi

Differential Item Functioning DIF DIF berbeda dengan bias aitem. Bias aitem terjadi ketika individu dari satu kelompok cenderung untuk menyetujui pernyataan pada aitem tertentu dibandingkan peserta individu dari kelompok lainnya, karena beberapa karakteristik dari aitem yang dipakai dalam mengukur atau situasi pengukuran yang tidak relevan dengan tujuan tes. Sedangkan DIF adalah sebuah kondisi dimana individu dari kelompok yang berbeda, memiliki kemungkinanprobabilitas berbeda dalam merespon setuju pada suatu pernyataan dalam sebuah aitem, setelah level atribut latent trait yang diukur dikondisikan setara Zumbo, 1999; Widhiarso, 2004; Osterlind, 2010. Kamata dan Vaughn pada tahun 2004 mengatakan bahwa DIF terjadi jika suatu kelompok yang berbeda dengan kemampuanlatent trait yang sama mendapat skor harapan yang berbeda pada aitem yang sama. Millsap dan Everson mengungkapkan bahwa DIF adalah karakteristik tes yang berbeda secara statistik pada kelompok yang berbeda yang memiliki kemampuanlatent trait yang sama pada variabel yang ingin diukur dalam Rahmawati, 2010.

2. Sumber

Differential Item Functioning DIF DIF berhubungan dengan suatu keanggotaan tertentu, seperti perbedaan antar kelompok, etnis, jenis kelamin, dan juga perbedaan kelas sosial, umur, daerah tempat tinggal, lingkungan rural, dan urban. DIF mengacu pada Universitas Sumatera Utara membandingkan dua kelompok yang ada, yang disebut dengan kelompok referensi reference group dan kelompok fokal focal group Hortensius, L., 2012. Kelompok referensi juga memiliki istilah lain yaitu kelompok mayoritas atau dapat juga dikenal sebagai kelompok pembanding yang juga disebut dengan kelompok yang diuntungkan jika berkaitan dengan tes kognitif, sedangkan kelompok fokal memiliki istilah lain yaitu kelompok minoritas ataupun kelompok yang menjadi fokus, yang juga dikenal sebagai kelompok yang tidak diuntungkan jika berkaitan dengan tes kognitif. Terdapat banyak kelompok referensi demikian halnya pada kelompok fokal, di mana individu mungkin terlibat pada satu atau lebih. Misalnya saja pada wanita kulit putih, yang memiliki kemungkinan lebih untuk masuk dalam kelompok referensi pada konteks tertentu, dan masuk kedalam kelompok fokal pada konteks lainnya atau dengan kata lain dapat ditukar Camilli dan Shepard dalam Rahmawati, 2010; Jodoin, M.G. Gierl, J., 1999. Penelitian Sacco, dkk. 2010 menemukan bukti bahwa DIF berkaitan dengan gender, rasetnis, termasuk usia. Pada penelitian Sacco, dkk., pada kelompok wanita dewasa dan wanita muda, salah satu kelompok mendapat nilai tinggi sedangkan kelompok lain mendapat nilai yang rendah. Adapun penelitian dari Greer pada tahun 2004 menemukan bahwa DIF berkaitan dengan spesifikasi demografi, seperti pria-wanita dengan kemampuan yang sama, orang asia dan orang Eropa, dan seterusnya dalam Acar, 2012. Perbedaan metode pengadministrasian tes juga dapat mempengaruhi hasil tes Lang, dkk. Beberapa bukti menunjukkan bahwa peserta tes lebih nyaman dan menyukai interaksi dengan komputer dibandingkan dengan tes paper-and-pencil Universitas Sumatera Utara yang juga bisa disebut dengan administrasi tes manual, termasuk diantaranya tes manual yang kemudian dirancang menjadi versi administrasi tes online Rosenfeld, Doherty, Vicino, Kantor, dkk., 1989; Buchanan Smith, 1999; Cronk West, 2002; dalam Kaplan Sacuzzon, 2005. Individu menjadi lebih nyaman dan terbuka disclose dalam merespons aitem ketika berinteraksi dengan komputer Davis, 1999; dalam Kaplan Sacuzzo, 2005, lebih jujur, dan tidak memunculkan efek social desirability ketika dihadapkan pada situasi pelaksanaan tes tanpa prosedur yang mengharuskan face-to-face Kaplan Sacuzzo, 2005. Penelitian oleh Locke Gilbert pada tahun 1995 dalam Kaplan Sacuzzo, 2005 menyatakan bahwa peserta tes memberikan pengalaman positif dengan komputer. Terdapat beberapa keunggulan yang diberikan ketika menggunakan komputer baik administrasi, skoring, dan interpretasi Britton Tidwell, 1995; dalam Kaplan Sacuzzo, 2005; Anastasi Urbina,1997, serta eror dalam pendataan Pettit, 2002; Miller, dkk., 2002; dalam Kaplan Sacuzzo, 2005. Kemajuan teknologi mungkin mempermudah dan meringankan kinerja individu, namun tetap tidak bisa menggantikan secara penuh keutamaan yang bisa dilakukan individu itu sendiri. Administrasi tes online memiliki keuntungan- keuntungan tersendiri, namun masih perlu banyaknya pengujian agar memiliki cukup bukti untuk dikatakan sama baiknya dengan administrasi tes secara manual yang merupakan merupakan setting-an asli yang menjadi awal mula, dasar, dan acuan dalam hal pengadministrasian tes. Inilah alasan mengapa administrasi tes manual dianggap menjadi kelompok referensi menjadi acuan sedangkan Universitas Sumatera Utara administrasi tes online dianggap sebagai kelompok yang menjadi kelompok fokal menjadi fokus. Guler dan Penfield pada tahun 2009 dalam Hortensius, L., 2012, mengatakan bahwa salah satu isu dalam deteksi DIF adalah adanya dampak impact. Ketika kelompok fokal dan kelompok referensi berbeda dalam distribusi kemampuanlatent trait yang mendasarinya, yaitu ketika satu kelompok memiliki kemampuan yang rata-rata lebih tinggi daripada kelompok lain, hal ini disebut dengan impact. Kehadiran impact akan mempersulit pendeteksian DIF karena dapat memunculkan kesalahan tipe I type I error atau false positive yaitu kesalahan dalam mengidentifikasi DIF pada aitem, padahal kenyataannya aitem tersebut tidak mengandung DIF Guler dan Penfield , 2009; dalam Hortensius, L., 2012; Jodoin, M.G. Gierl, J., 1999.

3. Jenis