II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Eksternalitas dan Pajak Lingkungan
Masalah lingkungan sangat beragam, tetapi pada umumnya disebabkan karena penggunaan yang berlebihan overuse dari sumber daya alam atau karena
adanya emisi dari polutan yang membahayakan. Tujuan kebijakan lingkungan adalah untuk memodifikasi, memperlambat ataupun menghentikan ekstraksi dari
sumberdaya alam tersebut termasuk mengurangi atau mengelimasi emisi, mengubah pola konsumsi dan produksi kearah yang berkelanjutan. Hal ini perlu
dilakukan karena adanya eksternalitas yang ditimbulkan dari penggunaan sumberdaya alam tersebut. Externalitas dapat positip atau disebut ”external
economies” dapat juga berupa eksternalitas negatip atau disebut ”external
diseconomies”. Eksternalitas lingkungan pada umumnya adalah negatif
detrimental externalities yaitu dimana suatu kegiatan yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian biaya kepada pihak lain, sedangkan biaya kerusakan itu
sendiri tidak dibayar oleh pencemar. Groosman,Britt 1999 menyatakan bahwa eksternalitas terjadi apabila produksi dan konsumsi dari suatu produk langsung
mempengaruhi bisnis ataupun konsumen yang tidak ikut didalam proses pembelian dan penjualan tersebut . Selain itu juga karena pengaruh limpahan spillover yang
tidak ter-refleksikan didalam harga pasar. Hartwick dan Olewiler dalam Fauzi,Akhmad 2004 menggunakan terminologi lain dalam menggambarkan
eksternalitas. Keduanya membedakan antara eksternalitas privat dan eksternalitas publik. Eksternalitas privat hanya melibatkan beberapa individu dan tidak
menimbulkan limpahan spillover kepada pihak lain, sementara eksternalitas publik terjadi manakala barang publik dikonsumsi tanpa pembayaran yang tepat.
Eksternalitas yang telah disebutkan diatas adalah merupakan konsep eksternalitas statis, karena tidak ada keterlibatan variabel waktu didalamnya.
Masalah eksternalitas tersebut oleh pemerintah dapat diatasi melalui instrumen kebijakan dalam bentuk peraturan atau disebut regulasi command and
control atau dapat juga diatasi melalui kebijakan yang berorientasi pasar yaitu
dalam bentuk instrumen ekonomi economic instruments .
15 Adanya fenomena pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang
disertai kelangkaan sumberdaya alam pada saat ini memerlukan perhatian dimana kita perlu melihat kembali kebijakan yang berorientase ekonomi fiskal atau pajak
tersebut agar biaya lingkungan yang disebabkan oleh eksternalitas negatif dapat dimasukkan kedalam sistem ekonomi, kemudian meyakinkan kebijakan yang
dibuat bergerak kearah pengendalian dan perlindungan yang kita kehendaki. Dan yang tidak kalah penting adalah mengurangi ketergantungan terhadap sumberdaya
yang tak terbaharui. Fauzi,Akhmad 2004 dari persepektif ekonomi, menjelaskan bahwa pencemaran bukan saja dilihat dari hilangnya nilai ekonomis sumberdaya
akibat berkurangnya kemampuan sumberdaya secara kualitas dan kuantitas untuk menyuplai barang dan jasa, namun juga dari dampak pencemaran tersebut terhadap
kesejahteraan masyarakat. Pencemaran akan tetap ada sebagai hasil dari aktivitas ekonomi, tetapi jalan terbaik adalah mengendalikan pencemaran tersebut ketingkat
yang paling efisien.
8
Pajak lingkungan khususnya pajak emisi sebagai salah satu dari instrument ekonomi dapat memainkan peran penting untuk mengurangi kerusakan lingkungan
tersebut. Menurut Japan Centre for a Sustainable and Society JACSES pajak lingkungan adalah : Perjanjian umum yang dibuat berdasarkan tujuan dan fungsi
sebagai berikut : sebagai suatu insentif untuk mengurangi beban lingkungan dan menjaga
lingkungan itu sendiri. Dengan mentranslasikan biaya kerusakan lingkungan atau kelangkaan sumber daya alam kedalam biaya yang sesuai. Pajak
lingkungan membantu untuk melakukan tekanan ekonomi kepada pihak-pihak yang merusak lingkungan dan dengan cara yang sama dapat mengurangi beban
ekonomi kepada pihak-pihak yang ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
8 Hoeller,Peter dan Wallin,Markku1991, The International Panel on Climate Change IPCC dalam laporannya
menyatakan bahwa proyeksi business-as–usual BAU dapat menaikkan suhu pemanasan global pada kisar 0,2
o
sampai 0,5
o
C per dekade pada seratus tahun yang akan datang dan untuk memperlambat laju pemanasan sampai 0,1
o
C per dekade perlu mengurangi separoh dari level emisi pada saat ini.
16 Sebagai alat untuk menjaga lingkungan melalui pendapatan pajak. Pendapatan
pajak tersebut dapat digunakan kembali untuk mengurangi pembayaran tenaga kerja dalam bentuk pajak pendapatan maupun pajak perusahaan.
Objek dari pajak lingkungan adalah biaya eksternalitas lingkungan yang terdapat dalam harga, sehingga konsumen dan produsen memiliki insentif untuk
membatasimengurangi polusi dan memperlakukan sumberdaya alam dengan cara lebih bertanggung jawab. Harga setiap unit produk seharusnya mereflesikan biaya
sebenarnya dari penggunaan sumberdaya alam tersebut dan harga barang juga sekaligus akan memotivasi masyarakat untuk menggunakan sumberdaya alam
dengan cara yang bijaksana dan kesadaran yang tinggi. Menurut seri lingkungan No 1, mengenai pajak lingkungan Implementation and
Environmental Efectiveness, Copenhagen.1996, alasan utama untuk menggunakan pajak lingkungan adalah :
▪ Karena pajak lingkungan adalah instrumen yang efektif untuk menginternalisasikan eksternalitas, karena biaya kerusakan dan pelayanan
lingkungan langsung dimasukkan kedalam harga produk ▪ Memberikan insentif kepada konsumen dan produsen untuk mengubah perilaku
kearah eco-efficient dalam menggunakan sumberdaya alam, memberikan stimulus untuk berinovasi, perubahan struktural dan patuh terhadap peraturan
▪ Dapat menaikkan pendapatan yang dipakai untuk memperbaiki pengeluaran lingkungan, mengurangi pajak pendapatan tenaga kerja, kapital dan
penghematan ▪ Merupakan alat kebijakan yang efektif untuk mengatasi masalah prioritas
lingkungan seperti emisi kendaraan, limbah, bahan kimia yang dipakai dalam sektor pertanian.
48 Corpuz,Catherine 2003 menyatakan bahwa pajak lingkungan adalah bagian
penting dari Market Based Instrument MBI dan pajak emisi adalah salah satu dari pajak lingkungan tersebut.
9
Pajak emisi adalah pembayaran secara langsung yang berhubungan dengan adanya emisi. Pajak emisi ini ditujukan langsung pada pihak pencemar yang mengeluarkan
emisinya kedalam lingkungan, umumny terhadap sumber tetap.
10
2.2 Pajak Karbon Dan Energi