61
Produk Domestik Bruto GDP. Data GDP diambil dari Bank Indonesia, Asian
Development Bank dan BPS, dan trend GDP sampai tahun 2010 diambil dari Indonesia Energy Outlook Statistics 2004, Pengkajian Energi Universitas
Indonesia.
Harga bahan bakar. Data mengenai harga bahan bakar untuk produk petroleum,
batubara dan gas diambil dari data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Pertambangan, Petroleum Report Indonesia-
2003 yang dikeluarkan oleh kedutaan besar Amerika di Jakarta dan Pertamina.
Konsumsi bahan bakar
. Jumlah konsumsi bahan bakar secara nasional termasuk batubara diambil dari Petroleum Report Indonesia tahun 2003, Indonesia Energy
Outlook Statistic 2004 dan dari Direktorat Jenderal MIGAS
Emisi CO
2
. Data faktor emisi diambil dari IPCC Guideline Manual 1996 untuk
Inventori gas rumah kaca dan UNEP Guideline untuk menghitung emisi gas rumah kaca tahun 2000. Data mengenai jumlah emisi CO
2
akan dihitung berdasarkan metode dari IPCC dan UNEP Guidance. Data dari perhitungan Indonesia Energy
Outlooks Statistics 2004 dari PE UI akan dijadikan referensi.
Elastisitas harga bahan bakar
. Data elastisitas permintaan akan bahan bakar terhadap harga bahan bakar itu sendiri diambil dari sumber William D.Nordhaus
dan Joseph Boyer 1999, dimana diasumsi bahwa - 0,7 untuk negara OECD dan – 0,84 untuk negara yang tidak termasuk dalam OECD. Sebagai pelengkap
elastisitas bahan bakar solar dan bensin dihitung berdasarkan studi Basharat Pitafi.
3.3 Perhitungan Jumlah Dan Tren Emisi Gas CO
2
Perhitungan jumlah emsisi gas CO
2
menurut IPCC - revisi 1996 adalah sebagai berikut :
Emisi gas CO
2
= Σ konsumsi bahan bakar menurut tipe TJ x Faktor emisi karbon
– karbon yang disimpan stored x fraction oxidised. Emisi CO
2
dapat juga dihitung berdasarkan referensi dari Thomas,Charles et.al UNEP,2000
29
dimana emisi dihitung berdasarkan faktor emisi default value untuk masing-masing tipe dari bahan bakar fosil.
29
Perhitungan praktis dapat dilihat pada buku petunjuk The GHG Indicator : UNEP Guidelines for Calculating Greenhouse Gas Emission for Business and Non Commercial Organization.
85 Untuk emisi gas CO
2
untuk bukan gas, dalam ton = ∑ Konsumsi bahan bakar dalam liter x Faktor emisi tCO
2
Liter Untuk emisi gas CO
2
untuk gas, dalam ton = ∑ Konsumsi bahan bakar Dalam therm x Faktor emisi tCO
2
therm Jumlah emisi gas CO
2
yang didapat berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat pada gambar 36 lampiran 15. Perhitungan dilakukan berdasarkan data konsumsi
BBF menurut sektor yang diolah berdasarkan data dari Indonesia Energy Outlook Statistics 2004, PEUI. Persentase pertumbuhan emisi CO
2
Indonesia dapat dilihat pada gambar 37 lampiran 17. Dengan asumsi laju pertumbuhan GDP
sebesar 4,5-5 pertahun maka pada periode tahun 2004 – 2020 pertumbuhan emisi CO
2
berada pada kisar 3-5
Tren Total Emisi CO
2
Indonesia Menurut Sektor Dari Sumber BBF
50.000.000 100.000.000
150.000.000 200.000.000
250.000.000 300.000.000
350.000.000 400.000.000
19 90
199 3
19 96
19 99
200 2
20 05
200 8
201 1
20 14
20 17
202
Tahun Em
is i C
O
2
D al
am t
o n
Emisi CO2
Gambar 36. Tren total emisi gas CO
2
Indonesia menurut sektor
Pertumbuhan Emisi CO
2
Indonesia
0,04 0,02
0,00 0,02
0,04 0,06
0,08 0,10
0,12
199 19
92 19
94 19
96 19
98 20
00 200
2 20
04 20
06 20
08 201
201 2
201 4
20 16
20 18
202
Tahun P
e rt
um bu
han E
m is
i CO
2
Emisi CO2
Gambar 37. Persentase pertumbuhan emisi gas CO
2
Indonesia
63 Peningkatan emisi gas CO
2
untuk setiap sektor dapat dilihat pada gambar 38 lampiran 16. Emisi gas CO
2
yang berasal dari sektor industri dan transportasi mengalami peningkatan cukup signifikan.
Tren Emisi CO
2
Indonesia Menurut Sektor Dari Sumber BBF
20.000.000 40.000.000
60.000.000 80.000.000
100.000.000 120.000.000
140.000.000 160.000.000
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
20 06
20 08
20 10
20 12
20 14
20 16
20 18
20 20
Tahun
E m
is i C
O
2
D a
la m
t o
n
CO2 Industri CO2 Transportasi
CO2 Komersial CO2 Residen
CO2 Listrik
Gambar 38. Emisi gas CO
2
menurut sektor
Tren emisi gas CO
2
menurut tipe dari BBF dapat dilihat pada gambar 39 lampiran 18. Emisi gas yang berasal dari bahan bakar minyak merupakan sumber utama
emisi gas CO
2
Indonesia dimana saat ini mengalami kenaikannya cukup signifikan dibandingkan dengan laju kenaikan emisi dari tipe batubara dan natural gas.
Tren Emisi CO
2
- Menurut Tipe Dari Sumber BBF
50.000.000 100.000.000
150.000.000 200.000.000
250.000.000 300.000.000
350.000.000 400.000.000
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
20 06
20 08
20 10
20 12
20 14
20 16
20 18
20 20
Tahun
E m
isi C O
2
D a
la m
t o
n
Emisi CO2-Petroleum Fuel Emisi CO2-Natural Gas
Emisi CO2-Batubara Total Emisi CO2 Menurut Tipe BBF
Gambar 39. Tren emisi gas CO
2
menurut tipe dari BBF
64 Walaupun pertumbuhan emisi gas CO
2
berada pada kisar 3-5, tetapi kontribusi emisi terbesar berasal dari bahan bakar minyak sektor industri dan transportasi.
Emisi gas CO
2
yang berasal dari sektor tenaga listrik juga mengalami peningkatan, tetapi secara presentase menunjukkan penurunan. Hal ini karena adanya substitusi
dari bahan bakar batubara ke gas. Persentase perumbuhan emisi gas CO
2
sektor listrik dapat dilihat pada gambar 40 lampiran 17
Pertumbuhan Emisi CO
2
Indonesia Sektor Listrik
-0,10 -0,05
0,00 0,05
0,10 0,15
0,20
19 90
19 92
19 94
19 96
199 8
20 00
20 02
20 04
20 06
200 8
20 10
20 12
20 14
20 16
201 8
20 20
Tahun P
e rt
u m
buh a
n E
m is
i C O
2
Emisi CO2
Gambar 40. Persentase pertumbuhan emisi gas CO
2
sektor listrik
Tren Emisi Gas CO
2
menurut estimasi dari Gregg Marland.et.al 2000,Oak Ridge National Laboratory, University of North Dakota dapat dilihat pada gambar 41
Emisi CO
2
Indone sia Dari Sumbe r BBF
Be rdas ark an e s tim as i Oak Ridge National Laboratory - USA
10.000 20.000
30.000 40.000
50.000 60.000
70.000 80.000
1980 1982
1984 1986
1988 19
90 1992
1994 1996
1998 200
Tahun
E m
is i C
O
2
D a
la m
M e
tri c
to n
Total Emisi CO2 -BBF Emisi CO2 BBF - Gas
Emisi CO2 BBF- Cair Emisi CO2 Padat
Gambar 41. Emisi gas CO
2
Indonesia dari sumber BBF
65
3.4 Energi dan Karbon Intensitas