Emisi Per Kapita, Energi dan Karbon Intensitas

22 Tabel 3. Instrumen pajak yang telah diimplementasikan dan direncanakan dibeberapa negara Eropa. Energi Industri Emisi Energi terbarukan Australia x x x Austria x x x Belgia x x x Kanada x x Check Republik x x Denmark x x x x Estonia x x Finlandia x x Perancis x x x Jerman x x x Itali x x x Jepang x Belanda x x x x Selandia Baru x Norwegia x x x x Slovakia x Swedia x x x Swiss x x x UK x x x x USA x x x pada level negara bagian rencana saat ini dihentikan Pajak Trading Pendekatan sukarela Voluntary Approach Negara Sumber: OECD and IEA information paper 2003 OECD environment directorate and international energy agency. Policies to reduce greenhouse gas emission in industry-successful approaches and lessen learned:workshop report.

2.3 Emisi Per Kapita, Energi dan Karbon Intensitas

Berdasarkan studi yang pernah dilakukan maka ada hubungan kuat antara emisi, populasi dan GDP dimana pertumbuhan ekonomi dan populasi sebagai pemicu emisi. Model ekonomi perubahan iklim global banyak menggunakan pendekatan keseimbangan makro ekonomi dimana GDP berhubungan dengan masalah investasi dan konsumsi melalui model produksi Cobb Douglas. Distribusi emisi per kapita pada setiap negara tergantung dari faktor yang mempengaruhinya dari waktu ke waktu. Menurut identifikasi dari Kaya besarnya karbon yang dikeluarkan sebagai emisi CO 2 tergantung pada : M = Nx GDPN x EGDP x CE dimana M adalah emisi CO 2 dalam kg karbon, N adalah populasi dalam orang, GDP dalam rupiah per tahun, GDPN adalah pendapatan per kapita dalam rupiah 23 per orang per tahun, E dalam watt, EGDP adalah intensitas energi Watt tahun per rupiah , CE adalah intensitas karbon dalam kgCW tahun McKibbin,Warwick dan Stegman,Alison 2005 menyatakan bahwa hubungan emisi, GDP dan intensitas emisi dapat dilihat melalui persamaa berikut : Emisi = Populasi x GDPkapita x EmisiGDP Atau E = P x GDPPC x I Dimana GDPPC adalah GDP per kapita, P adalah populasi dan I adalah intensitas emisi. Kalau populasi, pendapatan per kapita dan intensitas emisi adalah faktor yang tidak saling ketergantungan, maka laju emisi akan terjadi jika ada perubahan terhadap ketiga variabel tersebut. Hubungan dari faktor tersebut menurut Beumart,Kevin et.al 2005 dapat dilihat dari model yang sederhana dengan menggunakan empat faktor yaitu level kegiatan, struktur, intensitas energi dan fuel mix. A. CO 2 = Populasi x GDPorang x EnergiGDP x CO 2 Energi EnergiGDP adalah intensitas energi dan CO 2 Energi adalah fuel mix Intensitas emisi CO 2 adalah fungsi dari dua variabel. Variabel pertama adalah intensitas energi dan variabel kedua adalah fuel mix. B. CO 2 GDP = EnergiGDP x CO 2 Energi CO 2 GDP disebut intensitas karbon dan merupakan perkalian antara intensitas energi dengan fuel mix. Intensitas energi adalah jumlah energi yang dikonsumsi per unit dari GDP. Intensitas energi mereflesikan level efisiensi energi dan struktur ekonomi secara keseluruhan termasuk kadar kandungan karbon dari produk yang diimpor dan diekspor. Faktor yang tidak terwakili dalam persamaan A adalah struktur. Sebagai contoh jika sebuah kendaraan yang mengkonsumsi jumlah bahan bakar yang besar jika diganti dengan jenis kendaraan hemat energi akan menurunkan emisi. Level dari intensitas energi tidak berhubungan langsung dengan pembangunan ekonomi. Intensitas energi pada negara berkembang cenderung lebih tinggi dari negara industri karena secara umum pada negara berkembang GDP yang tinggi berasal dari industri manufaktur yang menggunakan 24 energi intensif sedangkan pada negara industri GDP yang tinggi berasal dari sektor pelayanan yang memiliki karbon rendah. Komponen kedua dari intensitas emisi adalah fuel mix atau secara spesifik adalah kadar karbon dari energi yang dikonsumsi pada suatu negara. 16 . Gambar 6. Intensitas energi dan karbon 25 negara European Union Sumber : European union energy transportation in figures, edisi 2004, Part 2 : Energy. Pada gambar 6 dapat dilihat intensitas energi dan intensitas karbon untuk 25 negara Eropa anggota EU. GIC adalah gross inland consumption. Intensitas karbon adalah emisi CO 2 gross inland consumption dan intensitas energi adalah gross inland consumption of energyGDP . GDP adalah berdasarkan harga 1995. Indikator yang sama untuk 15 negara anggota EU dapat dilihat pada gambar 7 16 McDougall,RA 1993,Short-Run Effects of Carbon Tax. Centre of Policy Studies,Monash University. Untuk menentukan pengaruh dari pajak karbon pada harga bahan bakar, kita perlu mengetahui intensitas emisi untuk tiap-tiap bahan bakar yaitu jumlah kuantitas CO 2 yang dikeluarkan apabila bahan bakar dibakar dibagi dengan nilai dari bahan bakar tersebut kt CO 2 m. 25 Gambar 7. Tren intensitas energi dan karbon 15 anggota European Union Sumber : European union energy transportation in figures, edisi 2002, Part 2 :Energy.

2.4 Emisi dan Pertumbuhan Emisi Gas CO