V. ANALISIS DAN SKENARIO KEBIJAKAN PAJAK EMISI GAS CO
2
5.1 Kalibrasi Model
Seperti yang telah diuraikan pada Bab 3.5, maka sebelum dilakukan simulasi dari model, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi terhadap variabel total faktor
produktivitas A. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan nilai dasar tahun 1990 dengan menggunakan parameter gamma atau elastisitas out put terhadap capital sama
besarnya dengan nilai yang digunakan oleh model DICE 1993 yaitu 0,25. Besarnya nilai A’ ditentukan dengan memasukkan faktor kerusakan yang disebabkan oleh
kenaikan suhu permukaan dan biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi emisi atau abatement cost
. Nilai variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 21.
Tabel 21. Nilai A dari kalibrasi
Y Tln IDR
L Juta
K Tln IDR
γ 1-
γ 1 -ABCOST
1- TECOST
A’ Y’
263,262 179,400
59,758 0,25
0,75 -
- 1,931
263,262 263,262
179,400 59,758
0,25 0,75
0,9314 0,986945
2,101 263,262
Nilai ABCOST ditentukan berdasarkan parameter MIU μ=1, besarnya nilai
ABCOST sesuai dengan tabel 22 dan TECOST ditentukan berdasarkan persamaan
1-11+A1SQRTET dimana TE adalah TET+C1FORCT-LAMTET- C30.4 . Hasilnya pada tabel 23. Jika parameter gamma yang digunakan adalah 0,30
maka nilai A’ menjadi 2,047 dan Y’ menjadi 263,262. Jika faktor ABCOST dan TECOST
dimasukkan, maka nilai A’ 2,22 dan Y’ menjadi 341,255.
Tabel 22. Nilai ABCOST untuk beberapa nilai MIU μ
b1 b2
MIU ABCOST
0,0686 2,887
0,0686 2,887
0,2 0,0007
0,0686 2,887
0,4 0,0049
0,0686 2,887
0,6 0,0157
0,0686 2,887
0,8 0,036
0,0686 2,887
1 0,0686
Tabel 23. Nilai TECOST
TO C1
FORC LAM
C3 TE
A1 TECOST
0,71 0,226
1,42 1,41
0,44 0,7648954
0,0035 0,0135055
5.2 Skenario
Ada lima skenario yang akan dilakukan dalam analisis model, yaitu skenario ”Base”, ”Optimum”, ”Concentration”, ”Reduction-1” dan ”Reduction-2”.
Skenario ”Base” Base Scenario; Dalam skenario ”Base”, tidak ada abatement,
maka abatement cost tidak terjadi dan temperature cost juga diasumsi menjadi nol. Hal ini merupakan representasi skenario BAU Business –as- Usual.
Pada skenario ini masalah iklim tidak memiliki dampak pada ekonomi, dengan perkataan lain ekonomi tidak bereaksi terhadap pengaruh dari iklim. Sedangkan
kondisi ”Base Case” adalah tidak ada skenario, dan perekonomian berjalan apa adanya.
Skenario “Optimal”
Optimal Scenario; Dalam skenario “Optimal”, optimal abatement rate
dihitung. Titik optimal terjadi dimana marginal abatement cost sama dengan marginal temperature cost. Iklim mempengaruhi ekonomi dan ekonomi
bereaksi dengan cara menginvestasi untuk mengurangi emisi abatement cost. Skenario
”Concentration” Concentration Scenario ; Dalam skenario
”Concentration” , lapisan atas atau atmosfir Upper bound diisi oleh konsentrasi
emisi gas CO
2
. Skenario ini mereflesikan suatu situasi dimana pembuat kebijakan menetapkan tujuan untuk menghadapai masalah emisi gas CO
2
yang akan meningkatkan konsentrasi emisi gas CO
2
di atmosfir. Skenario ini tidak harus optimal dan respon ekonomi adalah dengan cara menetapkan tingkat biaya yang paling efektif
least cost. Skenario
”Reduction” Reduction Scenario; Dalam skenario ”Reduction “
lapisan atas atau atmosfir diisi oleh konsentrasi emisi gas CO
2
. Pada skenario ini pembuat kebijakan dapat mengatur jumlah emisi gas CO
2
yang akan dilepaskan ke atmosfir sehingga jumlah konsentrasi emisi gas CO
2
di lapisan atas atau atmosfir meningkatkan sesuai dengan laju emisi. Untuk ”Reduction-1” laju tersebut sebesar
10 dari jumlah emisi yang ada pada saat ini dan ”Reduction-2” adalah sebesar 20 dari jumlah emisi yang ada pada saat ini.
Sebagai konsekuensi dari skenario, maka nilai YT atau output nasional dan QT atau level dari GDP diinterpretasikan berdasarkan pendekatan formula :
QT = YT 1-abcost
T
1-tecost
T
Dalam skenario “Base“ ; abcost = 0 dan tecost = 0, maka Q
T
= Y
T
Skenario “ Optimal“ ; abcost 0 dan tecost 0, maka Q
T
Y
T
Skenario “Concentration”; abcost 0 dan tecost 0, maka Q
T
Y
T
Skenario “ Reduction“ ; abcost 0 dan tecost 0, maka Q
T
Y
T
5.3 Pajak Emisi Gas CO