17 b Partisipasi terhadap pendidikan
Studi oleh Crow dan Crow 1973 dalam Yulianto, dkk. 2006 mengatakan bahwa proses meraih prestasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
1. Faktor aktivitas, yaitu faktor yang memberikan dorongan kepada individu untuk belajar, faktor ini merupakan faktor psikologi. Kepercayaan diri
merupakan faktor aktivitas. 2. Faktor organisme, yaitu faktor yang berhubungan dengan fungsi alat-alat
indra individu yang kepekaannya ikut menentukan respon individu dalam belajar.
3. Faktor lingkungan, yaitu faktor yang secara psikologis mempengaruhi proses secara keseluruhan.
2.5 Kecerdasan Emosional
2.5.1 Pengertian Kecerdasan Emosional
Konsep ini muncul dari beberapa pengalaman, bahwa kecerdasan intelektual yang tinggi saja tidak cukup untuk menghantarkan orang menuju
sukses. Menurut Goleman dalam Sukmadinata 2005 pengembangan kecerdasan emosional, orang-orang sukses selain memiliki kecerdasan
intelektual yang tinggi tetapi juga memiliki stabilitas emosi, motivasi kerja yang tinggi, mampu mengendalikan stress, tidak mudah putus asa, dan lain-
lain. Pengalaman-pengalaman demikian memperkuat keyakinan bahwa di samping kecerdasan intelektual juga ada kecerdasan emosional. Orang yang
memiliki kecerdasan emosional yang tinggi adalah mereka yang mampu mengendalikan diri mengendalikan gejolak emosi, memelihara dan memacu
18 motivasi untuk terus berupaya dan tidak mudah menyerah atau putus asa,
mampu mengendalikan dan mengatasi stress, mampu menerima kenyataan. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana seorang anak dapat berinteraksi
dan mengembangkan keterampilannya, karena tidak dapat dipungkiri jaman sekarang pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok maka tiap anak akan
membutuhkan peran sekolah. Dalam pengembangan kecerdasan emosional anak didik, sekolah berperan dalam memberi motivasi, membentuk
kepercayaan diri anak, dan mengembangkan minat anak. Goleman dalam Wahyuningsih 2004:27 mengatakan bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi to manage our emotional life with intelligence;
menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya the appropriateness of emotional and its expression melalui keterampilan kesadaran diri,
pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Menurut Goleman dalam Mar’at 2009:172, bahwa dalam penelitian
di bidang psikologi anak telah dibuktikan bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan lebih percaya diri, lebih bahagia, populer,
dan sukses di sekolah. Mereka lebih mampu menguasai emosinya, dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, mampu mengelola stress dan
memiliki kesehatan mental yang baik. Anak dengan kecerdasan emosi yang tinggi dipandang oleh gurunya di sekolah sebagai murid yang tekun dan
disukai oleh teman-temannya.
19
2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional