19
2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional menurut
Goleman ada dua faktor antara lain:
1. Faktor Internal. Faktor internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang
mempengaruhi kecerdasan emosinya. Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis. Segi jasmani adalah faktor
fisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan seseorang dapat terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi proses kecerdasan
emosinya. Segi psikologis mencakup didalamnya pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan motivasi.
2. Faktor Eksternal. Faktor ekstemal adalah stimulus dan lingkungan dimana kecerdasan
emosi berlangsung. Faktor eksternal meliputi: 1 Stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa distorsi dan 2 Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi
proses kecerdasan emosional. Objek lingkungan yang melatarbelakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan Goleman dalam Utami,
2011.
2.5.3 Komponen Kecerdasan Emosional
Lima dimensi atau komponen kecerdasan emosional EQ menurut Goleman dalam Mar’at 2009 :170 yaitu:
1. Mengenali emosi
20 Mengenali emosi diri yaitu mengetahui apa yang dirasakan seseorang
pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan
diri dan kepercayaan diri yang kuat. Semakin tinggi kesadaran diri, semakin pandai dalam menangani perilaku negatif diri sendiri Mar’at,
2009:170-171. 2. Mengelola emosi
Menjaga emosi sangat diperlukan untuk menjaga kesejahteraan emosi. Emosi yang berlebihan dan meningkat dengan drastis dapat mengganggu
dan berakibat negatif terhadap kestabilan emosional seseorang. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tidak akan dengan mudah larut
kedalam perasaan. Ketika kebahagiaan datang, mereka tidak akan mengungkapkan dengan berlebihan, begitu juga kesedihan datang, mereka
dapat meredam dan tidak ikut larut dalam kesedihan tersebut. 3. Motivasi diri
Motivasi merupakan salah satu hak yang penting dalam kehidupan manusia, begitu juga dengan pendidik yang berkeinginan untuk dapat
memunculkan motivasi pada diri siswa. Peserta didik dengan tingkat kecerdasan tinggi tetapi kurang mendapat motivasi, juga akan berpengaruh
terhadap prestasi yang kurang maksimal. Prestasi akan baik jika diikuti dengan motivasi yang kuat pula.
4. Mengenali emosi orang lain Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati.
Kemampuan mengenali emosi orang lain empati adalah merasakan yang
21 dirasakan
orang lain,
mampu memahami
perspektif mereka,
menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang.
Ciri-ciri empati Mustaqim, 2001:156 adalah sebagai berikut: a. Ikut merasakan, yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana
perasaan orang lain. b. Dibangun berdasarkan kesadaran sendiri, semakin kita mengetahui
emosi diri sendiri maka semakin terampil kita membaca emosi orang lain.
c. Peka terhadap bahasa isyarat, karena emosi lebih sering diungkapkan melalui bahasa isyarat.
d. Mengambil pesan yaitu adanya perilaku content. e. Kontrol emosi yaitu menyadari dirinya sendiri berempati sehingga
tidak larut. Uraian di atas menerangkan bahwa seseorang yang mempunyai
kemampuan empati tinggi mampu lebih dapat marasakan dam memahami perasaan orang lain, mampu menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyesuaikan diri dengan orang lain. 5. Membina hubungan
Dalam rangka membangun hubungan sosial yang harmonis, maka harus memperhatikan identitas diri dan kemampuan berkomunikasi. Jadi,
keterampilan sosial merupakan seni mempengaruhi orang lain Mar’at, 2009:172.
22
2.6 Kepercayaan Diri