Analisis Normalitas Sampel Uji Homogenitas Analisis Validitas Item

akan digunakan untuk pretest dan postest diuji cobakan kepada siswa kelas IX. Selanjutnya hasil uji coba tersebut diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran. Kemudian menentukan item soal yang nantinya akan digunakan.

3.2.3 Analisis Data Awal

3.2.3.1 Analisis Normalitas Sampel

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan suatu sampel. Dengan menggunakan nilai UTS semester genap, peneliti menganalisis kenormalan data tersebut. Rumus yang digunakan adalah rumus uji Chi-Kuadrat yaitu :       k i i i i E E o 1 2 2  Keterangan: 2  = chi kuadrat i O = frekuensi pengamatan i E = frekuensi yang diharapkan K = banyaknya kelas Hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai Jika dengan dk = n-1 dengan taraf signifikan 5 maka Ho diterima dan artinya data tersebut berdistribusi normal Sudjana, 2005: 273.

3.2.3.2 Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normaitas pada kelas VIII A dan VIII B, selanjutnya adalah uji homogenitas. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas dua varians.

3.2.3.3 Analisis Validitas Item

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2011: 348. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Uji validitas adalah uji kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang sebenarnya. Uji ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Menurut Arikunto 2013 : 87, bahwa untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut. ∑ � ∑ � ∑ √ ∑ � ∑ � ∑ ∑ Keterangan : : koefisien korelasi antara x dan y � : skor tiap butir soal : jumlah peserta didik : skor total Hasil perhitungan dikorelasikan dengan product moment dengan taraf kesalahan 5. Jika butir soal yang diuji bersifat valid. Menurut Arikunto 2007: 75 interpretasi mengenai koefisien korelasi adalah sebagai berikut. 1 0,80 xy r ≤ 1,00, soal dikatakan mempunyai validitas sangat tinggi. 2 0,60 xy r ≤ 0,80, soal dikatakan mempunyai validitas tinggi. 3 0,40 xy r ≤ 0,60, soal dikatakan mempunyai validitas cukup. 4 0,20 xy r ≤ 0,40, soal dikatakan mempunyai validitas rendah. 5 0,00 ≤ xy r ≤ 0,20, soal dikatakan mempunyai validitas sangat rendah. Adapun hasil analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3.Analisis Validitas Soal Uji Coba No. No. Butir Soal Kriteria Keterangan 1. 1, 3, 7, 9, 12, 13, 17, dan 19 Valid Dipakai 2. 6, 16, dan 20 Valid Tidak dipakai 3. 2, 4, 5, 8, 10, 11, 14, 15, dan 18 Tidak valid Tidak dipakai Berdasarkan tabel, terlihat ada tiga soal valid yang tidak dipakai. Hal ini dikarenakan peneliti hanya mengambil 8 soal yang sudah mewakili tiap-tiap indicator berpikir kritis. Terdapat 9 soal yang tidak valid dan tidak dipakai. Setelah dianalisis, ketidak validan 9 soal tersebut dikarenakan beberapa hal yaitu peneliti kurang pintar dalam menyampaikan maksud soal dan peneliti kurang jeli memperhatikan tujuan dari soal-soal tersebut.

3.2.3.4 Analisis Reliabilitas Tes