karena corak indah yang terdapat pada papan radial kayu meransi sangat cocok untuk dijadikan vinir radial.
4.4 Pola Penyebaran Parenkim Aksial
Sel-sel parenkim adalah elemen penyusun kayu yang berfungsi sebagai jaringan penyimpan Bowyer 2003; Panshin 1980. Sel-sel parenkim sering juga
disebut soft-tissue karena dicirikan oleh dinding sel yang sangat tipis, sehingga mudah dibedakan dengan jaringan lainnya. Hasil penelitian terhadap kayu
perupuk corak yang ditampilkan disebabkan karena adanya pola penyebaran sel- sel parenkim aksial.
Berdasarkan distribusinya pada penampang lintang kayu, parenkim terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu parenkim apotrakeal dan parenkim paratrakeal. Pada
parenkim apotrakeal, sel-sel atau kumpulan sel-sel parenkim terpisah dari sel pembuluh pori-pori kayu, sedangkan pada parenkim paratrakeal, sel-sel
parenkim bersinggungan dengan sel pembuluh secara sepihak maupun seluruhnya. Pada kayu perupuk terlihat bahwa sel parenkim yang terdapat dalam bidang
lintang kayu merupakan parenkim aksial yang terdistribusi secara apotrakeal yaitu tidak bersinggungan dengan sel pembuluh.
a b
Gambar 17 Kayu Perupuk L.javanicum : a.
Struktur anatomi penampang melintang 30x b.
Corak dekoratif penampang tangensial Parenkim aksial merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel berdinding
tipis. Jumlah parenkim pada bidang melintang kayu, sangat bervariasi dari sangat sedikit atau tidak sama sekali sampai banyak.
Pada distribusinnya parenkim apotrakeal pada kayu perupuk tersusun seperti pita panjang ke arah tangensial. Kayu perupuk disusun oleh sel-sel
parenkim apotrakeal yang distribusinya seperti pita-pita tipis memanjang teratur ke arah tangensial Pandit 2008. Penyusunan parenkim pada kayu perupuk
berupa garis-garis panjang yang ke arah tengensial berupa seperti pita. Parenkim pita tersebut sebenarnya merupakan bagian dari pita-pita yang konsentris. Oleh
karena itu parenkim yang tersusun seperti ini disebut juga pita tangensial panjang. Parenkim pita pada kayu perupuk berjarak teratur sehingga terlihat seperti gambar
17.a diatas. Selain sel parenkim struktur anatomi penyusun pada kayu perupuk dapat
menjadi tanda identifikasi yang penting namun bukan menjadi penyebab munculnya tampilan corak pada kayu perupuk. Struktur anatomi penyusun yang
dapat menjadi tanda identifikasi diantaranya adalah susunan sel pembuluh pada kayu perupuk. Sel pembuluh pada kayu perupuk tersebar secara soliter dan
bergabung radial yang terdiri 2-3 pori. Sedangkan pada sel parenkim penyusunan parenkim secara apotrakeal pita konsentris dengan jarak yang teratur. Untuk sel
jari-jari pada kayu perupuk memiliki ukuran yang sempit uniseriate jarang yang biseriate penyusunan ke arah tangensial agak teratur. Dari struktur anatomi
tersebut hanya struktur sel parenkim yang menjadi penyebab munculnya corak pada kayu perupuk. Sedangkan struktur sel pembuluh dan sel jari-jari bukan
merupakan penyebab namun menjadi ciri anatomi dari struktur kayu perupuk. Hasil observasi menunjukan bahwa susunan parenkim aksial yang
terdistribusi secara apotrakeal berupa pita panjang ke arah tangensial menyebabkan tampilan corak pada permukaan kayu perupuk.
Sel-sel parenkim adalah elemen penyusun kayu yang berfungsi sebagai jaringan penyimpan Bowyer 2003; Panshin 1980. Sel-sel parenkim sering juga
disebut soft-tissue karena dicirikan oleh dinding sel sangat tipis, sehingga mudah
dibedakan dengan jaringan lainnya. Corak yang ditampilkan oleh kayu perupuk disusun oleh sel-sel parenkim apotrakeal yang distribusinya seperti pita-pita tipis
memanjang dan teratur ke arah tangensial. Sel-sel parenkim apotrakeal pada kayu perupuk menghasilkan corak yang terlihat seperti ombak yang bertingkat.
Distribusi pita-pita tipis yang teratur menampilkan corak yang teratur dan bertingkat.
Kayu perupuk yang memiliki corak yang indah sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan baku industri mebel. Sedangkan untuk tekstur yang
halus dan kayu yang tidak terlalu keras atau memiliki kekerasan moderat cocok untuk industri pengrajin kayu alat musik karena akan mempermudah proses
pengerjaan kayu. Selain itu kayu perupuk yang memiliki warna krem sampai coklat muda merupakan warna yang tidak terlalu mencolok sehingga dapat
mempermudah proses finishing.
4.5 Pola Pembentukan Kayu Teras yang Tidak Teratur