Serat Kayu Grain of Wood Tekstur Kayu Texture of Wood

yang mampu diobservasi secara makroskopis seperti: orientasi arah serat, tektur kayu, corak kayu dsb Panshin, 1980; Bowyer, 2003. Karakteristik sifat makroskopis kayu dalam hubungannya dengan mutu hasil pengerjaan kayu antara lain meliputi arah serat kayu, tekstur kayu, kilap kayu, kekerasan kayu, corak kayu, dan berat jenis kayu.

1. Serat Kayu Grain of Wood

Arah serat kayu pada dasarnya adalah arah orientasi sel‐sel yang bentuknya panjang terhadap sumbu panjang batang. Arah serat pada permukaan kayu pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam dua pola umum yaitu: arah serat lurus straight grain dan arah serat miring cross grain Panshin 1980; Tsoumis 1991; Bowyer et al 2003. Arah serat permukaan kayu dikatakan lurus apabila sel‐sel yang berukuran panjang yang menyusun kayu tersusun sejajar dengan sumbu panjang batang. Arah serat miring ada beberapa macam yaitu arah serat melilit spiral grain, arah serat terpadu interlocked grain, arah serat berombak wavy grain dan arah serat diagonal. Arah serat diagonal ini dapat disebabkan karena kesalahan dalam pola penggergajian atau juga sering disebabkan karena bentuk batang yang mempunyai taper besar. Untuk bahan baku industri mebel atau furniture umumnya lebih disenangi bahan baku kayu yang mempunyai serat lurus, karena kayu yang arah seratnya miring umumnya sifat kekuatannya akan tereduksi Pandit 2008.

2. Tekstur Kayu Texture of Wood

Tekstur kayu adalah kesan pada permukaan kayu yang disebabkan oleh besar kecilnya ukuran diameter sel‐sel penyusun kayu. Tekstur kayu dikatakan kasar apabila diameter sel‐sel penyusun kayu berukuran besar. Sedangkan tekstur kayu dikatakan halus apabila diameter sel‐sel penyusun kayu berukuran kecil. Pada softwood diameter sel yang dimaksud adalah diameter sel trakeida. Diameter sel trakeida softwood umumnya bervariasi antara 30‐45 mikron. Softwood yang disusun oleh sel‐sel trakeida yang mempunyai ukuran diameter lebih kecil dari 30 mikron menyebabkan tekstur sedang dan bila ukuran diameter lebih dari 45 mikron menyebabkan tekstur kasar. Pada hardwood bentuk dan ukuran sel‐sel penyusun kayu yang dapat mempengaruhi tekstur kayu antara lain adalah sel pembuluh vessel cell dan sel serabut fiber cell. Tekstur hardwood dikatakan kasar apabila diameter sel‐sel pembuluhnya mempunyai ukuran lebih besar dari 200 mikron, bila diameter porinya sekitar 100‐200 mikron akan menampilkan tekstur sedang atau moderat dan bila diameter pori kurang dari 100 mikron akan menyebabkan tekstur kayu yang halus. Untuk bahan baku industri mebel umumnya lebih disenangi kayu yang mempunyai tekstur halus sampai sedang dan kurang menyukai kayu dengan tekstur kasar. Tekstur kayu yang halus secara alami sangat berpengaruh dalam proses finishing Mandang dan Pandit 1997.

3. Kilap Kayu Luster of Wood