dari 100 mikron akan menyebabkan tekstur kayu yang halus. Untuk bahan baku industri
mebel umumnya lebih disenangi kayu yang mempunyai tekstur halus sampai sedang dan
kurang menyukai kayu dengan tekstur kasar. Tekstur kayu yang halus secara alami
sangat berpengaruh dalam proses finishing Mandang dan Pandit 1997.
3. Kilap Kayu Luster of Wood
Kilap kayu adalah suatu sifat kayu yang memungkinkan permukaan kayu dapat
memantulkan cahaya sehingga kesan permukaan kayu mengkilap. Beberapa jenis kayu
dapat memantulkan cahaya sehingga kesan mengkilap. Sebaliknya banyak jenis kayu
kesan permukaannya buram, ini ditentukan oleh beberapa sifat anatomi yang khas
Sarajar 1975.
Kilap kayu disini harus dibedakan dengan kesan permukaan kayu akibat proses
finishing. Kilap kayu ditentukan oleh karakteristik sel‐sel penyusun kayu. Permukaan
bidang radial quartersawn dapat menampilkan kilap yang lebih baik jika dibandingkan
dengan bidnag tangensial flatsawn, hal ini disebabkan adanya sel jari‐jari kayu yang
tersingkap. Kandungan minyak atau lilin dalam kayu teras sangat mempengaruhi kilap
permukaan kayu. Kayu yang disusun oleh sel‐sel berdinding tipis dengan lumen sel yang
lebar, cenderung akan menampilkan kesan buram. Bahan baku kayu untuk industri
mebel yang mempunyai kilap alami yang baik akan sangat mempermudah dalam proses
finishing dan contoh kayu yang mempunyai kilap alami yang baik yaitu seperti kayu jati
Tectona grandis dan kayu eboni Diospyros celebica Pandit dan Kurniawan 2008.
4. Berat dan Kekerasan Kayu Weight and Hardness
Terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dengan beratnya. Kayu‐
kayu yang keras umumnya juga merupakan kayu yang berat, sebaliknya kayu‐kayu yang
tergolong lunak umumnya juga termasuk kayu‐kayu yang ringan. Kekerasan dan berat
kayu sangat ditentukan oleh struktur sel‐sel penyusung kayu. Kayu‐kayu yang disusun
oleh sel‐sel yang berdinding tebal, lumen yang sempit umumnya akan menyebabkan
kayu mempunyai kekerasan dan berat kayu yang tinggi. Sebaliknya bila sel‐sel penyusun
kayu berdinding tipis dan lumen sel lebar maka akan menyebabkan kayunya lebih lunak
Pandit 2008.
Mebel adalah alat perabot rumah tangga yang mempunyai fungsi khusus,
misalnya meja berfungsi untuk tempat meletakan barang namun ada fungsi tambahan
yaitu meja juga dapat sebagai hiasan atau ornamen. Meja sebagai tempat meletakan
barang secara fungsional juga harus mampu menahan beban yang dipikulnya. Oleh
karena itu kriteria bahan baku untuk industri mebel mempersyaratkan sifat kekuatan
kayunya yang dapat disesuaikan untuk menahan beban yang diperkirakan Pandit 2010.
Bahan baku untuk industri mebel tidak menghendaki kayu yang memiliki
kekerasan dan berat yang terlalu tinggi. Kriteria bahan baku kayu untuk industri mebel
umumnya lebih menyukai bahan baku kayu yang mempunyai kekerasan dan berat yang
moderat, artinya lebih menginginkan kayu yang tidak terlalu keras dan berat. Kayu yang
terlalu keras dan berat akan menyulitkan dalam proses pengerjaan kayu. Disamping itu
untuk bahan baku mebel kayu yang terlalu berat kurang disukai, karena mebel
merupakan perabot rumah tangga yang sering digeser‐geser atau dipindahkan posisinya
Martawijaya dan Kartasujana 1977.
5. Corak Kayu Figure of Wood