terminal. Terdapat jari-jari heterogen dan heteroselular, lebar 40-60 mikron, tinggi 200-800 mikron, frekuensi 4 per mm. Panjang serat 1.093 mikron dengan
diameter 19 mikron, tebal dinding 3,5 mikron dan diameter lumen 12 mikron. Kegunaan kayu sungkai cocok untuk rangka atap, karena ringan dan cukup kuat.
Selain daripada itu dipakai juga untuk tiang rumah dan bangunan jembatan. Karena mempunyai gambar menarik berupa garis-garis indah, mungkin baik
untuk vinir mewah, mebel, kabinet Martawijaya 1989. Ciri parenkim yang penting untuk identifikasi adalah susunannya sebagai
mana yang terlihat pada penampang lintang kayu. Susunan parenkim bermacam- macam dan seringkali sukar dipertelakan. Akan tetapi justru karena
keanekaragaman susunannya, maka parenkim sangat berguna untuk dasar identifikasi kayu. Secara garis besar susunan parenkim dapat dibagi atas dua tipe
berdasarkan hubungannya dengan pembuluh Mandang dan Pandit 1997.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2011 di Laboratorium Anatomi Kayu, Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil
Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah sampel kayu yang diambil dari delapan jenis kayu perdagangan. Kedelapan jenis kayu yang digunakan sebagai bahan
penelitian tersebut disajikan dalam tabel 1. Tabel 1 Delapan Jenis Kayu yang Digunakan Sebagai Bahan Penelitian.
No Nama Perdagangan
Nama Botani Famili
1 Tusam
Pinus merkusii Pinaceae
2 Jati
Tectona grandis Verbenaceae
3 Sungkai
Peronema canescens Verbenaceae
4 Surian
Toona sureni Meliaceae
5 Mindi
Melia azedarach Meliaceae
6 Meransi
Carallia lucida Rizophoraceae
7 Perupuk
Lophopetalum javanicum Celastraceae
8 Sonokeling
Dalbergia latifolia Papilionaceae
Peralatan yang akan digunakan dalam observasi sifat mikroskopis yaitu alat Stereoscopic Microscope with Digital Camera Model DCZ-456H National
Optical Scientific Instruments Inc sedangkan untuk observasi sifat makroskopis digunakan loupe 10x, selain itu juga digunakan alat bantu seperti amplas dan
cutter.
3.3 Rancangan Penelitian
Keindahan corak pada suatu jenis kayu dan kemudahan suatu jenis kayu dalam proses pengerjaan tergantung pada sifat makroskopis dan mikroskopis yang
terkandung dalam kayu. Pendugaan keindahan corak suatu kayu dilakukan dengan observasi struktur anatomi meliputi sifat makroskopis dan mikroskopisnya.
Pendekatan dengan parameter sifat makroskopis dan mikroskopis dilakukan untuk mengetahui penyebab penampilan corak pada kayu dengan meneliti struktur
anatominya menggunakan alat Stereoscopic Microscope with Digital Camera Model DCZ-456H National Optical Scientific Instruments Inc. Berikut ini
merupakan rancangan penelitian yaitu parameter sifat makroskopis, sifat mikroskopis, dan pengolahan data. Di bawah ini merupakan rancangan penelitian
dari berbagai parameter. Pertama, rancangan penelitian sifat makroskopis;
Gambar 3 Rancangan Penelitian Sifat Makroskopis. Kedua, rancangan penelitian sifat mikroskopis;
Gambar 4 Rancangan Penelitian Sifat Mikroskopis.
3.4 Metode Penelitian