Mebel Furniture TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mebel Furniture

Mebel adalah peralatan rumah tangga dan perkantoran yang sering digeser atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu kayu untuk bahan baku industri mebel, memerlukan kriteria sifat dasar khusus sehingga mampu memberikan nilai tambah yang maksimal Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Mebel adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang di permukaannya. Misalnya, mebel sebagai tempat penyimpanan yang biasanya dilengkapi dengan pintu, laci, dan rak, contohnya lemari pakaian, lemari buku, dan sebagainya. Mebel dapat terbuat dari kayu, bambu, logam, plastic, dan lain sebagainya. Mebel sebagai produk artistik biasanya terbuat dari kayu pilihan dengan corak, warna, dan tekstur yang indah yang dikerjakan dengan penyelesaian akhir yang halus Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Industri mebel furniture di Indonesia masih memiliki pamor bagus dalam perdagangan dunia. Demikian juga dari sisi pangsa pasar nasional, industri mebel lokal masih menguasai 70 pasar mebel domestik. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan berbagai jenis produk mebel kayu antara lain kayu jati dan kayu mahoni. Kayu jati digunakan untuk bagian mebel yang tampak terekspose pada produk akhir, sedangkan kayu mahoni digunakan untuk bagian dalam seperti rangka bagian dalam, rak, lis penyangga rak, dan sebagainya. Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan coraknya yang menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu yang banyak diolah menjadi mebel indah. Jenis mebel ini pun sangat diminati oleh penduduk mancanegara sehingga permintaan ekspor selalu meningkat dari tahun ke tahun Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Berdasarkan berat jenis, kekuatan, dan nilai dekoratifnya, mahoni, dan suren cocok untuk dijadikan bahan baku mebel indah. Pemerintah juga telah mengupayakan untuk mengembangkan industri mebel atau furniture. Terlebih sektor ini telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu dari 10 komoditas unggulan ekspor tanah air. Ini didukung baik oleh aspek kualitas dan desain produk yang diminati oleh konsumen luar negeri, ketersediaan bahan baku maupun sumber daya manusia terampil Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Dulu mebel dibuat dengan menggunakan kayu solid tanpa penggunaan limbah kayu agar lebih kokoh karena kekuatan dan ketebalannya. Karena persediaan kayu yang terbatas kemudian orang membuat mebel dengan menggunakan limbah kayu dan diolah menjadi MDF, HDF, particle board baru kemudian dibuat menjadi mebel. Sampai saat ini mebel kayu merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam rumah tangga. Dari kursi, meja, tempat tidur, tempat penyimpanan bahkan kabinet di dapur pun menggunakan mebel berbahan kayu. Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang diinginkan, akan lebih baik jika dapat mengenal jenis material kayu beserta kelebihan dan kekurangannya sebelum memutuskan untuk membuat atau membeli mebel Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Mebel yang terbuat dari kayu solid merupakan bahan terkuat dan paling tahan lama dibandingkan kayu olahan. Namun, tergantung pada jenis kayu dan persediaannya yang terbatas harganya menjadi sangat mahal. Dalam proses pengerjaannya akan membutuhkan keterampilan khusus. Pengeringan harus sempurna untuk mengindari sifat kembang-susut kayu. Kayu yang biasa dipakai di Indonesia untuk industri mebel adalah kayu jati, kayu nyatoh, dan kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, dan ramin Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Kayu sungkai memiliki warna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat tua kemerahan. Kayu sungkai ini mudah dipotong dan dibentuk. Selain itu agar keindahan serat dan corak kayu terlihat alami, finishing nya bisa menggunakan politur, melamik atau PU polyurethane. Kayu sungkai kini semakin popular penggunaannya sebagai pengganti kayu jati yang mahal. Kayu sungkai cocok untuk mebel atau furniture dalam ruangan. Walaupun harganya lebih murah dari kayu jati tapi masih lebih mahal dari pada kayu nyatoh Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Kayu nyatoh banyak terdapat di Propinsi Riau. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan memiliki keawetan yang baik Direktorat Kredit, BPR dan UMKM 2008. Di dalam pembuatan mebel ada beberapa tahapan proses, adapun tahapan dalam proses produksi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kayu gelondonganlog masuk mesin sawmill yaitu proses pembelahanpenggergajian dari bahan baku dasar menjadi bahan baku yang sudah berupa papan. 2. Proses pengeringan Kiln Dry dengan sistem pemanasan tertentu agar kadar air yang terkandung di dalam kayu bisa dikurangi sampai dengan kadar kelembaban 12 ‐15 . Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko kayu menjadi pecah, melengkung dan kayu tidak akan mengalami penyusutan lagi. 3. Proses pembelahan menjadi komponen sesuai dengan lebar yang dikehandaki dengan mesin Sercle. 4. Proses pemotongan dengan mesin potongcuttersaw ; kayu dipotong‐potong sesuai dengan panjang yang dibutuhkan. 5. Proses pembuatan komponen mebel dengan memakai mesin Scrall bandsaw. 6. Proses penyerutan agar kayu lapis halus dan sama ukuran tebal-lebarnya dengan plannermesin serut atau juga bisa dengan mesin moulding. 7. Proses pemasukan ke dalam mesin yang meliputi : a. Mesin Tenoner yaitu proses pembuatan pen untuk sistem pertemuan. b. Mesin Mortizer yaitu proses pembuatan lubang bor guna penempatan baut ataupun dowel-dowel yang bersifat barang knock down. c. Mesin Profil yaitu proses pembuatan variasi profil apabila diperlukan. 8. Proses sanding memasukkan ke dalam mesin amplas untuk semua komponen yang sudah selesai diproses, sehingga akan diperoleh komponen yang sudah halus dengan ukuran yang sama sebelum dilakukan penyetelan. 9. Proses assembling atau penyetelan yaitu proses menyetelmerangkai dari komponen menjadi barang jadi yang meliputi pengeleman dan pemasangan hardware atau aksesoris lain yang dibutuhkan. 10. Proses finishing, yaitu proses pengamplasan terakhir dengan sistem manual. Proses finishing ini juga bisa meliputi proses politur atau cat apabila diperlukan. 11. Proses packing, yaitu proses pengepakan dengan box agar barang-barang yang akan dikirim tidak mengalami kerusakan. 12. Proses pengiriman produk kepasaran di dalam negeri maupun luar negeri ekspor Anonim 2009. Berikut ini contoh produk mebel menggunakan bahan baku berbahan dasar kayu. Gambar 1 Contoh Produk Mebel Furniture.

2.2 Kriteria Bahan Baku Industri Pengrajin Kayu Kriya