c Pembuatan teras,
d Pembuatan saluran pembuang air,
e Pembuatan dam pengendali.
Pengendalian   erosi   dengan   metode   mekanis   pada   daerah   X   dengan pembuatan teras.
 Pembuatan teras
Teras  adalah   timbunan   tanah   yang   dibuat   melintang   atau   memotong kemiringan lahan, yang berfungsi untuk menangkap aliran permukaan,
serta   mengarahkannya   ke   outlet   yang   stabil.   Berdasarkan   fungsinya teras dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu teras pengelak, teras retensi
dan teras bangku. Teras   pengelak   mempunyai   fungsi   utama   untuk   menangkap   aliran
permukaan dan mengalirkannya memotong kontur. Beberapan tipe teras pengelak yang sudah di kenal diantaranya teras Magnum dan Nicholas.
Teras Magnum dibuat dengan cara menimbun tanah yang diambil dari kedua sisinya, sedangkan teras Nicholas dibuat dengan cara menimbun
tanah yang diambil dari sisi sebelah atasnya saja. Teras bangku atau tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan
meratakan tanah dibagian bawah sehingga terbentuk suatu deretan anak tangga atau bangku yang dipisahkan oleh talud.
8.13. Rencana Pengelolaan Limbah padat, cair, gas
Limbah   yang   diakibatkan   oleh   kegiatan   penambangan   baik   yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya harus ditangani secara baik agar
tidak memberikan dampak yang lebih buruk lagi terhadap lingkungan. Salah satu cara untuk pengelolaan limbah yang tidak berbahaya adalah
dengan membuat kolam pengendapan. Tujuan dari kolam pengendapan ini adalah   sebagai   media   pengendapan   lumpur   dan   sedimentasi   lain   yang
bercampur dengan air, selain itu kolam pengendapan ini dapat digunakan untuk melakukan proses penyaringan secara mekanis sebelum dialirkan ke
sungai.
158
Agar kolam pengendapan ini berfungsi secara optimal maka kolam pengendapan   ini   dibuat   beberapa   buah   dengan   susunan   bertingkat   dan
dengan   memperhitungkan   jarak   antara   satu   kolam   pengendapan   dengan kolam pengendapan lainnya, tidak boleh dibuat saling berdekatan supaya
dapat mengurangi biaya. Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu, dalam jangka waktu
tertentu kolam pengendapan ini harus dibersihkan dan lumpursedimen yang telah mengendap pada kolam pengendapan segera dipindahkan agar tidak
terjadi pendangkalan pada kolam pengendapan tersebut.
8.14. Rencana Pengelolaan Kualitas Udara, Tanah dan Air
Pemanfaatan   sumberdaya   alam   selalu   disertai   oleh   terjadinya pencemaran. Ini merupakan hukum alam yang bersifat universal. Salah satu
bentuk   dari   terjadinya   pencemaran   lingkungan   adalah   perubahan   pada kualitas udara dan tanah.
Salah satu bentuk pengelolaan terhadap kualitas air, udara dan tanah adalah melalui rekayasa lingkungan.
A. Pengelolaan kualitas udara Dampak penting yang perlu pengelolaan adalah :
Kualitas udara dan kebisingan Dampak   penting   menurunnya   kualitas   udara   adalah   peningkatan
konsentrasi   debu   dan   kebisingan.   Sumber   dampak   yaitu   kegiatan penambangan pada tahap pemberaian, pemuatan dan pengangkutan.
Untuk   itu   perlu   dilakukan   tindakan-tindakan   untuk   mengurangi   dan mencegah dampak turunnya kualitas udara.
Rencana pengelolaan lingkungan menurunnya kualitas udara antara lain :
- Membuat   pembatas   pada   sepanjang   batas   daerah   penambangan dengan menggunakan gundukan tanah yang ditanami vegetasi,
- Melakukan   penyiraman   secara   teratur   pada   jalan-jalan   untuk mengurangi timbulnya debu,
159
- Mesin-mesin kendaraan tambang harus dipelihara secara baik untuk mengurangi kebisingan,
- Sepanjang   jalan-jalan   ditanami   pohon   untuk   menahan   debu   dan mengurangi kebisingan.
B. Pengelolaan kualitas air Berdasarkan   letaknya   air   dapat   dibedakan   menjadi   dua   yaitu   air
permukaan dan air tanah. 1. Air Tanah
Dampak   penting   yang   terjadi   adalah   penurunan   kualitas   air   tanah disekitar atau pada daerah penambangan yang disebabkan oleh kegiatan
penambangan   dan   oleh   resapan   limbah   yang   mengandung   bahan pencemar.
Agar kualitas air tanah pada daerah penambangan atau sekitar daerah penambangan   tidak   mengalami   penurunan   kualitas   yang   berlanjut,
maka perlu dilakukan pengelolaan lingkungan. Upaya   penanggulangan   dampak   penurunan   kualitas   tanah   dilakukan
dengan cara : - Air yang sifatnya aerobik
Untuk   air   yang   sifatnya   aerobik,   kualitas   atau   kandungan   bahan- bahan   kimia   yang   ditemui   masih   memenuhi   persyaratan   tetapi
sedikit bersifat asam sehingga diperlukan pengolahan terhadap kadar pH agar pH menjadi naik.
- Air tanah yang sifatnya anaerobik Biasanya banyak mengandung unsur-unsur besi, mangan, dan H
2
S. Sistem yang sesuai adalah aerasi yang berfungsi untuk :
1. Mendapatkan Oksigen 2. Meremove H
2
S, CH
4
3. Mereduksi konsentrasi CO
2
2. Air Permukaan
160
Proses pengolahan air permukaan sungai adalah proses pengolahan lengkap. Yang dimaksud dengan proses pengolahan lengkap adalah
suatu proses yang terdiri dari 3 golongan : 1. Pengolahan Fisik
Pengolahan   untuk   menurunkan   parameter-parameter   fisik, seperti kekeruhan, warna dan bau.
2. Pengolahan Kimiawi Pengolahan   untuk   menurunkan   parameter-parameter   kimiawi,
seperti kesadahan nitrat, magnesium, Mn, Fe dan lain-lain. 3. Pengolahan Biologis
Pengolahan   untuk   menurunkan   parameter-parameter   biologis, seperti bakteri.
Adapun upaya yang dilakukan untuk proses pengolahan kualitas air permukaan meliputi :
 Pembuatan bangunan prasedimentasi
Berfungsi sebagai tempat proses pengendapan partikel diskuit seperti   pasir   lempung   dan   zat-zat   padat   lainnya   yang   bisa
mengendap secara gravitasi. 
Pembuatan bangunan pengaduk cepat Berfungsi sebagai tempat proses pencampuran koagula dan air
baku   sehingga   terjadi   proses   koagulasi.   Proses   koagulasi dimaksudkan untuk :
1. Melarutkan bahan kimia atau koagulan, 2. Membuat homogen campuran,
3. Mendorong terbentuknya partikel yang berbentuk flok. 
Pembuatan bagunan pengaduk lambat Berfungsi sebagai tempat proses terbentuknya flok-flok, dimana
prosesnya disebut flokulasi. Pada bak pengaduk lambat, flok- flok   yang   terbentuk   pada   bak   pengaduk   cepat   yang   telah
terbentuk akan bergabung membentuk flok-flok yang lebih besar dan akhirnya mengendap secara gravitasi.
161
 Pembuatan bagunan sedimentasi
Berfungsi sebagai tempat proses mengendapnya partikel-partikel flokulen flok-flok dari bak flokulasi.
C. Pengelolaan kualitas tanah Turunnya kualitas tanah pada daerah X disebabkan oleh limbah-limbah
padat yang berupa : 
Limbah kering Limbah yang susunannya terdiri dari bahan organik dan anorganik
yang mempunyai sifat sebagian besar atau seluruh bahannya tidak cepat membusuk.
 Demolition and Construction Wastes
Yaitu   sampah   sisa-sisa   bahan   bangunan,   misalnya;   puing-puing, pecahan-pecahan tembok, genteng, dan lain-lain.
 Bulky Wastes
Barang-barang bekas yang tidak dapat digunakan lagi. 
Control Land Fill Limbah-limbah   tersebut   dibuangdiletakkan   di   atas   lubang   yang
telah dibuat dengan back hoe, kemudian apabila lubang itu sudah penuh maka ditutup dengan lapisan tanah penutup.
 Sanitary Land Fill
Limbah-limbah   tersebut   dibuangdiletakkan   di   atas   lubang   yang telah dibuat dengan back hoe, kemudian limbah yang ada ditutup
oleh   lapisan   tanah   penutupnya.   Dilakukan   dalam   jangka   waktu tertentu sehingga dapat terbentuk sel-sel didalamnya.
8.15. Rencana Biaya Reklamasi