Pembinaan Keselamatan Kerja K3 DAN LINGKUNGAN

o Pakaian Pekerja Untuk menlindungi tubuh para pekerja pada saat aktivitas penambangan. Gambar 8.8 Pakaian Pekerja

8.4. Pembinaan Keselamatan Kerja

Dalam usaha pembinaan keselamatan kerja, pemerintah dalam hal ini Direktorat Teknik Pertambangan melaksanakan hal – hal sebagai berikut :  Melaksanakan inspeksi keselamatan kerja secara teratur, minimum setahun sekali.  Melaksanakan pemeriksaan kecelakaan tambang yang berakibat mati.  Menyatakan pedoman – pedoman kerja serta publikasi keselamatan kerja seperti :  Administrasi keselamatan kerja  Pedoman keselamatan kerja  Fakta kecelakaan, seperti : - Luka – luka - Mati kematian - Alat rusak - Penderitaan cacat , dll.  Menyelenggarakan pekerja terampil, seperti :  Kursus keselamatan kerja 139  Kursus operator alat berat. Terlepas dari apa yang telah dibahas diatas, dalam pelaksanaan program keselamatan kerja tidak dilakukan atau berlangsung begitu saja tetapi ada undang – undang dan instansi terkait yang mengatur dan bertanggunggung jawab atasnya. Adapun beberapa undang – undang tersebut dan instansi terkait yang dapat mengawasi bertanggung jawab terhadap program keselamatan kerja, yaitu : 1. Dasar Hukum Keselamatan Kerja Dalam negara indonesia terdapat banyak hukum parsial mengenai keselamatan kerja, dalam pembahasan mengenai program pelaksanaan keselamatan kerja pada perencanaan penambangan marmer ini kita tidak membahas telalu rinci mengenai hukum – hukum yang mengaturnya. Namun sebagai bukti hukum, salah satu hukum yang bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja adalah UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970, pasal 12 dan pasal 14, serta PP No.19 Tahun 1973, pasal 2. Adapun hukum – hukum lain yang mengatur tentang program keselamatan kerja, seperti :  Kepmen 555.K26M.PE1995 mengenai K3 Pertambangan Umum  PUIL Peraturan Umum, Instansi Listrik 1977  Surat keputusan bersama Manaker dan PU No.Kep 174Men86 No.104KPTS1986.tentang K3 kegiatan konstruksi.  UU No.14 Tahun 1992 tentang lalu lintas dan jalan raya  Keputusan Dirjen Pertambangan Umum No.1245 dan 1247 mengenai peraturan pelaksanaan K3 pada kegiatan pertambangan umum. 2. Instansi Pemerintah Terkait Ada beberapa instansi pemerintah terkait yang bertanggung jawab terhadap program keselamatan kerja, yaitu : a. Departemen Tenaga Kerja Depnaker 140 Depnaker merupakan salah satu departemen pemerintah yang membawahi bidang ketenagakerjaan, termasuk permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja seluruh tenaga kerja Indonesia. Salah satu produk perundang – perundang dari lembaga ini adalah UU No.1 Tahun 1970, tentang keselamatan dan kesehatan kerja. b. Departemen Pertambangan dan Energi Dunia pertambangan diindonesia diawasi dan dibina langsung oleh depertamen ini. Produk perundang – undang mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang dihasilkan dari depertamen ini adalah 555.KM.PE261995. c. Departemen Pekerjaan Umum Departemen ini bertanggung jawab terhadap pengawasan pekerjaan – pekerjaan yang bersifat umum, termasuk sektor konstruksi. Beberapa peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja telah dikeluarkan oleh lembaga ini, yaitu surat keputusan bersama manaker dan PU No. Kep 174Men86 No.104KPTS1986 tentang K3 kegiatan konstruksi.

8.5. Isu-Isu Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan