Struktur Organisasi dan Manajemen KOPASJA

Sejak didirikan hingga tahun 2002 keanggotaan KOPASJA telah mencapai seluruh lapisan pegawai di lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Mulai dari lapisan bawah hingga lapisan atas, bahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tahun 1999 telah mencatatkan namanya sebagai anggota KOPASJA.

4.2.4. Struktur Organisasi dan Manajemen KOPASJA

KOPASJA memiliki struktur organisasi dan manajemen dalam mengelola usaha koperasi. Struktur organisasi koperasi mengacu pada cara mengkoordinasikan aktivitas koperasi menjadi hubungan antara karyawan, pengurus, pengawas, penasehat dan anggota. Lihat Lampiran 1. RAT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Keputusan yang dihasilkan dalam RAT bersifat mutlak dan mengikat kepada seluruh elemen koperasi. RAT KOPASJA diselenggarakan setiap tahun antara bulan Juni-Agustus. Berdasarkan kriteria penilaian kinerja koperasi dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, penyelenggaraan RAT untuk koperasi primer dikatakan baik apabila diselenggarakan pada awal tahun yaitu kurang dari bulan Maret sehingga dalam hal ini KOPASJA dapat dikatakan kurang baik dalam menyelenggarakan RAT dan dinilai terlalu lama dari standar. Sejak berbadan hukum hingga tahun 2002, KOPASJA telah menyelenggarakan RAT sebanyak 11 kali, sedangkan dalam kurun waktu 1999-2002 sebanyak empat kali. Dari seluruh RAT tersebut, penyelenggaraannya diselenggarakan dengan sistem perwakilan dengan tujuan untuk efisiensi dan efektivitas. Biasanya pemberitahuan RAT kepada seluruh elemen koperasi dilakukan sekurang-kurangnya tujuh hari sebelum penyelenggaraannya. Hal- hal yang diberitahukan meliputi hari, tanggal, waktu dan tempat. Rapat Anggota dapat diselenggarakan oleh KOPASJA dalam berbagai bentuk, yaitu Rapat Anggota Tahunan, Rapat Anggota Khusus, Rapat Anggota Biasa dan Rapat Anggota Luar Biasa. Rapat Anggota Tahunan adalah Rapat Anggota yang diselenggarakan setahun sekali dalam rangka tutup tahun buku yang penyelenggaraannya paling lambat enam bulan setelah tahun buku lampau. Rapat Anggota Khusus adalah Rapat Anggota yang diselenggarakan dalam rangka perubahan Anggaran Dasar dan pembubaran koperasi. Rapat Anggota Biasa adalah Rapat Anggota yang diselenggarakan sewaktu-waktu apabila dianggap perlu untuk membicarakan hal yang berkaitan dengan pengembangan koperasi, seperti rapat membahas Rencana KerjaRencana Anggaran Pendapatan dan Belanja dan perluasan usaha koperasi. Rapat Anggota Luar Biasa adalah Rapat Anggota yang diselenggarakan karena situasi negara dalam keadaan darurat, perubahan UU atau kondisi koperasi sedemikian rupa dapat diselenggarakan atas permintaan sebagian anggota maupun atas kehendak pejabat. Pengurus Koperasi berasal dari anggota koperasi. Pengurus KOPASJA sendiri dipilih dari dan oleh anggota dalam RAT untuk masa jabatan tiga tahun. Pengurus sebelumnya dapat dipilih kembali namun tidak dapat merangkap sebagai pengelola usaha koperasi. Pengurus KOPASJA sekurang-kurangnya tiga orang dan sebanyak- banyaknya tujuh orang. Pengurus berhak menerima imbalan jasa dan bagian SHU. Adapun struktur kepengurusan KOPASJA untuk periode 2001-2004 dapat dilihat pada Lampiran 1. Koperasi akan berjalan dengan baik apabila pengurus dapat bertugas dengan baik. Adapun tugas pengurus adalah: a. Mengelola koperasi dan usahanya. b. Mengajukan rancangan Rencana Kerja serta rancangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja koperasi. c. Menyelenggarakan Rapat Anggota. d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. f. Memelihara daftar buku anggota, pengurus dan pengawas. Pengawas terdiri dari tiga orang anggota koperasi yang tidak termasuk pengurus. Ia dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Pengawas bertanggungjawab kepada Rapat Anggota dengan masa jabatan tiga tahun. Adapun tugas pengawas sebagai berikut: a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali. b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan kepada pengurus dengan tembusan kepada pemerintah. Selain tugas yang diberikan kepada pengawas, ia juga memiliki kewenangan untuk: a. Menggunakan fasilitas, sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. b. Meneliti segala catatan, berkas, barang-barang, uang serta bukti- bukti lainnya yang ada pada koperasi. Dewan Penasehat diperlukan untuk kepentingan koperasi yang diangkat oleh Rapat Anggota. Rapat Anggota dapat mengangkat orang bukan anggota yang memiliki keahlian sesuai dengan kepentingan koperasi. Dewan penasihat tidak menerima gaji melainkan uang jasa sesuai dengan keputsan Rapat Anggota, tidak memiliki hak suara dalam Rapat Anggota dan Rapat Pengurus, dapat memberi saran atau pendapat kepada pengurus baik diminta ataupun tidak serta harus merahasiakan segala sesuatu tentang keadaan koperasi terhadap pihak ketiga. Pengelola KOPASJA ada lima orang, tiga orang di USP dan dua orang di UBU. Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh pengurus berdasarkan keputusan Rapat Pleno Pengurus. Tugas, wewenang, tanggungjawab, gaji serta pendapatan lainnya atas pengelola ditetapkan dalam suatu kontrak kerja. Dalam hal ini pengelola mendapatkan gaji sebesar 35 dari pendapatan kotor KOPASJA. Pada periode 1999-2002 KOPASJA memiliki karyawan sebanyak lima orang, dimana tersebar di masing-masing unit. USP memiliki tiga karyawan dan UBU dua karyawan.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Proses Terjadinya Piutang Pada KOPASJA

Dokumen yang terkait

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA D

0 5 19

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KARYA MUKTI KABUPATEN PATI

9 48 97

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 10

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA DI SRAGEN.

0 1 7

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

Analisis rasio keuangan koperasi (studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Angkasa Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta

2 20 138

FAKTOR-FAKTOR PIUTANG BERMASALAH PADA PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (PKPRI) KABUPATEN JEPARA.

5 53 67

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA B

0 0 1

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURA

0 0 8