5. Photocopy 6. Bakery IRMA
7. Ayam Goreng b. Jasa Boga, berfungsi sebagai tempat pelayanan penyediaan makanan
antara lain soto, tahu campur dan makanan khas daerah lainnya. Usaha ini menggunakan sistem bagi hasil dengan pihak ketiga.
c. Biro Perjalanan, berfungsi sebagai tempat pelayanan pengadaan tiket pesawat udara, kereta api, kapal laut dan transportasi lainnya.
Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama dua tahun. Pada bulan Oktober 2001, pihak Biro Perjalanan menyatakan untuk
mengundurkan diri karena tidak dapat berkembang seperti yang diharapkan.
d. Jasa Konsultasi Arsitektur, berfungsi sebagai tempat pelayanan konsultasi gratis di bidang arsitektur setiap hari Rabu.
e. Pemberian kredit roda dua, bekerjasama dengan Puskopdit Jakarta. Usaha ini dimulai pada tahun 2001 dan hanya berlangsung sampai
tahun 2002. Bagi para anggota KOPASJA yang berminat untuk membeli motor dan barang-barang elektronik dapat mengajukan
kredit pinjaman seperti pengajuan pinjaman untuk keperluan lainnya.
4.2.3. Keanggotaan
Semboyan KOPASJA adalah dari, oleh dan untuk anggota sehingga tindakan atau kebijakan apapun yang dilaksanakan
KOPASJA bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Oleh karena itu, anggota merupakan elemen terpenting dalam tubuh
KOPASJA. Untuk menjadi anggota KOPASJA, pegawai Departemen Keuangan harus memenuhi beberapa prosedur penerimaan anggota.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada pengurus dan mendapat dukungan
atau rekomendasi dari salah seorang anggota pengurus atau dua orang anggota KOPASJA. Permohonan tersebut harus mendapatkan
jawaban diterima atau ditolak dari pengurus paling lama satu bulan
sejak permohonan diajukan sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar pasal 5 ayat 6-7.
Anggota KOPASJA memiliki hak dan kewajiban baik sebagai pemilik maupun pengguna jasa. Kedua peran tersebut dijalankan
secara bersamaan. Anggota KOPASJA dapat terbagi dua kelompok yaitu anggota biasa dan anggota luar biasa. Anggota luar biasa tidak
memiliki hak memilih dan dipilih. Adapun hak anggota sebagaimana terdapat dalam Anggaran
Dasar pasal 5 ayat 4-5, yaitu: a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam
Rapat Anggota. b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau
Pengawas. c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam
Anggaran Dasar d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di luar Rapat
Anggota baik diminta maupun tidak. e. Mendapatkan pelayanan kegiatan usaha koperasi yang sama antar
sesama anggota. f. Mendapatkan bagian SHU sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota terhadap koperasi. g. Mendapatkan bagian sisa hasil penyelesaian.
Selain itu, setiap anggota memiliki kewajiban yang harus dijalankan yaitu:
a. Memenuhi AD, ART dan keputusan Rapat Anggota serta ketetapan Pengurus.
b. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh Rapat Anggota.
c. Partisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan.
e. Melunasi pinjaman pada koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam koperasi.
f. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Keanggotaan KOPASJA tidak dapat dipindahtangankan dan dapat berakhir apabila anggota:
a. Meninggal dunia, b. Berhenti atas permintaan sendiri,
c. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan, tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota
atau berbuat sesuatu yang merugikan koperasi. Adanya ketentuan tersebut diatas tentu saja mempengaruhi
jumlah anggota KOPASJA. Adapun perkembangan anggota KOPASJA sejak didirikan hingga tahun 2002 telah mencapai 856
orang. Pencapaian tersebut tentu besar jumlahnya apabila dilihat secara umum sebagai koperasi primer, di mana berdasarkan ketentuan
tentang perkoperasian jumlah minimum anggota koperasi primer sebanyak 20 orang.
Namun, apabila dilihat secara khusus, KOPASJA berpotensi memiliki anggota sebanyak lebih kurang 50.000 orang, jumlah
anggota KOPASJA sebesar 856 orang masih sangat kecil atau bernilai 1,7. Tentu saja asumsi bahwa seluruh pegawai di
lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia menjadi anggota KOPASJA terlalu ideal, meskipun KOPASJA sendiri
diperuntukkan bagi seluruh pegawai di lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Selain itu, di setiap unit departemen
terdapat koperasi pegawai. Selama tahun analisis, yaitu tahun 1999-2002 jumlah anggota
KOPASJA mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali tahun 2002. Pada tahun 1999, jumlah anggota KOPASJA sebanyak 721
orang, tahun 2000 sebanyak 776 orang, tahun 2001 sebanyak 880, dan tahun 2002 sebanyak 856 orang. Peningkatan terjadi pada tahun
1999, 2000 dan 2001 yaitu sebesar 7,76, 6,5 12,4. Sedangkan pada tahun 2002 pertumbuhan anggota mengalami penurunan sebesar
2,7. Lihat Gambar 2. Jumlah anggota
200 400
600 800
1000
1999 2000
2001 2002
Jumlah anggota
Gambar 2. Perkembangan anggota KOPASJA periode 1999-2002 Peningkatan yang besar ada tahun 2001, disebabkan karena
KOPASJA menyediakan pelayananjasa kredit sepeda motor. Pelayanan kredit sepeda motor ini bekerja sama dengan Puskopdit
Jakarta sehingga penawaran jasa tersebut menarik minat para anggota maupun non-anggota untuk menikmatinya. Namun, non-
anggota harus mendaftarkan diri terlebih dahulu sebagai anggota agar dapat menikmati jasa kredit sepeda motor.
Selain banyaknya anggota yang masuk selama periode 1999- 2002, terdapat sejumlah anggota yang keluar dari KOPASJA.
Secara berturut-turut dari tahun 1999 hingga tahun 2002 sebanyak 25, 19, 24 dan 7 orang. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan,
antara lain karena pensiun, mutasi keluar daerah DKI Jakarta, menjadi anggota koperasi dari unitnya masing-masing dan
meninggal dunia. Semua alasan keluarnya anggota KOPASJA bukan dikarenakan melalaikan kewajibannya sebagai anggota atau
perbuatan yang merugikan KOPASJA atau atas permintaan sendiri.
Sejak didirikan hingga tahun 2002 keanggotaan KOPASJA telah mencapai seluruh lapisan pegawai di lingkungan Departemen
Keuangan Republik Indonesia. Mulai dari lapisan bawah hingga lapisan atas, bahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia pada
tahun 1999 telah mencatatkan namanya sebagai anggota KOPASJA.
4.2.4. Struktur Organisasi dan Manajemen KOPASJA