27
1 Banyak sisinya ada empat.
2 Memikili dua pasang sisi yang sama panjang.
3 Memiliki sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
4 Memiliki dua diagonal yang berpotongan tegak lurus dan salah satunya
merupakan sumbu simetri.
2.1.9 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Sumantri dan Syaodih 2007: 6.3-6.4 menyebutkan empat karakteristik yang menonjol pada anak usia sekolah dasar, yaitu senang bermain, senang
bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. 1 Senang bermain. Bermain merupakan hal yang sangat
digemari oleh anak usia sekolah dasar. Minat bermain anak pada usia ini biasanya sangat besar dan meluas dengan lingkungan yang lebih bervariasi. Anak tidak
hanya bermain dengan keluarga dan teman di sekitar rumah saja, tetapi ia sudah mulai bermain dengan teman-temannya di sekolah; 2 Senang bergerak. Anak
usia sekolah dasar biasanya tidak dapat duduk tenang dalam waktu yang relatif lama, apalagi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka akan merasa bosan
apabila harus duduk dalam waktu yang lama di bangkunya. Anak lebih senang melakukan aktivitas gerak dan berpindah dari tempat duduknya; 3 Senang
bekerja dalam kelompok. Anak usia sekolah dasar biasanya akan membentuk kelompok-kelompok dalam bermain dengan teman-temannya. Dari pergaulan
dengan kelompok bermainnya, anak akan belajar untuk bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu dan menghargai orang lain; 4 Senang merasakan atau
melakukan sesuatu secara langsung. Bagi anak usia sekolah dasar, penjelasan
28
materi pelajaran dari guru akan lebih mudah untuk dipahami apabila anak melaksanakan atau mengalami sendiri. Pengetahuan yang diperoleh anak dari
pengalamannya sendiri akan lebih bermakna daripada pengetahuan yang diperoleh dari gurunya.
Berdasarkan keempat karateristik tersebut guru hendaknya dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan adanya
unsur permainan, memungkinkan siswa untuk bergerak, belajar dalam kelompok, dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran
kooperatf tipe Jigsaw sesuai untuk diterapkan pada mata pelajaran matematika kelas V materi sifat-sifat bangun datar.
2.2 Kajian Empiris
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw telah banyak digunakan dalam beberapa penelitian.
Hasil penelitian-penelitian tersebut
menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada tahun 2011 Mohammad
Hanif Ashidiqi melakukan p
enelitian dengan judul “Peningkatan Pembelajaran IPA Materi Rangka dan Indera Manusia Melalui
Model Jigsaw di Kelas IV SD Negeri Watesalit 02 Batang”. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Rangka dan Indera Manusia. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 68,83 dan pada siklus II meningkat menjadi 75,33.