28
materi pelajaran dari guru akan lebih mudah untuk dipahami apabila anak melaksanakan atau mengalami sendiri. Pengetahuan yang diperoleh anak dari
pengalamannya sendiri akan lebih bermakna daripada pengetahuan yang diperoleh dari gurunya.
Berdasarkan keempat karateristik tersebut guru hendaknya dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan adanya
unsur permainan, memungkinkan siswa untuk bergerak, belajar dalam kelompok, dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran
kooperatf tipe Jigsaw sesuai untuk diterapkan pada mata pelajaran matematika kelas V materi sifat-sifat bangun datar.
2.2 Kajian Empiris
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw telah banyak digunakan dalam beberapa penelitian.
Hasil penelitian-penelitian tersebut
menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada tahun 2011 Mohammad
Hanif Ashidiqi melakukan p
enelitian dengan judul “Peningkatan Pembelajaran IPA Materi Rangka dan Indera Manusia Melalui
Model Jigsaw di Kelas IV SD Negeri Watesalit 02 Batang”. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Rangka dan Indera Manusia. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 68,83 dan pada siklus II meningkat menjadi 75,33.
29
Penelitian lain yang juga menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ialah penelitian yang dilakukan oleh Rustim
pada tahun 2012 dengan judul “
Penerapan Model Pembelajaran Koopeatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Materi Bilangan Bulat di SD
Negeri Sindangheula 03 Banjarharja Brebes”. Hasil penelitian tersebut
membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II pada materi Bilangan
Bulat. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 59,85 dan pada siklus II meningkat menjadi 77,05.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Mohammad
Hanif Ashidiqi
merupakan penelitian yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada mata pelajaran, kelas,
materi, serta subjek yang diteliti. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Rustim merupakan penelitian yang menggunakan model pembelajaran kooperaif
tipe Jigsaw dalam mata pelajaran matematika. Hal tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terletak pada materi dan
subjek yang diteliti. Peneliti mengambil materi sifat-sifat bangun datar dan subjek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 2 Kalikajar
Kaligondang Purbalingga. Berdasarkan peningkatan hasil pada penelitian tersebut, maka peneliti
akan melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
30
tipe Jigsaw pada pembelajaran matematika kelas V materi sifat-sifat bangun datar di SD Negeri 2 Kalikajar Kaligondang Purbalingga.
2.3 Kerangka Berpikir