30
tipe Jigsaw pada pembelajaran matematika kelas V materi sifat-sifat bangun datar di SD Negeri 2 Kalikajar Kaligondang Purbalingga.
2.3 Kerangka Berpikir
Permasalahan
Perlakuan
Hasil
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir Gambar di atas merupakan skema kerangka berpikir penelitian yang akan
dilaksanakan. Dari skema tersebut, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas pada awalnya masih terkesan monoton dan bersifat
Pembelajaran matematika yang berlangsung di SD Negeri 2 Kalikajar masih terkesan monoton dan bersifat konvensional. Guru hampir tidak pernah
menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan berbasis kelompok dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajarnya pun rendah. Pada akhirnya terdapat kesenjangan yang tinggi antara siswa yang pandai dan
tidak pandai.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam proses pembelajaran matematika.
Meningkatnya pembelajaran matematika yang meliputi performansi guru dan aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2
Kalikajar meningkat.
31
konvensional. Guru hampir tidak pernah menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan berbasis kelompok dalam kegiatan pembelajaran. Guru cenderung
menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran yang demikian tentu saja kurang mengaktifkan dan memberikan
pengalaman yang bermakna bagi siswa. Akibatnya hasil belajar siswa pun rendah. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa dapat belajar
bersama dengan teman-temannya, saling memotivasi, mengemukakan pendapat, memberikan pendapat, dan menghargai pendapat teman. Model ini tidak hanya
bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep yang sulit, namun juga bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, dan
membantu teman. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam
pembelajaran matematika kelas V materi sifat-sifat bangun datar, pembelajaran menjadi lebih bermakna. Peningkatan diawali oleh peningkatan performansi guru
yang memicu peningkatan aktivitas siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
2.4 Hipotesis