63 dengan prestasi belajar, serta terdapat hubungan yang nyata antara
indikator status gizi TBU dengan prestasi belajar. 7.
Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman diperoleh hubungan yang nyata antara konsumsi pangan energi, protein, kalsium, fosfor, besi, seng,
vitamin B12 dan vitamin A dengan status gizi indikator BBU. 8.
Faktor – faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar responden dengan nilai p 0.01 adalah persepsi tentang lingkungan
belajar di sekolah, sarana belajar di sekolah dan di rumah, suasana belajar di rumah, serta pola belajar, dan selanjutnya adalah kedisiplinan tata tertib
di sekolah dan perhatian orang tua di rumah dengan nilai p 0.05 .
B. Saran
1. Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Dasar untuk memberi
perhatian yang lebih terhadap proses belajar mengajar di sekolah, terutama di lingkungan sekolah dengan status sosial ekonomi yang rendah, sehingga
murid sekolah tersebut dapat lebih berprestasi. 2.
Para orang tua sebaiknya dapat lebih mengupayakan kecukupan konsumsi pangan anaknya dengan cara menyediakan makanan yang cukup nilai
gizinya, serta memperhatikan dan mengawasi makanan selingan atau jajanan yang biasa dimakan oleh anaknya setiap hari.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, S. 2003. Pola Belajar, Status Gizi dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Daerah Miskin Perkotaan Kota Bogor. Skripsi. Departemen Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
As’ad, Suryani. 2002. Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tertinggi. Departemen Jenderal Pendidikan Nasional.
Atmatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Atmodowirjo, E. T. 1993. Stimulasi Terencana sebagai Upaya Peningkatan Kecerdasan Anak. Simposium Peranan Ibu dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Anak. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Cahyaningrum, F. 2005. Konsumsi Pangan, Status Gizi, dan Faktor – faktor yang
Berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Anak Panti Asuhan. Skripsi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Departemen Kesehatan RI. 2000. Pedoman Perbaikan Gizi di Panti Sosial Asuhan
Anak PSAA. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi Masyarakat Jakarta.
Gunarsa. 1981. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta. BPK Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. 1994. Psikologi Anak. Jilid 1 6
th
ed. Penerbit Erlangga. Jakarta. Ismail, S. 1993. Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Anak. Simposium Peranan
Ibu dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
Judarwanto, W. 2004. Mengatasi Kesulitan Makan Anak. Puspa Swara. Jakarta. Khomsan, A. 2004. Peran Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. PT Gramedia.
Jakarta. Kusumaningrum, A. 2006. Keragaan Anak – anak Sibuk : Prestasi belajar,
Kecerdasan Emosional, Status Gizi dan Status Kesehatan. Skripsi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Madanijah, S. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Editor : Y. F. Baliwati, A.
Khomsan dan C. M. Dwiriani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Miller, G. D,. T. Forgac, T. Cline, L. D. Mc Bean. 1998. Breakfast Benefit Childern In The US and Abroad. Journal of The America College of
Nutrition, Vol. 17, No. 1, 4-6. Http:www.jacn.orgcgicontentfull1714
Muchtadi, D., N.S. Palupi, dan M. Astawan. 1993. Metabolisme Zat Gizi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Muhilal, F. Djalal, dan Hardinsyah. 1998. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, LIPI. Jakarta.
Nasoetion, A.,H. Riyadi. 1994. Gizi Terapan. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Nurgiyantoro, B., Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistika Terapan. Gadjah Mada Universitas Press.
Pitriyani, E., S. Guhardja, I. Tanziha. 1999. Prestasi Anak SD yang Bekerja sebagai Pedagang Asongan di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Media Gizi dan Keluarga Vol.XXIII 2 : 28 – 35
Pasaribu, L. J. 2007. Pola Asuh, Tingkat Kecerdasan Emosi dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar yang Tinggal di Panti Asuhan dan Keluarga. Skripsi.
Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Prasetyo, J. 1993. Kendala yang dapat Menghambat Prestasi Belajar pada Anak. Simposium Peranan Ibu dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Rahayu, D. Roedjito dan H. Riyadi. 1998. Hubungan Konsumsi Zat Gizi, Status
Seng, Status Gizi dan Frekuensi Kejadian Penyakit Infeksi Anak Usia Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu. Media Gizi dan Keluarga. Edisi
Juli. XXII 1 : 95 – 103 Riyadi, H. 2001. Metode Penelitian Status Gizi Antropometri. Departemen Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Samsudin. 1993. Upaya Pemenuhan Gizi dalam Peningkatan Kecerdasan Anak. Simposium Peranan Ibu dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Soedarmo, P. dan Sediaoetama, A. D. 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta.
Soekirman, 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dinas Pendidikan Nasional.
Suparno, A. S. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dinas Pendidikan Tinggi.
Winarno, F. G. 1988. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia. Jakarta.
67 Lampiran 1. Hasil uji validitas dengan korelasi Spearman pada 15 sampel
Kelompok parameter No
r-korelasi r - tabel
Hasil uji
Persepsi tentang belajar di sekolah
1 0.504 0.521 tidak valid
Persepsi tentang cara guru mengajar pelajaran
Matematika 1 0.531 0.521 Valid
2
0.504 0.521 tidak
valid 3 0.504 0.521 tidak
valid Persepsi tentang cara guru
mengajar pelajaran Bahasa Indonesia
1 0.504 0.521 tidak valid
2 0.504
0.521 tidak valid
3 0.504
0.521 tidak valid
Persepsi tentang cara guru mengajar pelajaran Bahasa
Inggris 1 0.504 0.521 tidak
valid 2 0.504 0.521 tidak
valid 3 0.504 0.521 tidak
valid Sarana belajar di sekolah
1 0.504 0.521 tidak
valid 2 0.504 0.521
tidak valid
3 0.370 0.521 tidak valid
5 0.464 0.521 tidak
valid 6 0.478 0.521
tidak valid
Kedisiplinan tata tertib di sekolah
1 0.571 0.521 Valid 2 0.451 0.521 tidak
valid 3 0.571 0.521 Valid
4 0.705 0.521 Valid 5 0.531 0.521 Valid
6 0.531 0.521 Valid 7 0.504 0.521 tidak
valid 8 0.665 0.521 Valid
9 0.478 0.521 tidak
valid Sarana belajar di rumah
1 0.142 0.521 tidak
valid 3 0.208 0.521
tidak valid
4 0.598 0.521 Valid Perhatian orang tua di rumah
1 0.665
0.521 Valid
2 0.585 0.521 Valid 3 0.590 0.521 Valid
4 0.330 0.521 tidak valid
Suasana belajar dirumah 1
0.142 0.521
tidak valid 2
0.084 0.521
tidak valid 3 0.237 0.521 tidak
valid 4 0.143 0.521 tidak
valid Lingkungan pergaulan
di rumah 1 0.089 0.521
tidak valid
2 0.685 0.521 Valid 3 0.103 0.521 tidak
valid 4 0.300 0.521 tidak
valid 5
0.071 0.521
tidak valid Pola belajar di rumah
1 0.290 0.521 tidak
valid 2 0.598 0.521 Valid
3 0.544 0.521 Valid 4 0.469 0.521 tidak
valid 5 0.535 0.521 Valid
Keterangan : valid = r korelasi r tabel Tidak valid = r korelasi r tabel
68 Contoh perhitungan uji validitas kuisioner pada pertanyaan persepsi tentang
Belajar di sekolah, nomor 1. Nilai ganjil
Rumus korelasi Rank Spearman : r
s
= 1 - 6 b
2
N
3
– N Cara mencari rank ganjil :
Nilai 2 1+…+13 = 7
13 Nilai 1
14+15 = 14.5 2
Keterangan = nilai ganjil merupakan skor dari salah satu pertanyaan Nilai genap merupakan skor total dari kuisioner
Tabel penolong menghitung korelasi Rank
Nilai ganjil Nilai genap
Rank ganjil Rank genap b
b
2
1 82 14.5
15 -0.5
0.25 2 92 7
8.5 -1.5
2.25 2 87 7 13.5
-6.5 42.25
2 87 7 13.5 -6.5
42.25 2 91 7 10.5
-3.5 12.25
2 91 7 10.5 -3.5
12.25 2 93 7 6.5
0.5 0.25
1 92 14.5
8.5 6
36 2 99 7 1 6 36
2 94 7 4.5 2.5
6.25 2 89 7 12 -5 25
2 95 7 3 4 16 2 97 7 2 5 25
2 94 7 4.5 2.5
6.25 2 93 7 6.5
0.5 0.25
Total 262.5
r
s
= 1 - 6 b
2
N
3
– N r
s
= 1- 6262.5 3360
r
s
= 0.531 valid karena r korelasi r tabel
Urutan Nilai 1 2
2 2 3 2
4 2 5 2
6 2 7 2
8 2 9 2
10 2 11 2
12 2 13 2
14 1 15 1
69 Lampiran 2. Hasil uji validitas kuisioner pada seluruh sampel 105 responden
dengan korelasi Rank Spearman
Kelompok parameter No
Sig. 2-tailed Correlation
coefficient
Persepsi tentang belajar di sekolah
1 .000 .365
Persepsi tentang cara guru mengajar pelajaran Matematika
1 .000
.573
2 .538
3 .437 Persepsi tentang cara guru
mengajar pelajaran Bahasa Indonesia
1 .003 .288
2 .001 .328
3 .000 .382
Persepsi tentang cara guru mengajar pelajaran Bahasa
Inggris 1 .572
.056 2 .153
.141 3 .831
.021 Sarana belajar di sekolah
1 - -
2 - -
3 .000 .434
5 .200
.126 6 .000
.358 Kedisiplinan tata tertib di
sekolah 1 .046
.195 2 .003
.285 3 .002
.293 4 .007
.261 5
.000 .342
6 .061 .183
7 - -
8 .195 .127
9 .831 .021
Sarana belajar di rumah 1 .003
.291 3
.000 .384
4 .000 .572
Perhatian orang tua di rumah 1
.000 .478
2 .000 .369
3 .000 .424
4 .001 .330
Suasana belajar di rumah 1
.192 .128
2 .335 .095
3 .000 .429
4 .000 .381
Lingkungan pergaulan di rumah
1 .562 .057
2 .000 .568
3 .144 .143
4 .027 .215
5 .220 .121
Pola belajar di rumah 1
.000 .536
2 .009 .253
3 .000 .350
4 .000 .417
5 .000 .535
Correlation is significant at the 0.05level 2-tailed Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed
70 Lampiran 3. Hasil uji reliabilitas kuisioner dengan Alpha Cronbach
Kelompok parameter No
Nilai varians butir pertanyaan σi
2
Persepsi tentang belajar di sekolah
1 0.070 Persepsi tentang cara guru
mengajar pelajaran Matematika 1 0.196
2 0.176 3 0.160
Persepsi tentang cara guru mengajar pelajaran Bahasa
Indonesia 1 0.086
2 0.070 3 0.054
Persepsi tentang cara guru mengajar pelajaran Bahasa
Inggris 1 0.278
2 0.037 3
0.009 Sarana belajar di sekolah
1 2 0
3 0.421 5 0.062
6 0.238
Kedisiplinan tata tertib di sekolah
1 0.181
2 0.204
3 0.199 4 0.212
5 0.186 6 0.228
7
8 0.129
9 0.009 Sarana belajar di rumah
1 0.231 3 0.337
4 0.171 Perhatian orang tua di rumah
1 0.219
2 0.199
3 0.524 4 0.244
Suasana belajar di rumah 1
0.252 2 0.269
3 0.249 4 0.247
Lingkungan pergaulan Di rumah
1 0.135 2 0.371
3 0.101 4 0.409
5 0.249
Pola belajar di rumah 1
0.268 2 0.094
3 0.208 4 0.409
5 0.248
Total 6.881
Varians total σi
2
= 37.068
r = K Σσi
2
K - 1 σ
2
r = 0.822 reliabel karena r 0.60 r = 105
6.881 104
37.068
71 Lampiran 4. Hasil uji beda T – Test antara prestasi belajar siswa laki – laki dan
perempuan
SD Jenis
kelamin N Mean
t Sig. 2-tailed
Hasil uji
Laki -
laki 50
22.6080 -1.129 .262
Tidak ada beda
Perempuan 55 23.1455
Favorit Laki -
laki 29
22.6517 -1.426 .159
Tidak ada beda
Perempuan 31 23.4677
Non favorit Laki - laki
21 22.5476
-.223 .825 Tidak
ada beda Perempuan
24 22.7292
72 Lampiran 5. Hasil uji beda T – Test antara prestasi belajar siswa SD Favorit dan
SD Non favorit di Kelurahan Jati Padang dan Kebagusan
Kelurahan SD
N Mean
t Sig. 2-tailed
Hasil uji
Jati Padang Favorit 30 23.8967
.970 .336 Ada beda
Non favorit
25 23.3000 Kebagusan
Favorit 30 22.3033 .688 .495 Ada
beda Non
favorit 20 21.8250
Jati Padang Favorit
30 23.8967 3.049
.003 Ada beda
Kebagusan 30 22.2500
Jati Padang Non
Favorit 25 23.3000
1.844 .072 Ada
beda Kebagusan 20
21.8810
73 Lampiran 6. Hasil uji beda T – Test status gizi siswa laki – laki dan perempuan
Status gizi Jenis
kelamin N
Mean t
Sig. 2-tailed Hasil uji
BBU Laki - laki
50 2.6000
-.736 .464 Tidak ada
beda Perempuan
55 2.7091 TBU
Laki - laki 50
2.7600 -.174 .862
Tidak ada beda
Perempuan 55 2.7818
BBTB Laki - laki
50 2.5400
-.281 .779 Tidak ada
beda Perempuan
55 2.5818
74 Lampiran 7. Hasil uji korelasi Spearman status gizi BBU dan BBTB dengan
prestasi belajar prestasi
WAZ Spearmans
rho prestasi
Correlation Coefficient
1,000 ,047
Sig. 2-tailed .
,635 N
105 105
WAZ Correlation
Coefficient ,047
1,000 Sig. 2-tailed
,635 .
N 105
105 prestasi
WHZ Spearmans
rho prestasi
Correlation Coefficient
1,000 ,049
Sig. 2-tailed .
,622 N
105 105
WHZ Correlation
Coefficient ,049
1,000 Sig. 2-tailed
,622 .
N 105
105
75 Lampiran 8. Sebaran responden berdasarkan status gizi dengan prestasi belajar
Prestasi belajar
Status gizi BBU lebih normal kurang
n n n
Sangat baik
0 0 25 28 3 16.7
Baik 0 31
35.6 12
66.6 Cukup 0 0 31 35.6 3 16.7
kurang 0 0 0 0 0 0
Total 87
100 18
100
Prestasi belajar
Status Gizi TBU lebih normal kurang
n n n
Sangat baik
0 0 27 29 1 8.3 Baik 0
37 39.8
6 50
Cukup 0 0 29 31.2 5 41.7 kurang
0 0 0 0 0 0 Total
93 100
12 100
Prestasi belajar
Status Gizi BBTB lebih normal kurang
n n n
Sangat baik
2 16.7 21 27.6 4 23.5 Baik 6
50 32
42.1 7
41.2 Cukup 4
33.3 23 30.3 6 35.3 kurang 0 0 0 0 0 0
Total 12
100 76
100 17
100
76 Lampiran 9. Hasil uji korelasi Rank Spearman antara konsumsi pangan dengan
status gizi indikator BBU
Status gizi Kelompok
parameter
Sig. 2-tailed Correlation
coefficient
BBU Energi .000
.397 Protein .000
.366 Kalsium .000
.661 Besi .000
.336 Phospor .000
.513 Seng .065
.181 Vitamin B1
.129 .149
Vitamin B2 .207
.124 Vitamin B12
.002 .298
Vitamin C .102
.160 Vitamin A
.000 .658
TBU Energi .496
.067 Protein .373
.088 Kalsium .418
.080 Besi .065
.181 Phospor .197
.127 Seng .835
-.021 Vitamin B1
.803 .025
Vitamin B2 .302
.102 Vitamin B12
.241 .115
Vitamin C .890
-.014 Vitamin A
.665 -.043
BBTB Energi .351
-.092 Protein .080
-.171 Kalsium .729
-.034 Besi .835
-.021 Phospor .374
-.088 Seng .059
.185 Vitamin B1
.236 -.117
Vitamin B2 .415
.080 Vitamin B12
.520 .063
Vitamin C .316
-.099 Vitamin A
.685 -.040
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed
KUISIONER A. Karakteristik Contoh
Nama Sekolah : 1. Nama Lengkap
: 2. Tempat TanggalLahir
: 3. Berat Badan
: 4. Tinggi Badan
: 5. Prestasi di sekolahumum
: 6. Pendidikan Terakhir Orang Tua
a. Bapak :
b. Ibu :
B. Lingkungan Belajar di Sekolah B.1. Persepsi tentang Belajar di Sekolah