Status Gizi TINJAUAN PUSTAKA

Nilai kecukupan gizi pada anak laki – laki usia 11 – 12 tahun berbeda dengan anak perempuan dengan usia yang sama. Angka kecukupan gizi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Angka kecukupan gizi rata – rata yang dianjurkan per orang per hari pria dan wanita Usia 10 – 12 Tahun Variabel Pria BB = 30 kg TB = 135 cm Wanita BB = 35 kg TB = 140 kg Energi kkal 2000 1900 Protein g 45 54 Vitamin A RE 500 500 Vitamin B1 mg 1.0 1.0 Vitamin B2 mg 1.0 1.0 Vitamin B12 mg 1.0 1.0 Vitamin C mg 50 50 Kalsium mg 700 700 Fosfor mg 500 450 Besi mg 14 14 Seng mg 15 15 Sumber : Muhilal, et al 1998

B. Status Gizi

Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan absorbsi dan penggunaan utilization zat gizi makanan. Status gizi seseorang atau kelompok orang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang atau sekelompok orang tersebut keadaan gizinya baik atau sebaliknya Nasoetion dan Riyadi, 1994. Status gizi pada anak dipengaruhi oleh tiga determinan, yaitu determinan langsung, determinan tidak langsung dan determinan dasar. Determinan langsung merupakan faktor yang terdapat pada tingkat individu. Yang menjadi determinan langsung pada status gizi anak adalah konsumsi makanan dan status kesehatan atau infeksi Riyadi, 2001. Selanjutnya menurut Riyadi 2001, determinan tidak langsung adalah determinan yang terdapat pada tingkat rumah tangga yaitu ketahanan rumah tangga, perawatan anak, lingkungan kesehatan, termasuk akses terhadap semua determinan tidak langsung adalah kemiskinan. Dampak kemiskinan terhadap malnutrisi tampak jelas. Determinan dasar adalah potensi sumberdaya yang tersedia di suatu negara wilayah dan masyarakat. Sumberdaya ini dibatasi oleh lingkungan alam, akses terhadap teknologi dan juga mutu sumberdaya manusia. Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk menilai status gizi, diantaranya adalah antropometri. Pengukuran antropometri maksudnya adalah pengukuran yang dilakukan terhadap berat badan, lingkaran bagian-bagian tubuh, serta lapisan kulit Riyadi, 2001. Penilaian gizi dilakukan sebagai interpretasi informasi yang diperoleh dari hasil pengukuran konsumsi pangan, biokimia, antropometri dan klinis pada seseorang atau sekelompok orang. Informasi yang diperoleh tersebut digunakan untuk menentukan status kesehatan seseorang atau sekelompok penduduk tertentu Riyadi, 2001. Antropometri dapat dilakukan dengan beberapa cara pengukuran, yaitu pengukuran terhadap berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan sebagainya. Dari pengukuran tersebut, berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas sesuai dengan usia adalah yang paling sering dilakukan dalam survei gizi Soekirman, 1999. Di dalam ilmu gizi tidak hanya diketahui dengan mengukur berat badan atau tinggi badan secara sendiri - sendiri, tetapi juga dalam bentuk indikator - indikator yang dapat merupakan kombinasi ketiganya. Masing-masing indikator memiliki makna tersendiri. Misalnya kombinasi antara berat badan dengan umur membentuk indikator berat badan menurut umur BBU, kombinasi antara tinggi badan dengan umur membentuk tinggi badan menurut umur TBU dan kombinasi antara berat badan dengan tinggi badan membentuk indikator berat badan menurut tinggi badan BBTB Soekirman,1999.

C. Anak Usia Sekolah