dari nilai tabel yaitu 0.6. Data hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3.
F. Pengolahan dan Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih muda dibaca dan diinterpretasikan. Pada umumnya, analisis data menggunakan
metode statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana
dan mudah dipahami. Selain itu, metode statistik memungkinkan peneliti dapat membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang terjadi secara kebetulan,
sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji apakah hubungan yang diamati memang betul terjadi karena adanya hubungan sistematis antara variabel –
variabel yang diteliti atau hanya terjadi secara kebetulan Singarimbun dan Effendi, 1995 .
Pada kuisioner, pertanyaan yang merupakan jawaban positif diberi skor 2 dan untuk pertanyaan dengan jawaban negatif diberi skor 1. Pertanyaan kuisioner
dengan interval jawaban 3 sampai dengan 1, yang paling positif diberi skor 3 dan untuk pertanyaan yang paling negatif diberi skor 1. Sedangkan pertanyaan
dengan jawaban “ada” diberi skor 2 dan skor 1 untuk jawaban “tidak ada”. Data primer dan sekunder yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa
secara statistik deskriptif dan inferesia. Secara deskriptif, data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel frekuensi yang bertujuan
untuk menganalisa setiap variable yang diteliti dan disusun secara tersendiri serta dilakukan juga uji beda T– test pada beberapa parameter data. Setelah
itu secara inferensia, data dianalisa dengan menggunakan program SPSS 12.0 for Windows untuk menggunakan metode korelasi Spearman.
Data konsumsi pangan responden yang meliputi konsumsi energi protein, vitamin dan mineral dihitung dengan menggunakan daftar konsumsi
bahan makanan DKBM pada program Nutri Survey. Kemudian tingkat konsumsi pangan dikelompokan menjadi gizi lebih Konsumsi 100
kebutuhan sehari, cukup konsumsi 70 – 100 kebutuhan sehari dan kurang Konsumsi 70 kebutuhan sehari Aswar, 2004.
Data status gizi diperoleh dengan menggunakan indeks berat badan menurut umur BBU, tinggi badan menurut umur TBU dan berat badan menurut
tinggi badan BBTB. Data hasil penimbangan berat badan anak dihitung dengan menggunakan simpang baku z-score Riyadi, 2001, dengan
menggunakan rumus :
z-score = Nilai Individu – Nilai Median Nilai
Standar Deviasi
Nilai z-score yang berada dalam interval –2 sampai dengan 2 tergolong dalam kategori normal. Nilai z-score -2 tergolong dalam kategori gizi kurang
dan nilai z-score 2 tergolong dalam kategori gizi lebih Riyadi, 2001. Analisa korelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara dua variabel atau lebih serta untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan jika terdapat hubungan yang signifikan antara variable tersebut.
Dengan demikian, hubungan antara variabel persepsi tentang belajar disekolah, sarana belajar, lingkungan pergaulan, kedisiplinan terhadap tata
tertib, pola belajar, konsumsi pangan, status gizi serta prestasi belajar menggunakan uji Spearman Rank Order Correlation.
G. Tempat dan Waktu Penelitian