Observasi Refleksi Prosedur Tindakan Siklus II

membaca kembali puisi karya sendiri dan menyuntingnya; 14 siswa membacakan puisi yang telah dibuat di depan teman-teman kelas. c. Kegiatan Akhir Pada tahap akhir atau penutup pembelajaran, kegiatan yang dilakukan yaitu: 1 guru mengarahkan dan memberikan penguatan terhadap pengetahuan yang didapatkan siswa, 2 siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

3.1.2.3 Observasi

Pada prosesnya, observasi yang dilakukan pada siklus II sama dengan observasi yang dilakukan dalam siklus I. Sasaran yang diamati, yaitu antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan metode partisipatori dengan media bursa kata, antusias siswa dalam memperhatikan penjelasan guru dan melakukan kegiatan yang tidak perlu, antusias siswa aktif berpartisipasi menjawab pertanyaan dari guru, antusias siswa aktif bertanya mengenai materi menulis puisi yang dijelaskan oleh guru, antusias siswa mengikuti proses kegiatan menulis puisi dengan baik, dan antusias siswa pada saat menulis puisi dengan penuh konsentrasi. Pada tindakan observasi ini keantusiasan siswa tersebut diamati selama proses pembelajaran menulis puisi berlangsung dan dicatat oleh guru berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan. Penggunaan lembar observasi ini untuk mempermudah guru dalam proses pengamatan.

3.1.2.4 Refleksi

Refleksi pada siklus II berisi tentang perbandingan dari hasil penelitian pada siklus I yang meliputi observasi, jurnal, wawancara,dan dokumentasi foto. Pada bagian akhir pemaparan dicantumkan simpulan selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan yang terkait dengan ketercapaian kriteria ketuntasan minimal siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan metode partisipatori dengan media bursa kata. Pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan pada siklus II ini sudah dapat diikuti dengan baik oleh siswa. Siswa merespon positif penggunaan metode partisipatori dengan media bursa kata yang digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Hasil tes siklus II keterampilan menulis puisi siswa juga meningkat dari hasil tes siklus I, yaitu sebesar 84,68. Hasil nontes pada siklus II yang meliputi observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto juga sudah tidak terlihat perilaku-perilaku negatif yang ditunjukkan oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat perilaku positif yang ditunjukkan siswa. Siswa terlihat memperhatikan dan merespon dengan baik penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Selain itu, siswa juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, dan berani bertanya apabila menemukan kesulitan dalam menulis puisi. Berdasarkan hasil jurnal siswa dan jurnal guru, siswa sudah tidak mengalami kesulitan yang berarti saat mengikuti pembelajaran menulis puisi. Siswa merasa senang dengan metode dan media yang digunakan oleh peneliti dalam pembelajaran menulis puisi. Siswa juga sudah mampu memahami materi yang disampaikan peneliti dengan baik. Dari hasil jurnal guru terlihat bahwa siswa sudah mengalami perubahan yang positif baik dari segi sikap maupun dari segi hasil tes. Berdasarkan hasil wawancara, siswa menyatakan sangat senang dengan pembelajaran menulis puisi menggunakan metode partisipatori dengan media bursa kata. Siswa merasa dengan menggunakan metode partisipatori yang digunakan dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan memudahkan siswa dalam menulis puisi. Siswa tidak mengalami kesulitan, dan merasa lebih mengerti dan memahami penjelasan guru dalam menulis puisi. Hal ini disebabkan karena antara siswa dan guru sudah terjalin hubungan yang baik. Berdasarkan hasil dokumentasi terlihat bahwa siswa sudah berkonsentrasi menyimak materi yang disampaikan peneliti, dan sudah tidak terlihat siswa yang sibuk bergurau dengan teman sebangkunya atau melakukan kegiatan yang tidak perlu. Saat mengerjakan tugas, siswa terlihat mengerjakan tugas dengan serius dan cermat.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini, yaitu keterampilan menulis puisi siswa kelas VII C SMP Negeri 9 Purwokerto. Peneliti mengambil subjek tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan siswa. Dari wawancara tersebut diketahui bahwa kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII C masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dilakukan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BERTEMA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN MEDIA KARTU LIPAT BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP N 10 MAGELANG

2 34 199

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING DAN MEDIA POHON KATA PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 16 SURAKARTA.

0 0 17

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Metode Field Trip pada Siswa Kelas VII C MTs. Negeri Pacitan AWAL

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM.

1 47 164

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE BELANJA KATA DAN GAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 SEYEGAN.

0 2 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING DAN MEDIA POHON KATA PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 16 SURAKARTA

0 2 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11