3. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu UU No. 43 tahun
2009 pasal 1 ayat 3. 4. Arsip statis, arsip ayng dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna
kesejarahan, telah habis referensinya, dan keterangan yang dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh ANRIdan
atau Lembaga Kearsipan UU No. 43 tahun 2009 pasal 1 ayat 7. Arsip statis sebagai arsip sudah mencapai taraf nilai yang abadi. Contoh : Teks Proklamasi.
2.3 Belajar
2.3.1 Pengertian Belajar
Menurut Slameto 2010 : 2 “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang
merupakan perubahan dalam arti belajar. Good dan Brophy dalam Purwanto 2007 : 85 mengemukakan, “Belajar
merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar”. Sedangkan Menurut Hamalik
2011 :154 “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat
latihan dan pengalaman”.
2.3.2 Tujuan Belajar
Sardiman 2011:26 merangkum beberapa tujuan belajar jika ditinjau secara umum, yaitu:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir.Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak
dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani.
c. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus
lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan
pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
2.3.3 Prinsip-prinsip Belajar
Sardiman 2011:24 mengungkapkan terdapat beberapa prinsip belajar: a. Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa. c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama
motivasi dari dalamdasar kebutuhankesadaran atau intrinsic motivation, lain
halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita.
d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka
menentukan isi pelajaran.
f. Belajar dapat dilakukan dengan tiga cara:
1 Diajar secara langsung; 2 Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung;
3 Pengenalan dan peniruan
g. dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri. h. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif
mampu membina sikap, ketrampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
i. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan
belajar yang bersangkutan. j.
Bahan pelajaran yang bermaknaberarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
k. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan, serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.
l. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga
anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri.
2.4 Cara Belajar