Cara Belajar LANDASAN TEORI

2.4 Cara Belajar

2.4.1 Pengertian Cara Belajar

Menurut Slameto 2010:82 “Cara belajar adalah metode atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dalam belajar, yaitu mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan”. Sedangkan Hamalik 2009:30 mengatakan bahwa, “cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu, artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu”. Cara belajar yang efisien menurut Tu‟u 2004:80 “adalah konsentrasi sebelum dan pada saat belajar, segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima, membaca dengan teliti bahan yang sedang dipelajari dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya serta mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal- soal”. Sumantri 2010:6 mendefinisikan bahwa : Cara belajar yang baik bukan lahir pada segolongan orang saja. Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki siapa saja dengan jalan latihan. Membaca dan mempelajari pengetahuan mengenai cara belajar yang baik tidaklah sukar, akan tetapi mengusahakan agar kecakapan itu benar-benar dimiliki sehari-hari mesti perlu kesungguhan. Kalau teknik belajar yang baik telah menjadi kebiasaan, telah merekat pada dirinya, maka tidak akan terasa lagi belajar itu sebagai beban yang berat. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa cara belajar adalah kegiatan- kegiatan belajar yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dalam belajar, yaitu mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, sehingga cara belajar yang baik akan meningkatkan keaktifan belajar siswa.

2.4.2 Kondisi Belajar dan Strategi Belajar

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemapuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapai. Slameto 2010 :74-76 mengatakan bahwa, untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: a Kondisi Internal Yang dimaksud dengan kondisi internal yaitu kondisi situasi yang ada di dalam diri siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, keamanannya, ketenteramannya, dan sebagainya. Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan internalnya dapat dipenuhi. Menurut Maslow dalam Slameto, 2010:74 ada 7 jenjang kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi, yakni : 1 Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan akan makan, minum, tidur, istirahat dan kesehatan. 2 Kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketenteraman dan keamanan jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan, ketidakseimbangan mental dan kegoncangan-kegoncangan emosi yang lain dapat mengganggu kelancaran belajar seseorang. 3 Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang lain. Di samping itu ia akan merasa berbahagia apabila dapat membantu dan memberikan cinta kasih pada orang lain pula. 4 Kebutuhan akan status misalnya keinginan akan keberhasilan. Tiap orang akan berusaha agar keinginannya dapat berhasil. Untuk kelancaran belajar, perlu optimis, percaya akan kemampuan diri, dan yakin bahwa ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. 5 Kebutuhan self-actualisation. Belajar yang efektif dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap orang tentu berusaha untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakan. 6 Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti; yaitu kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk mengerti sesuatu. 7 Kebutuhan estetik yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. b Kondisi Eksternal Yang dimaksud dengan kondisi ekternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya kebersihan rumah, penerangan, serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya: 1 Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu konsentrasi pikiran 2 Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata 3 Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya. c Strategi Belajar Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.

2.4.3 Metode Belajar

Menurut Slameto 2010 :82 “Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Menurut Slameto 2010:82-88 ada beberapa kebiasaan belajar yang mempengaruhi belajar yaitu sebagai berikut: a Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah seseorang siswa mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teraturdisiplin. Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut: a. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga dan lain-lain. b. Menyelididki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari. c. Merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajarannya dan urutan-urutan yang harus dipelajari. d. Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil yang terbaik. Sesudah waktu itu diketahui, kemudian dipergunakan untuk mempelajari pelajaran yang dianggap sulit. Pelajaran yang dianggap mudah dipelajari pada jam belajar yang lain. e. Berhematlah dengan waktu, setiap siswa janganlah ragu-ragu untuk memulai pekerjaan, termasuk juga belajar. b Membaca dan Membuat Catatan Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlulah membaca dengan baik pula, karena membaca adalah alat belajar. Salah satu metode membaca yang baik dan banyak dipakai untuk belajar adalah metode SOR4 atau survey meninjau, Question mengajukan pertanyaan, Read membaca, Recite menghafal, Write menulis dan Review mengingat kembali. Sebelum membaca perlulah meninjaumenyelidiki dulu tentang gambarangaris besar dari babbuku yang akan dibaca, sesudah itu mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab atau buku yang akan dibaca, dengan harapan itu akan terjawab sesudah membaca, sesudah itu barulah membaca. Sesudah membaca selesai, dilanjutkan menghafalkan dengan bermakna pokok-pokok yang penting-penting, terus mencatat pokok-pokok itu untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari, atau menulis jawaban-jawaban pertanyaan, baik yang dibuat sendiri atau yang ada dalam buku. Kegiatan terkahir adalah mengulang atau mengingat kembali tentang bahan yang sudah dipelajari. c Mengulangi Bahan Pelajaran Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan review “bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan” akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting, adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Cara ini dapat ditempuh dengan cara membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan ataupun juga dapat dari mempelajari soal jawab yang sudah pernah dibuatnya. Agar dapat mengulang dengan baik maka perlulah kiranya disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu itu sebaik-baiknya, untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh. d Konsentrasi Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya saja. Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain ia harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Jadi kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap siswa yang belajar. e Mengerjakan Tugas Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tesulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuatmengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Sesuai prinsip belajar di muka, jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas itu mencakup mengerjakan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku pegangan, tesulangan harian, ulangan umum dan ujian. Untuk indikator cara belajar menggunakan teori Slameto 2010:82 yang terdiri dari : 1. Membuat jadwal dan pelaksanaannya 2. Membaca dan membuat catatan 3. Mengulangi bahan pelajaran 4. Konsentrasi

2.5 Disiplin Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA Pengaruh Motivasi Orang Tua Dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertam

1 3 16

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA Pengaruh Motivasi Orang Tua Dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertam

0 1 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI POPONGAN 02 KARANGAN

1 2 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP Pengaruh Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajar

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASIBELAJAR IPS

0 0 10

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Keaktifan Siswa dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa

0 0 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186