untuk memusatkan pikiran. Jadi kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap siswa yang belajar.
e Mengerjakan Tugas Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tesulangan atau ujian yang
diberikan guru, tetapi juga termasuk membuatmengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Sesuai prinsip belajar di muka,
jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas itu mencakup
mengerjakan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku pegangan, tesulangan harian, ulangan umum dan ujian.
Untuk indikator cara belajar menggunakan teori Slameto 2010:82 yang terdiri dari :
1. Membuat jadwal dan pelaksanaannya 2. Membaca dan membuat catatan
3. Mengulangi bahan pelajaran 4. Konsentrasi
2.5 Disiplin Belajar
2.5.1 Pengertian Disiplin Belajar
Istilah disiplin berasal dari bahasa Latin ‟‟Disciplina’’ yang artinya menunjuk kepada kegiatan belajar dan mengajar, sedangkan menurut bahasa Inggirs, yakni
Discipline yang berarti tertib, taat, atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri, latihan membentuk, meluruskan, atau menyempurnakan sesuatu,
sebagai suatu kemampuan mental atau karakter moral, hukum yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki.
Menurut Pridarminto dalam Tu‟u 2004 :31 “Disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keset iaan, keteraturan atau ketertiban”. Maman
Rachman dalam Tu „u 2004 :32 mengatakan bahwa, “Disiplin sebagai upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib
be rdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya”. Mulyasa
2009:191 mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang- orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada
dengan senang hati. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian seseorang yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, sehingga disiplin belajar siswa yang baik akan meningkatkan
keaktifan belajar siswa.
2.5.2 Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun, hal itu disebabkan dimanapun seseorang berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Disiplin
mendorong siswa belajar secara kongkrit dalam praktik hidup di sekolah maupun di
rumah. Menurut Maman Rachman dalam Tu‟u 2004:35-36 pentingnya disiplin bagi para siswa sebagai berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu yang lainnya
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah f.
Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif, dan
bermanfaat baginya dan lingkungannya. h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan lingkungannya.
Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan. Tu‟u 2004:37 mengemukakan disiplin itu penting karena alasan
sebagai berikut: a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umurnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin member dukungan
lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajarannya. c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-
norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan
merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
2.5.3 Fungsi Disiplin Belajar
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi syarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan
mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Adapun Fungsi disiplin menurut Tu‟u 2004 :38-43 antara lain:
1. Menata kehidupan bersama Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu
menghargai orang lain dengan cara mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya merugukan pihak lain,
tetapi hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. Jadi, fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam
masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.
2. Membangun kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku dan pola hidup
seseorang yang tercermin dalam penampilan, perkataan dan perbuatan sehari- hari. Lingkungan yang berdisiplin baik, angat berpengaruh terhadap kepribadian
seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh keprobadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam
membangun kepribadian yang baik. 3. Melatih kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan disiplin tidak terbentuk serta merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui proses
yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan. Demikian juga dengan
kepribadian yang tertib, teratur, taat, patuh, perlu dibiasakan dan dilatih. 4. Pemaksaan
Disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.asa takut dan ancaman sanksi disiplin. Dikatakan terpaksa, karena
melakukannya bukan berdasarkan kesadaran diri, melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi disiplin. Disiplin yang terpaksa, bukan karena kesadaran
diri, akan memberi pengaruh yang kurang baik. Soegeng Prijodarminto dalam Tu
„u 2004 :41 berpendapat bahwa, “disiplin yang terwujud karena adanya paksaan atau tekanan dari luar akan cepat pudar kembali bilamana faktor-faktor
luar tersebut lenyap”. Jadi disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada
seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu. Dengan pendampingan guru-guru, pemaksaan, pembiasaan dan latihan disiplin
seperti itu dapat menyadarkan siswa bahwa disiplin itu penting baginya. 5. Hukuman
Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib.
Ancaman sanksihukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman
hukumansanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. 6. Menciptakan lingkungan kondusif
Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancer. Hal ini dicapai dengan merancang
peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan
secara konsisten dan konsekuen. Demgan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini
adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.
2.5.4 Pembentukan Disiplin
Menurut Tu‟u 2004 :48-49 “empat hal yang dapat mempengaruhi dan membentuk disiplin individu, yaitu mengikuti dan mentaati aturan, kesadaran diri,
alat pendidikan, hukuman ”. Keempat faktor ini merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi dan membentuk disiplin. Alasannya sebagai berikut:
1. Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya
2. Pengikutan dan kataatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan- peraturan yang mengatur perilaku individunya.
3. Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan
4. Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap pembentukan disiplin yaitu :
1.Teladan Perbuatan dan tindakan lerap kali lebih besar pengaruhnya, contoh dan teladan
disiplin atasan, kepala sekolah dan guru-guru serta penata usaha sangat berpengaruh terhadap disiplin siswa.
2.Lingkungan berdisiplin Seseorang juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Bila berada di lingkungan
berdisiplin,seseorang dapat terbawa oleh lingkungan tersebut. 3.Latihan berdisiplin
Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Artinya, melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakan dalam
pratik-pratik disiplin sehari-hari.
2.5.5 Indikator Disiplin Belajar
Menurut Tu‟u 2004:91 “terdapat beberapa faktor yang menunjukkan pergeseran siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah adalah:
Dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, ketertiban diri saat belajar di kelas”.
Indikator disiplin belajar dalam penelitian ini adalah: a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar disekolah c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas
d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar dirumah
2.6 Motivasi Belajar