Metode Validitas Data METODE PENELITIAN

F. Metode Validitas Data

Teknik yang digunakan untuk mengkaji objektivitas dan keabsahan data pada penelitian ini adalah dengan metode triangulasi data. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut Moleong, 2007: 178. Triangulasi bukan sekedar mengecek kebenaran data dan bukan untuk mengumpulkan berbagai ragam data, melainkan suatu usaha untuk melihat dengan lebih tajam hubungan antar beragai data agar mencegah kesalahan dalam analisis data. Selain itu dalam triangulasi dapat ditemukan perbedaan informasi yang dapat merangsang pemikiran peneliti lebih mendalam lagi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pemeriksaan dan memanfaatakan penggunaan sumber. Dalam artian, membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengukur validitas data pada penelitian ini adalah sebagia berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara Hasil pengamatan yang diperoleh penulis pada tanggal 15 Maret 2013, bahwa laki-laki Warga Negara Asing yang menetap sementara di Desa Teluk Awur merupakan investor asing atau sering dikatakan sebagai pengusaha meubel di Jepara. Hasil dari pengamatan tersebut, kemudian penulis bandingkan dengan data hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Sr selaku kepala desa, pada tanggal 12 April 2013. Hasil wawancara dengan kepala desa diperoleh data bahwa laki-laki Warga Negara Asing yang menetap sementara di Desa Teluk Awur tidak semua berprofesi sebagai investor asing, melainkan ada juga yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan, atau sebagai orang yang dipercaya untuk mengelola perusahaan meubel. Data yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan berbeda dengan hasil wawancara yang telah dilakukan. Data dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa laki-laki Warga Negara Asing yang menetap sementara di wilayah Desa Teluk Awur, semuanya berprofesi sebagai investor asing atau pengusaha meubel. Penulis menguji keabsahan data tersebut dengan melakukan wawancara dengan Sr pada tanggal 12 April 2013. Data yang diperoleh adalah bahwa memang sebagian besar Warga Negara Asing yang menetap sementara di wilayah Desa Teluk Awur berkecimpung dalam bisnis meubel, namun ada juga beberapa Warga Negara Asing yang berprofesi di luar bisnis meubel, contohnya yaitu sebagai karyawan perusahaan PLTU. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Sr juga mengungkapkan, bahwa Warga Negara Asing yang berkecimpung dalam bisnis meubel ini tidak semua berstatus sebagai investor asing ataupun pengusaha meubel, melainkan ada juga beberapa Warga Negara Asing yang tinggal di Jepara karena dipercaya atasannya untuk mengelola perusahaan meubel yang ada di Jepara. 2. Membandingkan data yang diperoleh dari informan utama dengan berbagai pendapat dan perspektif informan lain. Hasil wawancara dengan W pada tanggal 5 April 2013 mengenai pandangan perempuan desa Teluk Awur terhadap bule dengan pendapat orang tua mengenai Warga Negara Asing yang menikahi anak perempuannya ternyata terdapat perbedaan. Data hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan W, salah satu masyarakat desa Teluk Awur mengungkapkan, bahwa masyarakat desa Teluk Awur menganggap pernikahan dengan Warga Negara Asing merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Data hasil wawancara dengan W tersebut, kemudian dibandingkan dengan data hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu orang tua perempuan desa Teluk Awur yang menikah dengan Warga Negara Asing yaitu B pada tanggal 3 April 2013. Hasil wawancara dengan B diperoleh data, bahwa kebanggan menikah dengan Warga Negara Asing tidak dialami oleh orang tua dari perempuan pelaku pernikahan campuran. Orang tua perempuan pelaku pernikahan campuran seeperti B, lebih merasa khawatir daripada merasa bangga apabila anak perempuannya menikah dengan Warga Negara Asing. Kekhawatiran ini berupa kekhawatiran dalam berbagai hal, diantaranya dalam hal agama, budaya, dan keputusan menetap setelah menikah.

G. Metode Analisis Data