Ibu M – 36 tahun Ibu A – 33 tahun

Ibu SM pertama kali kenal dengan suaminya karena dikenalkan oleh temannya yaitu Ibu NA. Ibu NA mengenalkan suaminya saat ini kepada Ibu SM karena suaminya merasa kesepian ditinggal menikah sama teman-teman serumahnya, sehingga Ibu NA mengenalkan Ibu SM kepada RH yang sesuai dengan kriteria yang diinginakan RH, yaitu pendiam dan kalem. Pernikahan Ibu SM dengan RH akhirnya terjadi 4 bulan setelah pernikahan Ibu NA dengan K, tepatnya pada tanggal 20 Juni 2009.

c. Ibu M – 36 tahun

Perempuan kelahiran Demak, 17 Januari 1977 ini berperawakan kecil dengan tutur kata sangat halus. Beliau dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana, sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Kedua adiknya, saat ini masih bersekolah di SD dan SMP, sedangkan kedua orang tua beliau sudah tidak dapat bekerja lagi. Ibu M lah yang saat ini menjadi tulang punggung keluarganya, karena adik beliau yang kedua sudah menikah, dan sekarang tinggal bersama suaminya di Jepara. Ibu berusia 36 tahun ini mempunyai suami yang berasal dari Perancis, bernama A. Laki-laki tersebut berusia 46 tahun, berbeda 10 tahun dari usia M sekarang ini. A adalah seorang pengusaha meubel di Jepara. A dan Ibu M saat ini tinggal di rumah adik Ibu M, yang kebetulan mempunyai suami orang Jepara. Menurut cerita Ibu M, A suaminya adalah orang yang sangat baik hati. Ibu M adalah salah satu pendatang di Desa Teluk Awur yang menikah dengan Warga Negara Asing. Ibu M sebelum menikah dengan A suaminya, masih dinyatakan sebagai penduduk kota Demak, namun setelah menikah dan pindah ke Desa Teluk Awur, Ibu M menjadi warga Desa Teluk Awur. Ibu M sempat mempunyai seorang suami yang berasal dari kota Demak juga. Pernikahan beliau dengan Mk, suami terdahulunya dikaruniai seorang anak laki-laki bernama AI. Anak kelas satu Sekolah Menengah Pertama tersebut, saat ini hidup bersama dengan Ibu M di Jepara. Menurut cerita dari Ibu M, beliau bertemu dengan A setelah menjadi janda selama dua tahun dan pada waktu itu anaknya sedang berusia 3 tahun. Ibu M menjadi janda akibat kacelakaan yang dialami oleh almarhum suaminya. Kecelakaan yang dialami almarhum suami Ibu M menjadi awal perjuangan beliau dalam menjalani kehidupan bersama anak semata wayangnya. Pernikahan Ibu M dengan A suaminya, berlangsung pada tanggal 5 Mei 2003. A memutuskan menikah dengan Ibu M karena terpikat dengan kebaikan Ibu M.

d. Ibu A – 33 tahun

Ibu A adalah seorang perempuan dengan perawakan kecil. Beliau adalah salah satu diantara perempuan yang memilih untuk menikah dengan Warga Negara Asing. Suami beliau bernama E, seorang laki-laki yang berasal dari Afrika. E suami Ibu A, adalah seorang karyawan perusahaan PLTU di Jepara. E saat ini berusia 37 tahun, hanya selisih 4 tahun diatas usia Ibu A. Ibu A menikah dengan E sudah sejak tahun 2008, dan sekarang sudah mempunyai seorang anak laki-laki berusia 3 tahun. Perempuan tamatan Sekolah Mengengah Atas ini dilahirkan pada tanggal 24 Maret 1980, di Desa Teluk Awur. Beliau lahir dari keluarga yang sangat sederhana, dengan Ayah yang bekerja sebagai nelayan, dan Ibu hanya seorang Ibu rumah tangga. Ibu A sejak kecil hidup dengan kedua adiknya dalam didikan keluarga yang sangat agamis. Kedua adik Ibu A saat ini sudah menyelesaikan pendidikan S1 berkat perjuangan beliau. Keluarga beliau saat ini sudah dibilang makmur karena perjuangan beliau untuk menghidupi keluarganya, meskipun pada awalnya pihak keluarga kurang setuju dengan pernikahan yang akan dijalaninya karena takut akan menetap di negara suaminya, yaitu Afrika setelah menikah. Pernikahan Ibu A dengan E yang menginjak 4 tahun ini, dapat dibilang harmonis karena hampir tidak ada perselisihan. Ibu A dan suami saat ini sedang menempati rumah baru mereka di Desa Panggang, bersama dengan anak dan adik beliau. Ibu A beserta anak dan suami sering melakukan perjalanan ke luar negeri, ataupun ke negara asal suami, yaitu di Afrika. Keluarga beliau bahkan dalam waktu dekat ini akan diajak mengunjungi negara Afrika, negara asal suami beliau.

B. Alasan Perempuan Desa Teluk Awur dalam Memilih Menikah dengan