Hiperinsulinemia dan Induksi Ovulasi

14 progresif. 25 Dengan demikian pada wanita PCOS dengan obesitas, usaha untuk menurunkan berat badan dengan diet dan olah raga dapat memperbaiki ovulasi. 26 Hal ini dengan sangat yakin di dokumentasikan dalam penelitian oleh Norman dkk, yang menyatakan bahwa modifikasi gaya hidup yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin juga memberikan hasil dalam perbaikan ovulasi dan infertility pada wanita PCOS yang obesitas. 26 Yang perlu dicatat, walaupun peningkatan sensitivitas insulin tidak disertai oleh penurunan berat badan, tetapi terdapat perbaikan ovulasi, hal ini yang membuktikan bahwa kunci utama pada PCOS adalah pada resistensi insulin dari pada berat badan absolute. Sangatlah masuk akal untuk merekomendasikan modifikasi gaya hidup, termasuk diet dan olah raga untuk penurunan berat badan sebagai pengobatan lini pertama untuk semua wanita obesitas dengan PCOS. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa dalam kenyataannya banyak wanita obesitas dengan PCOS di Amerika Serikat tidak menurunkan berat badannya, dan bila terdapat masalah fertilitas, mereka mengharapkan untuk tidak menunda konsepsi walaupun untuk waktu yang singkat untuk modifikasi gaya hidup. Lebih lagi, antara 10-30 dari wanita PCOS adalah berbadan kurus, dan penurunan berat badan bukanlah opsi yang baik untuk wanita ini. Untuk alasan ini, beberapa peneliti mengeksplorasi pemakaian obat insulin sensitizing untuk memperbaiki sensitivitas insulin perifer dan menurunkan kadar insulin plasma pada PCOS. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa obat ini efektif dalam memperbaiki siklus menstruasi, ovulasi dan infertility pada wanita dengan PCOS

2.2.3 Hiperinsulinemia dan Induksi Ovulasi

Fulghesu dkk 27 mengevaluasi pengaruh kadar insulin terhadap respons ovarium pada induksi ovulasi dengan follicle-stimulating hormone FSH pada 34 wanita dengan PCOS. Mereka menyimpulkan bahwa pasien dengan hyperinsulinemic mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadi ovarian hyperstimulation syndrome OHSS dibandingkan dengan pasien yang normoinsulinemic. Dale dkk mengevalusi korelasi antara metabolisme insulin dan luaran dari stimulasi gonadotropin pada 42 pasien PCOS yang infertil yang resisten terhadap clomiphene citrate CC. Mereka menemukan 17 pasien dengan resistensi insulin memerlukan penggunaan dosis gonadotropins yang lebih tinggi dan lebih lama untuk mencapai pematangan folikel. Pada kelompok ini, 35 dari siklusnya dibatalkan disebabkan oleh respons multifollikel dibandingkan dengan hanya 2.5 pada kelompok yang tidak ada resistensi insulin. Lebih lagi, walaupun rerata ovulasi pada siklus yang komplit adalah sama pada kedua kelompok, rerata konsepsi secara signifikan lebih tinggi pada wanita yang tidak ada resistensi insulin. Hiperinsulinemia dan obesitas berhubungan secara langsung dengan Universitas Sumatera Utara 15 kegagalan induksi ovulasi dengan CC, atau memerlukan dosis CC yang lebih tinggi dan berulang. Sehingga, wanita dengan PCOS dan resistensi insulin yang berat lebih cenderung untuk gagal dalam respons terhadap CC. 28 BMI Body Mass Index adalah faktor penentu mayor pada resistensi insulin dan hiperinsulinemia. Resistensi insulin jarang terjadi pada wanita dengan BMI 22 kgm 2 , sering pada wanita dengan BMI 27 kgm 2 dan hampir selalu terjadi pada wanita dengan BMI 30 kgm. 26,29 Pada wanita yang obesitas, penurunan berat badan dapat menurunkan androgen, LH dan kadar insulin dalam sirkulasi, sehingga dapat menginduksi ovulasi dan juga memperbaiki rerata kehamilan. 29 Kesulitan wanita yang obesitas untuk menurunkan berat badan, ditambah dengan kenyataan bahwa 10-30 wanita dengan PCOS adalah kurus, hal ini yang mendorong pemakaian obat insulin-sensitizing untuk memperbaiki sensitivitas insulin perifer dan menurunkan kadar plasma insulin. 29

2.3 Metformin