B. Kementerian Luar Negeri sebagai Perwakilan Indonesia
Perwakilan Diplomatik adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan politik dengan negara lain. Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik
yang meliputi duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase. Istilah diplomatik diplomacy, dalam hubungan internasional ”berarti sarana yang sah legal, terbuka dan terang-terangan
yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan
perwakilannya Kedutaan atau Konsuler.
18
Dalam praktek internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :
19
1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling memberikan
hubungan rutin antar negara tersebut. 2.
Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional PBB.
Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan Diplomatik : Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut Kongres di Aachen tahun 1918 sbb :
a. Duta Besar Ambassador adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik. Duta
Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara yang punya hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik. Dlm beberapa hal duta besar dapat
memutuskan sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi dengan kepala negaranya terlebih dahulu.
b. Duta Gerzant adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan pada
negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar. Segala persoalan yang menyangkut ke
18
http:www.rimanews.com diakseskan tanggal 26 Juli 2011
19
http:soef47.wordpress.com. diakseskan tanggal 26 Juli 2011
Universitas Sumatera Utara
dua negara, seorang duta harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pemerintah negaranya.
c. Menteri Presiden Minister President adalah mereka yang tidak dianggab sebagai wakil
kepala negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya. d.
Kuasa Usaha Charge D’affair, kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala negara, tetapi kepada menteri luar negeri negara penerima. Berhubungan dengan kepala negara-
negara penerima melalui menteri luar negeri negara penerima. e.
Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer, atase perekonomian, atase pendidikan dan kebudayaan, dll.
Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik :
20
a. Sudah habis masa jabatan
b. Ia ditarik oleh pemerintah negaranya
c. Karena tidak disenangi di persona non grata
d. Negara penerima perang dengan negara pengirim. Hak Kekebalan immunitet Korps
Diplomatik : 1
Hak Ekstra teritorialitas, hak kekebalan dalam daerah perwakilan seperti daerah
kedutaan besar, daerah kedutaan termasuk halaman dan bangunannya dimana terpancang bendera dan lambang negara itu. Gedung perwakilan diplomatik tidak boleh digeledah
atau dimasuki oleh petugas kehakiman, polisi, tanpa seizin kepala perwakilan diplomatik bersangkutan. Arsip-arsip, surat-surat ataupun telegram tidak boleh dibuka oleh polisi,
hakim tersebut. Warga negara yang mencari perlindungan di gedung perwakilan diplomatik tidak dapat ditangkap begitu saja melainkan harus melalui perundingan
20
http:www.AnneAhira.com. diakseskan tanggal 26 Juli 2011
Universitas Sumatera Utara
dengan kepala perwakilan setempat. Kecuali pelaku kejahatan, yang memang harus diserahkan pada polisi setempat.
2 Hak Kekebalan atau Kebebasan Korps Diplomatik, setiap anggota diplomatik tunduk
kepada hukum dan peraturan kepolisian setempat namun tidak dapat dituntut di muka pengadilan. Mereka dibebaskan dari pajak dan bea cukai, bebas mendirikan tempat
ibadah di lingkungan kedutaan. C. Struktur Kementerian Luar Negeri
Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat berhak menentukan nasibnya sendiri serta kebijaksanaan luar negerinya. Bangsa atau negara tidak mungkin sanggup
memenuhi semua kebutuhan warganya karena itu, diperlukan suatu kerjasama hubungan internasional yaitu hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mencapai kepentingan nasional negara itu.
21
Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara lain menerapkan prinsip- prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif yang diabdikan bagi kepentingan nasional,
terutama untuk kepentingan pembangunan disegala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pembangunan
hubungan luar negeri Indonesia ditujukan untuk peningkatan persahabatan dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan
dan kemampuan nasional, oleh karena itu, Indonesia harus membangun citra yang positif diluar negeri.
22
21
Kalsum, Tenaga Kerja dan Perlindungan.diunduh dari:www.gogle.com. diakseskan tanggal 26 Juli 2011
22
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Untuk menandai hubungan dengan negara lain, harus didahului dengan pembukaan utusan konsuler atau diplomatik yang bersifat bilateral. Hubungan Internasional diselenggarakan
oleh kesatuan diplomatik sebagai unsur departemen luar negeri yang harus mampu menguraikan aspirasi nasional diluar negeri. Tugas-tugas yang dijalankan menteri luar negeri harus dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum kepada presiden sebagai kepala pemerintahaan.
23
Dengan dilaksanakannya restrukturisasi, maka struktur organisasi Kementerian Luar Negeri pun berubah. Kementerian Luar Negeri yang sekarang terdiri dari Sekretariat
Jenderal Sekjen dan Insepektorat Jenderal Irjen. Berdasarkan Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor SK.053OTII200201Tahun 2002, ditetapkan Susunan Organisasi
Kementerian Luar Negeri sebagai berikut : Menteri Luar Negeri RI, membawahi :Staf Ahli:Unit Pengendalian Krisis:Inspektorat Jenderal:Sekretariat Jenderal;Badan Pengkajian
Pengembangan Kebijakan;Perwakilan RI.Sekretariat Jenderal terdiri dari :Biro Administrasi Menteri;Biro Perencanaan dan Organisasi;
24
D. Tugas dan Fungsi Kementerian Luar Negeri Menurut UU No.39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara