Proses Migrasi Tenaga Kerja di Luar Negeri

BAB IV PERANAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MENANGANI

MASALAH HUKUM YANG MENIMPA TENAGA KERJA INDONESIA DI ARAB SAUDI

A. Proses Migrasi Tenaga Kerja di Luar Negeri

Secara umum migrasi tenaga kerja ke luar negeri atau migrasi internasional ini berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan transisi demografi pada suatu Negara. Pada saat perekonomian Negara masih tergolong terbelakang dan pertumbuhan penduduk masih tergolong tinggi, kelebihan tenaga kerja umumnya tidak dapat diserap oleh kegiatan ekonomi di dalam negeri. Oleh karena itu, pengiriman tenaga kerja keluar negeri menjadi salah satu alternative pemecahan masalah ketenagakerjaan disamping faktor pemasukan devisa Negara dari kegiatan pengiriman tersebut. 63 Secara historis, migrasi sebagian penduduk Indonesia dari satu wilayah ke wilayah lain atau ke negara lain tidak dapat dilepaskan dari kebijakan kolonialisme Belanda terutama seiring dengan meluasnya kapitalisme perkebunan. Mulai pertengahan abad 19 sampai awal abad 20, terjadi pengiriman tenaga kerja asal Jawa ke koloni Belanda di Suriname dan Kaledonia, selain wilayah – wilayah perkebunan di luar Jawa terutama Sumatera. Demikian juga pada masa penjajahan Jepang. 64 Setelah kemerdekaan, pola migrasi tenaga kerja Indonesia tentu saja mengalami perubahan, meskipun ciri eksploitatifnya tetap bertahan atau bahkan dilanggengkan. Kebijakan migrasi Indonesia pertama termaktub dalam Repelita 1956 – 1960 ketika pemindahan penduduk 63 Asikin, Zainal, Dasar-dasar Hukum Ketenagakerjaan Pengertian, Sifat dan Hakekat Hukum Ketenagakerjaan, Radja Grafindo Persada, Jakarta, 1993. hlm 61 64 Ibid Universitas Sumatera Utara disebut transmigrasi dilakukan untuk mengurangi tekanan penduduk di Jawa, menyediakan tenaga kerja di luar Jawa, mendukung strategi militer dan mempercepat proses asimilasi. Kebijakan migrasi internal ini terus berlanjut pada masa pemerintahan Orde Baru. Kebijakan migrasi kemudian dikembangkan juga ke luar negeri melalui pengiriman TKI yang kebanyakan unskilled atau semi-skilled. Data Kemenakertrans, selama tahun 1999 dan 2000 jumlah TKI perempuan yang ditempatkan berjumlah 600.061 orang atau 69,5 dari seluruh TKI. Feminisasi pekerja migrant ini terus berlanjut yang mengakibatkan perempuan memikul beban lebih berat. Mereka tidak semata-mata bekerja mencari nafkah bagi keluarganya, tetapi juga harus menghadapi beragam perlakuan diskriminasi dan kekerasan sejak dari daerah asalnya sampai ke negara tujuan bahkan hingga ketika kembali lagi ke tanah airnya. Namun jumlah pekerja migrant Indonesia di luar negeri sesungguhnya lebih banyak dan diperkirakan mencapai sekitar 2 juta orang. Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar merupakan pekerja migrant tak berdokumen undocumented atau lebih sering disebut sebagai migrant illegal yang jelas selalu menghadapi beragam perlakuan diskriminasi dan kekerasan yang lebih kompleks, utamanya migrant perempuan. 65 Seorang yang berminat mencari kerja di luar negeri harus melalui sebuah proses panjang mulai dari rekrutmen, pelatihan, persiapan dokumen, pemberangkatan, penempatan, dan pemulangan kembali. Dalam menjalani prosedur tersebut, para migran perempuan selalu mengalami beragam perlakuan yang diskriminatif dan bisa bermuara pada kekerasan terhadap diri mereka. Pada proses awal rekrutmen, peranan calo amat besar yang tidak terbatas pada memberikan informasi pekerjaan tetapi juga sampai pengurusan perijinan. Bahkan tidak jarang ada calo yang mau meminjamkan uang untuk biaya pendaftaran dan biaya-biaya lainnya 65 Ibid Universitas Sumatera Utara sehingga acapkali membuat calon migrant masuk dalam perangkap hutang debt bondage. Umumnya para calon pekerja mgran perempuan ini tidak mengetahui secara pasti alokasi biaya yang mereka serahkan kepada calo atau pun PJTKIS. 66 Setelah mendaftar di PJTKIS, calon migran langsung ditempatkan dipenampungan yang juga menjadi tempat pendidikan dan latihan sebelum diberangkatkan. Di tempat penampungan ini, calon migran seperti ‘disekap’ dilarang keluar tempat penampungan dan tidak boleh melakukan kontak dengan keluarga atau kerabatnya. Kondisi penampungan acapkali kurang memadai fasilitasnya. Harian Kompas tanggal 21 Desember 2002 melaporkan sekitar 1000 calon TKI disekap dalam sebuah ruangan berukuran 20 x 20 meter dengan tinggi 6 meter. Di dalamnya terdapat tempat tidur memanjang bertingkat empat dengan lebar 1,5 meter yang tentu saja tidak memadai untuk menampung calon TKI sebanyak itu. Menurut para calon TKI, pendidikan dan latihan yang diberikan juga dirasakan kurang mendalam karena hanya singkat saja. Masa menunggu pemberangkatan pun tidak jelas, ada yang kurang dari 1 bulan dan ada pula yang lebih dari 6 bulan. 67 Dalam proses-proses berikutnya – pembuatan paspor, dokumen kontrak kerja, jadwal pemberangkatan – calon pekerja migran sering tidak mengetahui apakah terjadi pemalsuan atau tidak dan tidak juga mengetahui apakah isi kontrak kerja tersebut yang menyangkut gaji, waktu kerja, jenis pekerjaan, cuti dan lain-lain. Paspor baru diberikan saat mereka akan berangkat, namun ketika sampai di negara tujuan paspor harus diserahkan kembali kepada agensi setempat atau kemajikannya. Paspor baru diberikan kembali ketika pekerja migran akan pulang kembali ke Indonesia. 68 66 Asyhadie, Zaeni, Hukum Kerja, Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007. hlm 53 67 Hardijan Rusli, Hukum Ketenagakerjaan 2003, Ghalia Indonesia, Jakarta 2004, hlm 78 68 Manulang, Sedjun H., Op.Cit, hlm 55 Universitas Sumatera Utara Persoalan yang lebih serius dialami oleh pekerja migran ketika mereka telah mulai bekerja sebagai PRT di negara tujuan. Menjadi PRT berarti pekerja migran bekerja sendiri dalam sebuah ruang privat rumah tangga yang sulit dikontrol situasi dan kondisinya. Apalagi negara – negara yang menjadi tujuan pekerja migrant Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki budaya patriarkhi yang kuat seperti negara – negara Timur Tengah, Singapura, Taiwan, Hongkong, atau Malaysia. Oleh karenanya, apabila PRT mengalami perlakuan diskriminasi dan kekerasan – fisik, psikis dan seksual – di tempat kerjanya tidak mudah diketahui oleh pihak lain, termasuk tetangga terdekatnya. Jam kerja yang panjang, tak ada waktu istirahat, larangan keluar rumah, tidak boleh mengobrol dengan sesama TKI di lingkungan kerja, dan gaji tidak diberikan adalah bentuk – bentuk perlakuan yang sering dialami PRT. Untuk pencerahan kita, hasil data kasus yang disampaikan oleh Solidaritas Perempuan tahun 2001 terdapat 101 pengaduan dengan 121 jenis kasus pelanggaran. Dari jumlah tersebut, 89,7 diantaranya adalah kasus pelanggaran terhadap buruh migrant perempuan dan 6,8 adalah kasus yang dialami oleh buruh migran laki-laki. Pada tahap sebelum pemberangkatan pre-departure, ditemukan kasus buruh migrant yang mengalami persoalan identitas yang cukup tinggi, yakni sebesar 21 dan pemerasan juga sebesar 21, sedangkan pada tahap kedatangan post arrival, persoalan gaji tidak dibayar menempati urutan tertinggi, yakni 37, penganiayaan 14 dan percobaan perkosaan sekitar 20 dari 121 kasus yang masuk. Bagi para pekerja migrant perempuan yang tak berdokumen, kerentanan terhadap diskriminasi dan kekerasan biasanya lebih besar. 69 Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang TKI yang cukup besar adalah Provinsi Jawa Tengah, khususnya melalui kota 69 http:www.gugustugastrafficking.orgindex.php?option=com diakseskan tanggal 10 Agustus 2011 Universitas Sumatera Utara Semarang. Di provinsi ini, kehidupan sebagai petani sawah dirasakan tidak lagi menjanjikan bagi masyarakatnya. Untuk bekerja di sektor lain pun sudah susah untuk diperoleh. Oleh karena itu, wajar kiranya daerah ini menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi sumber TKI untuk pergi ke luar negeri. Dalam usaha untuk memperoleh peluang kerja di luar negeri atau menjadi TKI dilalui oleh masyarakat dengan berbagai cara. Ada calon TKI yang mencari melalui cara dengan perantara yang tidak resmi yang secara luas dikenal dengan istilah calo. Gaji yang tinggi dan godaan yang menggiurkan sering memicu orang untuk mencari cara yang paling mudah supaya dapat pergi ke luar negeri. Akan tetapi, banyak beberapa pencari kerja menggunakan saluran khusus yang disediakan pemerintah, yaitu melalui agen rekrutmen yang secara resmi ditunjuk oleh pemerintah yang disebut dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia PJTKI. PJTKI adalah institusi swasta yang diberi monopoli oleh Pemerintah Indonesia untuk merekrut dan memroses pengiriman tenaga kerja Indonesia ke negara-negara lain, dan menjamin penempatan tenaga kerja. 70 Bagi pemerintah Indonesia, arus TKI ke luar negeri adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah pengangguran serta memberikan konstribusi bagi pemasukan devisa negara. Diperkirakan bahwa setiap tahun pemasukan devisa sebesar US 2,6 juta dibawa masuk ke dalam negeri oleh para TKI yang bekerja di luar negeri. 71 70 Nasution, M. Darwin, Hukum Ketenagakerjaan, Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja, Mandar Maju, Bandung 2005, hlm 254 71 Ibid Akan tetapi, sejauh dapat diamati, dalam proses perekrutan dan proses penempatan TKI selalu menjadi pihak yang dirugikan. Belum lagi banyak masalah yang berkaitan dengan biaya yang harus ditanggung oleh calon TKI sebelum pergi ke luar negeri. Di samping itu, kepastian hukum untuk menjamin keselamatan para TKI juga belum menjadi prioritas para TKI. Universitas Sumatera Utara Dalam proses pengiriman TKI ke luar negeri dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama, yakni tahap pra-keberangkatan TKI ke luar negeri secara umum dan ke Malaysia secara khusus seorang calon TKI harus melengkapi syarat-syarat yang sudah ditetapkan. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transimigrasi Republik Indonesia Nomor Kep- 104 AMEN2002 tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Ke Luar Negeri disebutkan setiap calon TKI yang mendaftar harus telah mengikuti penyuluhan mengenai lowongan pekerjaan yang tersedia beserta uraian tugas; syarat-syarat kerja yang memuat antara lain gaji, jaminan sosial, waktu kerja; kondisi, lokasi dan lingkungan kerja. Peraturan perundangan, sosial budaya, situasi dan kondisi negara tujuan Hak dan kewajiban TKI. Prosedur dan kelengkapan dokumen penempatan TKI. Biaya-biaya yang diberikan kepada calon TKI dan mekanisme pembayaran, dan persyaratan calon TKI. Calon TKI yang akan mengikuti penyuluhan harus memenuhi syarat berusia minimal 18 delapan belas tahun, kecuali peraturan negara tujuan menentukan usia minimal lebih dan 18 delapan belas tahun. Memiliki Kartu Tanda Penduduk. Sehat mental dan fisik yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Berpendidikan sekurang-kurangnya tamat SLTP atau sederajad. 72 Persyaratan lainnya harus memiliki keterampilan atau keahlian yang dibuktikan dengan sertifikat keterampilan yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan yang diakreditasi oleh instansi yang berwenang. Memiliki surat izin dan orang tua atau wali, suami atau istri, dan persyaratan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tujuan. 73 Prosedur selanjutnya calon TKI yang akan ditempatkan wajib mengikuti pelatihan pada BLKLembaga Pelatihan dan lulus uji keterampilan untuk memperoleh sertifikat kompetensi. PJTKI wajib memberikan Pembekalan Akhir Pemberangkatan PAP kepada calon TKI sebelum 72 Bahder Johan Nasution, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Buku Pegangan Pekerja Untuk Mempertahankan hak-haknya, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1994, hlm 27. 73 Ibid Universitas Sumatera Utara diberangkatkan ke Negara tujuan. Materi Pembekalan Akhir Pemberangkatan PAP sekurang- kurangnya meliputi pembinaan mental kerohanian; pembinaan fisik, disiplin dan kepribadian; sosial budaya, adat istiadat dan kondisi negara tujuan; peraturan perundangan di negara tujuan; tata cara keberangkatan dan kepulangan; informasi yang berkaitan dengan keberadaan Perwakilan RI. Program pengiriman uang reinittance dan tabungan; kelengkapan dokumen TKI; isi perjanjian penempatan; dan hak dan kewajiban TKIPJTKI. Ditambah lagi tahapan- tahapan pemberangkatan calon TKI mulai dan pengurusan paspor, tes kesehatan, sertifikat keterampilan. 74 Demikian juga melalui undang-undang yang baru, yakni Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri tidak memperlihatkan perubahan yang substansial dalam hal prosedur maupun persyaratan-persyaratan menjadi TKI ke luar negeri. Hal itu terlihat pada perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calon TKI yang telah memenuhi persyaratan berusia sekurang-kurangnya 18 delapan belas tahun kecuali bagi calon TKI yang akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya 21 dua puluh satu tahun; sehat jasmani dan rohani; tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan; dan berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Pertama SLTP atau yang sederajat. 75 Untuk dapat ditempatkan di luar negeri, calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi Kartu Tanda Penduduk KTP, ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir; surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan foto kopi buku nikah; surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau 74 Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif Dan Operasional, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hlm 44 75 Ibid Universitas Sumatera Utara izin wali; sertifikat kompetensi kerja, surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi. Proses dan prosedur yang demikian panjang yang memerlukan legalitas formal serta prosedur birokrasi yang barus dilalui oleh setiap calon TKI itu menjadikan calon TKI itu terasa kesulitan. 76 Dibanyak negara berkembang jumlah tenaga kerja yang tersedia tidak seimbang dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah utama disebagian negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia. Hal ini menimbulkan banyak tenaga kerja melakukan migrasi ke luar negeri guna mendapatkan pekerjaan. 77 Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan migrasi ke luar negeri sangat beragam dan rumit. Migrasi ke luar negeri atau disebut migrasi Internasional merupakan suatu proses yang secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi, sosial, pendidikan dan demografi tertentu. Di Arab Saudi, buruh migran Indonesia diperlakukan sebagai persona non grata. Politik anti migran pemerintah Arab Saudi merepresi buruh migran Indonesia yang tidak berdokumen di Arab Saudi. Padahal sebelumnya merekalah yang menjadi tulang punggung perekonomian Arab Saudi. Untuk mengusir buruh migran Indonesia tak berdokumen, pemerintah Arab Saudi tak hanya menerbitkan Akta Imigresen 1154 tahun 2002 tetapi juga melancarkan Ops-Nyah yang mengerahkan tentara dan polisi Arab Saudi bersenjatakan lengkap. Malaysia pun menggunakan milisi sipil RELA untuk menangkapi buruh migran Indonesia. Di Arab Saudi persoalan perdagangan perempuan juga menjadi masalah besar. 78 Di negara-negara lain buruh migran mengalami aneka ragam persoalan. Di Arab Saudi buruh migrant menerima gaji dibawah standar. Di Taiwan banyak gaji yang tidak dibayar dan PHK sepihak. Taiwan juga menjadi tujuan perdagangan perempuan Indonesia khususnya dari 76 Ibid 77 Soepomo, Iman, Op.Cit, hlm 104 78 http:majalah.tempointeraktif.com diakses tanggal 27 Juli 2011 Universitas Sumatera Utara Kalimantan untuk tujuan kawin kontrak. Di Singapura, selain penyelundupan smuggling in person, kerentanan yang dialami oleh buruh migran ditunjukkan dengan banyaknya angka kematian. Semester pertama tahun 2007 ini, sudah 120 buruh migran Indonesia meninggal dunia. 79

B. Konfensi-konfensi Tentang Tenaga Kerja