Pengertian Tenaga Kerja Indonesia

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA INDONESIA

DI ARAB SAUDI

A. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia

Mobilitas angkatan kerja Indonesia keluar negeri di kenal dengan sebutan TKI Tenaga Kerja Indonesia. Pada waktu itu yang disebut TKI adalah laki-laki. Ketika muncul angkatan kerja wanita ke luar negeri, mereka disebut TKI, untuk mempertegas bahwa ada tenaga kerja wanita diantara TKI. Istilah ini menunjukkan bahwa ada pembedaan diantara keduanya. TKI identik dengan komoditi misalnya, komoditi non-migas. Ironisnya, meski TKI dipandang kurang memiliki akses dalam penungkatan produksi, akan tetapi kenyataannya presentase remitan yang dikirim lebih besar dari TKI. 27 Depnaker Departemen Tenaga Kerja merupakan lembaga pemerintah yang berfungsi sebagai penyalur informasi kesempatan kerja yang ada di dalam dan di luar negeri. Lembaga ini juga menyiapkan pelatihan-pelatihan bagi calon tenaga kerja yang akan di salurkan. Pelatihan semacam itu juga diberikan oleh lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja swasta ini pada dasarnya membantu calon tenaga kerja memperoleh pekerjaan dangan sedikit keuntungan dari biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh calon tenaga kerja. 28 Jasa manfaat, baik jasa orang manfaat syekhsh maupun manfaat pekerjaan manfaat amal, merupakan salah satu sumber ekonomi sebuah negara, selain perdagangan, industri dan pertanian. Bahkan, dapat dikatakan jasalah yang menjadikan perdagangan, industri dan pertanian dapat berjalan. Karena itu, jasa merupakan sumber ekonomi yang sangat penting bagi Negara. 27 Rachmad Safa’at, Buruh Perempuan: Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Malang: IKIP Malang. 1998, hlm. 31 28 Saeni Asyhadie, Hukum Kerja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2007, hlm. 78 Universitas Sumatera Utara Karenanya, islam telah mengatur pemanfaatan jasa ini dengan sangat detail, yang kemudian secara khusus di bahas dalam hukum-hukum ijarah. Dalam akad ijarah ini ada empat komponen : 29 Selama jasa tersebut halal, maka akad ijarah tersebut juga diperbolehkan, baik akad tersebut dilakukan antara pria dengan pria, atau wanita dengan wanita, maupun pria dengan wanita. Karena itu, islam tidak melarang wanita menjadi tenaga kerja, baik dengan memberikan jasa pribadinya, seperti arsitek misalnya. 1. Ajair Buruh 2. Musta’jir Majikan 3. Manfaat Jasa 4. ‘Iwadh Kompensasiupah 30 Namun demikian, bekerja untuk mencari nafkah, menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarganya adalah wajib. Akan tetapi, bagi kaum wanita, bekerja untuk mencari nafkah atau membantu suaminya mencukupi kebutuhan keluarganya akan tetapi tidak wajib, melainkan mubah. Meski dengan catatan, tidak mengabaikan fungsi dan tugas utamanya sebagai seorang ibu dan pengurus rumah tangga umm warabbat al-bait. 31 Perempuan bekerja, bukan hal asing lagi di jaman sekarang. Mulai dari bidang berat seperti di perindustrian dengan menjadi tenaga yang menggerakkan roda-roda mesin, menjadi kuli bangunan hingga ke bidang yang memang sesuai dengan fitrahnya seperti menjadi perawat atau guru. Semua seakan berlomba-lomba untuk mendapatkan lahan pekerjaan di sektor publik. Bahkan karena tidak mencukupinya lahan di dalam negeri, banyak dari para perempuan yang eksodus ke luar negeri dengan menjadi TKI atau Tenaga Kerja Wanita. Apabila kita mau 29 Bayu Insani dan Ida Raihan, TKW dalam Perbincangan, PT Leutika, 2008, Yogyakarta, hlm 60. 30 Ibid 31 Ibid Universitas Sumatera Utara mencermati mereka yang disebut TKI ini biasanya berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di negeri orang. 32 . Nasib TKI atau nama kerennya working women, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri sesungguhnya tidak jauh berbeda. Perbedaannya mungkin bagi mereka yang jadi TKI di luar negeri mempunyai prestise tersendiri karena pernah ke Singapura, Malaysia, Hongkong atau bahkan Arab Saudi, ketika pulang membawa hasil lebih banyak. Namun demikian, di samping kesuksesan para TKI yang mampu membawa devisa bagi negara tersebut, sesungguhnya nasib ribuan yang lainnya jauh merana. Banyak diberitakan media massa bahwa ada TKI asal Lampung yang terancam hukuman mati di Singapura. Belum lagi yang ramai diberitakan baru-baru ini adalah TKI yang bekerja di Arab Saudi yang disiksa oleh majikannya. Dan masih banyak lagi kasus TKI yang tidak terekspos. 33 Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini sesuai dengan undang-undang Nomor 14 tahun 1969, pasal 1 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja. GBHN 1988 dalam bidang peranan wanita dalam pembangunan bangsa, wanita baik sebagai warga negara maupun sebagai sumber instansi bagi pembangunan mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria disegala bidang kehidupan bangsa dalam segenap kegiatan pembangunan. 34 Demikian juga jika tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perusahaan atau pabrik maupun yang menjual jasa dari tenaganya, harus mendapat perlindungan yang baik atas keselamatan, kesehatan, serta kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Hal ini telah diterapkan dalam pasal 10 UU No. 32 http:www.dudung.net, diakseskan tanggal 26 Juli 2011 33 Kalyanamitra, “Tenaga Kerja Wanita Indonesia : Pahlawan Devisa Tanpa Perlindungan”. http:kalyanamitra.or.idweb diakseskan tanggal 26 Juli 2011 34 Lalu Husni, Op.Cit, hlm.21. Universitas Sumatera Utara 1969, yang berlaku baik tenaga kerja pria maupun wanita yang menyebutnya bahwa pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup : a. Norma Keselamatan Kerja b. Norma Kesehatan Kerja dan hygiene perusahaan c. Norma Kerja d. Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitas dalam hal kecelakaan kerja Pemerintah mempunyai kewajiban membina perlindungan kerja bagi tenag kerja Indonesia, dan tidak membedakan antara tenaga kerja laki-laki dan tenaga kerja wanita. Undang- undang No. 14 tahun 1969, pasal 2 menyebutkan bahwa : “ Didalam menjalankan undang- undang ini serta peraturan pelaksaannya tidak boleh diadakan diskriminasi”. Namun dalam kenyataan menunjukkan bahwa ada peraturan-peraturan atau ketentuan yang hanya diperuntukkan sifat kodrat wanita, yang pada saat tertentu mengalami haid, hamil, melahirkan dan sebagainya. Mengingat hal demikian pemerintah membina perlindungan kerja yang khusus bagi tenaga kerja Indonesia.

B. Latar Belakang Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi