Sejarah Perkembangan Kementerian Luar Negeri

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI

A. Sejarah Perkembangan Kementerian Luar Negeri

Dalam sejarah perkembangan Kementerian luar negeri dapat dijelaskan bahwa: 16 1. Mengusahakan simpati dan dukungan masyarakat internasional, menggalang solidaritas teman-teman disegala bidang dan dengan berbagai macam upaya memperoleh dukungan dan pengakuan atas kemerdekaan Indonesia Tahun 1945-1950 Tugas utama Kemlu melalui diplomasi : 2. Melakukan perundingan dan membuat persetujuan : a. Persetujuan Linggarjati – pengakuan atas RI meliputi Jawa dan Madura b. Tahun 1948 Perjanjian Renville – pengakuan atas RI meliputi Jawa dan Sumatera c. Tahun 1949 Perjanjian KMB – Indonesia dalam bentuk negara Federal Tahun 1950 Diplomasi Indonesia berhasil mengembalikan keutuhan wilayah RI dengan membatalkan Perjanjian Konferensi Meja Bundar KMB Masa 5 tahun pertama kemerdekaan Indonesia merupakan masa yang menentukan dalam perjuangan penegakan kemerdekaan yang merupakan bagian sejarah yang menentukan Karakter atau Watak politik luar negeri Indonesia. Semangat Diplomasi Perjuangan yang memungkinkan Indonesia pada akhirnya meraih dukungan luas masyarakat internasional di PBB pada tahun 1950. Tahun 1966-1998 16 http:ardaninggar.wordpress.com. diakses tanggal 26 Juli 2011 Universitas Sumatera Utara Tugas diplomasi Kemlu yang menonjol antara lain : 1. Pengakuan Irian Barat 2. Pengakuan terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan dalam perjuangan hukum laut - UNCLOS United Nation Convention on Law of the Sea 3. Meningkatkan Kerjasama ASEAN 4. Mencari Pengakuan internasional thd Timtim 5. Ketua Gerakan Non Blok untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang 6. Ketua APEC dan G-15 7. Meningkatkan kerjasama pembangunan Tahun 1998 – Sekarang : Tugas utama Kemlu diarahkan untuk : 1. Memagari potensi disintegrasi bangsa 2. Upaya membantu pemulihan ekonomi 3. Upaya peningkatan citra Indonesia 4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI Pada 6 Januari 2010, Kementerian Luar Negeri telah menyerahkan secara langsung Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian Luar Negeri kepada Tim Reformasi Birokrasi Nasional di Kementerian PAN dan RB. Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi ini disampaikan sebagai persyaratan awal Kementerian Luar Negeri mengikuti program Reformasi Birokrasi Nasional. Namun dengan adanya perubahan kebijakan nasional serta landasan hukum tentang Reformasi Birokrasi yang semula berupa Peraturan Menteri PAN dan RB menjadi Peraturan Presiden maka terjadi kevakuman di tingkat nasional yang berimbas kepada Universitas Sumatera Utara KementerianLembaga termasuk Kemlu menunggu terbitnya Peraturan Presiden. Pada 21 Desember 2010 Presiden RI telah menetapkan Perpres No. 81 Tahun 2010 mengenai Grand Design Reformasi Birokrasi sebagai cetak biru Reformasi Birokrasi Nasional. Selanjutnya Menteri Negara PAN dan RB menetapkan Permenpan No. 20 Tahun 2011 mengenai Road Map Reformasi Birokrasi sebagai pedoman arah pelaksanaan RB KementerianLembaga KL. Berdasarkan kedua ketentuan tersebut, dokumen yang wajib disampaikan ke Tim Reformasi Birokrasi Nasional yang diketuai oleh MenPAN dan RB meliputi Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi dan Dokumen Road Map Reformasi Birokrasi KL. 17 1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, melalui pengembangan atau penguatan sistem manajemen yang transparan, akuntabel dan adil. Tujuan Reformasi Birokrasi Kemlu adalah mewujudkan Birokrasi Kemlu yang profesional, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN Korupsi, Kolusi, Nepotisme, mampu melayani publik, bersikap netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Hal ini sejalan dengan tujuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional, sebagaimana tertuang dalam Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Sedangkan sasaran Reformasi Birokrasi Kemlu berfokus pada tiga hal utama yaitu: 2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik baik melalui upaya memperjuangkan kepentingan nasional di fora internasional maupun perlindungan bagi WNI dan BHI di dalam dan di luar negeri. 3. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja dengan memastikan dijalankannya sistem administrasi dan manajemen pemerintahan secara taat azas oleh semua unit kerja, baik di Pusat maupun Perwakilan RI di luar negeri. 17 http:www.haluankepri.com. diakses tanggal 26 Juli 2011 Universitas Sumatera Utara

B. Kementerian Luar Negeri sebagai Perwakilan Indonesia