Tabel 8. Rata-rata Biaya Produksi Usahatani Jambu Biji dalam 1 Ha selama 1 Tahun
No Jenis Biaya
Rp Persentase
1 Biaya Penyusutan
101.527,30 0,62
2 Biaya Saprodi
6.897.719,56 42,19
3 Biaya Tenaga Kerja
a. Biaya TKDK Rp. 4.076.500,00 48,56 b. Biaya TKLK Rp. 4.318.317,46 51,44
Total Biaya Tenaga Kerja 8.394.817,46
51.35 4
5 Biaya PBB
Biaya Bibit 74.000,00
879.053,97 0,46
5,38
Jumlah 16.347.118,29
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 2,3,4,5,6,7 Tahun 2011. Dari tabel 8. Dapat diketahui bahwa rata-rata biaya produksi usahatani
jambu biji per hektar selama 1 tahun adalah Rp 16.347.118,29, yang terbesar adalah biaya tenaga kerja yaitu sebesar Rp 8.394.817,46 dengan persentase
51,35 yang terdiri dari biaya TKDK Rp 4.076.500 dan biaya TKLK 4.318.317,46 , diikuti biaya Sarana Produksi sebesar Rp 6.897.719,56 dengan
persentase sebesar 42,19 , biaya Bibit sebesar Rp 879.053,97 dengan persentase 5,38, biaya penyusutan Rp. 101.527,30 dengan persentase 0,62 dan biaya
PBB sebesar 74.000 dengan persentase 5,38.
5.2 Pendapatan Usahatani Jambu Biji
Pendapatan Petani jambu biji diperoleh dari usahatani jambu biji saja, dimana yang mempengaruhi pendapatan petani jambu biji adalah besar
penerimaan petani jambu biji yang dilihat dari hasil produksi dikali dengan harga jual dikurangi biaya produksi.
Penerimaan adalah nilai yang diperoleh dari hasil perkalian seluruh hasil produksi dengan harga jual produksi. Harga jual produksi di daerah penelitian
Universitas Sumatera Utara
cenderung konstan. Petani tidak memiliki hak untuk menentukan harga. Dalam hal ini petani sampel di daerah penelitian merupakan price taker. Di daerah
penelitian, petani memperoleh harga jual jambu biji Rp 1.500kg. Tabel 9. Rata-rata Penerimaan Petani Jambu Biji Per Petani dan Per Ha dalam 1
Tahun
No Uraian
Penerimaan Rp
1 Per Petani
27.528.000,00 2
Per Hektar 53.156.190,48
Sumber: Analisa Data Primer Lampiran 10 Tahun 2011 Dari Tabel 9. dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan petani jambu biji
per petani adalah Rp 27.528.000 dalam 1 tahun atau setara dengan Rp 2.294.000 per bulan. Sedangkan untuk penerimaan petani jambu biji per hektar adalah Rp
53.156.190,48 dalam 1 tahun atau setara dengan Rp 4.429.682,54 per bulan. Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan yang diperoleh petani
dikurangi dengan jumlah biaya produksi selama proses produksi berlangsung. Berikut ini diperlihatkan rata-rata pendapatan bersih petani jambu biji di derah
penelitian. Tabel 10. Rata-rata Pendapatan Bersih Usahatani Jambu Biji Per Petani dan Per
Ha dalam 1 Tahun
No Uraian
Pendapatan Bersih Rp
1 Per Petani
19.112.884,51 2
Per Hektar 36.749.940,49
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 11 Tahun 2011 Dari tabel 10. Dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan petani jambu
biji Per Petani adalah Rp 19.112.884,51 dalam 1 tahun atau setara dengan Rp
Universitas Sumatera Utara
1.592.740,37 per bulan dan rata-rata pendapatan petani per hektar adalah Rp 36.749.940,49 dalam 1 tahun atau setara dengan 3.062.495,04 per bulan.
Tabel 11. Rata-rata Pendapatan Keluarga Petani Jambu Biji Per Petani dan Per Ha dalam 1 Tahun
No Uraian Pendapatan
Bersih Rp
TKDK Rp Pendapatan
Keluarga Rp 1
Per Petani 19.112.884,51 1.851.000
20.963.884,51 2
Per Hektar 36.749.940,49 4.076.500
40.826.440,49 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 5.b dan 11 Tahun 2011Dari data di atas
Pendapatan keluarga petani merupakan pendapatan bersih ditambah dengan biaya tenaga kerja dalam keluarga, dimana pendapatan keluarga petani
adalah pendapatan yang sebenarnya petani terima. Dari tabel 11. Dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan keluarga petani per petani adalah Rp 20.963.884,51
dalam 1 tahun setara dengan Rp 1.746.990,37 per bulan dan rata-rata pendapatan keluarga petani per hektar adalah Rp 40.826.440,49 setara dengan
Rp.3.402.203,37 per bulan. Maka dapat dikatakan bahwa usahatani jambu biji di daerah penelitian
menguntungkan karena penerimaan petani lebih besar daripada biaya yang mereka keluarkan untuk berusahatani. Kesimpulan yang sama juga dihasilkan oleh
penelitian Fathy 2005 yang menunjukkan bahwa usahatani jambu biji memberikan keuntungan bagi petani yang mengusahakannya, dimana penerimaan
yang diterima lebih besar daripada biaya yang mereka keluarkan dalam berusahatani jambu biji.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Analisis Finansial Usahatani Jambu Biji