Karakteristik Petani Sampel di Daerah Penelitian

4.2 Karakteristik Petani Sampel di Daerah Penelitian

Karakter petani yang menjadi sampel pada penelitian ini meliputi umur tanaman, umur petani sampel, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman bertani dan luas lahan. Karakteristik petani sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Umur Tanaman Jambu Biji Petani Sampel. No Umur Tanaman tahun Jumlah Persentase 1 1 1 6.6 2 3 1 6.6 3 4 1 6.6 4 6 1 6.6 5 7 1 6.6 6 8 1 6.6 7 10 1 6.6 8 12 2 15.7 9 13 1 6.6 10 14 2 15.7 11 15 2 15.7 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 tahun 2011 Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa tanaman berumur 12, 14, 15 tahun yang paling banyak dengan persentase masing-masing 15.7. Hal ini menunjukkan bahwa umur Jambu biji di daerah penelitian tergolong tua. Kondisi ini dikarenakan penanaman jambu biji dikenalkan untuk ditanaman kepada masyarakat di daerah penelitian sekitar 15 tahun yang lalu. Adapun tanaman yang masih muda umumnya merupakan tanaman jambu biji yang ditanam ulang menggantikan tanaman yang sudah tua. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Karakteristik Petani Sampel No Uraian Range Rataan 1 Umur Petani Sampel Tahun 37-60 47,47 2 Tingkat Pendidikan Tahun 6-12 9,80 3 Jumlah Tanggungan Jiwa 1-5 3,67 4 Pengalaman Bertani Tahun 15-42 24,60 5 Luas Lahan Ha 0,2-1 0,51 Sumber: Analisis data Primer Lampiran 1 tahun 2011 Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata umur petani sampel di daerah penelitian yaitu sekitar 47,47 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa para petani sampel berada usia produktif mereka. Rata-rata tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian yaitu sebesar 9,80 tahun atau setara dengan kelas 3 SMP tamat SMP. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian masih rendah. Tingkat pendidkan turut mempengaruhi keputusan petani dalam mengelola usahatani kopi miliknya. Rata-rata jumlah tanggungan petani sampel di daerah penelitian sebanyak 3,67 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan petani sampel tidak terlalu besar. Rata-rata pengalaman bertani petani sampel yaitu 24,6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel di daearah penelitian memiliki pengalaman berusahatani yang cukup lama, sehingga kegiatan berusahatani mereka lebih didasarkan pada pengalaman mereka daripada pendidikan formala yang mereka terima. Rata-rata luas lahan petani sampel di daearah penelitian adalah 0,51 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel di daerah penelitian memiliki luas lahan yang rendah. Keadaan ini karena lahan yang dimiliki petani sampel merupakan lahan warisan dari orangtua mereka, sehingga lahan yang tadinya luas Universitas Sumatera Utara menjadi lebih sempit karena harus dibagi berdasarkan jumlah saudara dan juga karena petani sampel membagi-bagi luas lahan mereka untuk tanaman lain. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN