II.3 Kerangka Pemikiran
Perkebunan jambu biji rakyat di Deli Serdang semakin berkurang dewasa ini. Hal ini disebabkan karena adanya serangan hama dan penyakit dan harga
komoditas jambu biji yang rendah. Input-input yang digunakan oleh petani jambu biji harus digunakan secara efektif dan efisien, karena input ini merupakan biaya
yang nantinya akan mempengaruhi pendapatan petani. Dalam menggunakan input, petani biasanya dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonominya.
Faktor ekonomi petani seperti pendapatan diluar usahatani, curahan tenaga kerja, modal dan luas lahan akan mempengaruhi petani dalam hal membuat
keputusan mengenai apakah dia bertani sebagai cara hidup atau untuk memperoleh keuntungan. Jika petani jambu biji mengusahakan usahatani jambu
bijinya hanya sebagai cara hidup maka dia tidak akan terlalu memikirkan bagaimana mengembangkan usahataninya sehingga menghasilkan produktivitas
yang tinggi yang nantinya akan memberikan keuntungan bagi dirinya. Petani ini hanya mengusahakan usahataninya secara sederhana, asalkan dia dapat menutupi
kebutuhan hidupnya maka dia tidak akan berusaha untuk mengembangkan usahataninya. Namun, jika petani ingin memperoleh keuntungan maka dia akan
berusaha untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dari usaha tani jambu bijinya.
Petani jambu biji memperoleh pendapatan bersih dari hasil penerimaan penjualan jambu biji dikurangi semua biaya yang dikeluarkan selama berusahatani
jambu biji. Dari hasil pendapatan bersih petani ini, akan dianalisis kelayakan usahatani jambu biji miliknya. Setelah analisis dilakukan maka dapat
didefinisikan apakah usahatani jambu biji di daerah penelitian layak atau tidak
Universitas Sumatera Utara
diusahakan. Usahatani jambu biji dikatakan layak apabila usahatani ini dapat mencerminkan kesejahteraan hidup petani jambu biji dan keluarganya.
Dalam penilaian kelayakan usaha maka ada beberapa komponen yang harus dilihat yaitu biaya produksi, pendapatan, serta analisis finansial NPV, IRR,
NET BC. Dengan menganalisa beberapa komponen ini, maka dapat diketahui bahwa secara finansial apakah usaha jambu biji di daerah penelitian layak untuk
dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Keterangan:
Pengaruh Hubungan
II.4 Hipotesis Penelitian