mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak ekstern terutama pemerintah pusat dan propinsi
semakin rendah, dan demikian pula sebaliknya. Rasio kemandirian juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio kemendirian, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi
daerah yang merupakan komponen utama pendapatan asli daerah.Semakin tinggi masyarakat membayar pajak dan retribusi
daerah akan menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi.
C. Pengelolaan Keuangan Daerah
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 tahun 2005, keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Menurut peraturan tersebut, pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggugjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Terwujudnya pelaksanaan desentralisasi fiskal secara efektif dan efisien, salah satunya
tergantung pada pengelolaan keuangan daerah. Sebelum adanya Undang -Undang Otonomi Daerah, sistem penatausahaan
pembiayaan daerah sudah menerapkan konsep perimbangan keuangan antara
Universitas Sumatera Utara
pusat dan daerah tetapi belum didasarkan pada kontribusi setiap daerah dalam hal pendapatan yang diperoleh dari sumber daya alam yang dieksploitasi.
D. Pendapatan Asli Daerah PAD
Pendapatan Asli Daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok Pendapatan Asli Daerah
dipisahkan menjadi empat jenis, yaitu : 1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah 3. Bagian Laba Usaha Daerah
4. Lain-Lain PAD
1 Pajak Daerah
Pajak daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari pajak. Jenis
pajak propinsi terdiri dari :
a. Pajak Kendaraan Bermotor b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor d. Pajak Kendaraan Dinas di Atas Air
e. Pajak Air di Bawah Tanah f. Pajak Air Permukaan
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan jenis pajak kabupaten kota menurut Undang – Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Perubahan UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak
Daerah dan Retribusi Daerah terdiri dari : a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran c. Pajak Hiburan
d. Reklame e. Penerangan Jalan
f. Pengambilan Bahan Galian Golongan C g. Pajak Parkir
Menurut Ahmad Yani 2002:45: “ Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.” Pajak daerah, sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah diharapkan
menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan
masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu melaksanakan otonom, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Meskipun
beberapa jenis pajak daerah sudah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, daerah kabupatenkota diberi peluang dalam mengali potensi
sumber-sumber keuangannnya dengan menetapkan jenis pajak selain yang
Universitas Sumatera Utara
telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
2 Retribusi Daerah
Menurut Pahala 2005:5: “Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh
negara bagi penduduknya secara perorangan”jasa tersebut dapat dikatakan bersifat langsung, yaitu hanya yang membayar retribusi yang menikmati balas
jasa dari negara. Menurut Ahmad Yani 2002:55 : “Retribusi Daerah adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
pribadi atau badan”. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Padal 1 angka 26 retribusi daerah adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
oarang pribadi atau badan. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia saat ini
penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah. Jadi, retribusi yang dipungut di Indonesia dewasa ini adalah retribusi daerah.
Universitas Sumatera Utara
a Objek Retribusi Daerah
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Pasal 18 ayat 1 menentukan bahwa objek retribusi daerah adalah berbagai jenis jasa yang disediakan
oleh pemerintah daerah. Tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat dipungut retribusinya, tetapi hanya jenis-jenis
jasa tertentu yang menurut pertimbangan sosial ekonomi layak dijadikan sebagai objek retribusi. Jasa tertentu tersebut dikelompokkan kedalam tiga
golongan, yaitu jasa umum, jasa usaha, perizinan tertentu. Hal ini membuat objek retribusi terdiri dari tiga kelompok jasa sebagaimana
berikut ini : 1
Jasa umum, yaitu jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan dan pemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jasa umum antara lain meliputi pelayanan kesehatan dan pelayanan persampahan. Jasa yang
tidak termasuk jasa umum adalah jasa urusan umum pemerintahan, 2
Jasa usaha, yaitu jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah, dengan memenganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat
pula disediakan oleh sektor swasta. Jasa usaha anatara lain meliputi penyewaan asset yang dimilikidikuasai oleh pemerintah daerah,
penyediaan tempat penginapan, usah bengkel kendaraan, tempat pencucian mobil, dan penjualan bibit.
3 Perizinan tertentu, yaitu kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam
rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang
Universitas Sumatera Utara
dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber
daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Mengingat bahwa fungsi perizinan dimaksudkan untuk mengadakan pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan, pada
dasarnya pemberian izin oleh pemerintah daerah tidak harus dipungut retribusi.
b Retribusi Daerah Untuk Kabupaten
Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Jenis Pendapatan Retribusi untuk KabupatenKota
meliputi Objek Pendapatan berikut: 1
Retribusi Pelayanan Kesehatan, 2
Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan, 3
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP, 4
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Akta Catatan Sipil, 5
Retribusi Pelayanan Pemakaman, 6
Retribusi Pelayanan Pengabuan Mayat, 7
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, 8
Retribusi Pelayanan Pasar, 9
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, 10
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran,
Universitas Sumatera Utara
11 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta,
12 Retribusi Pengujian Kapal Perikanan,
13 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah,
14 Retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir atau Pertokoan,
15 Retribusi Jasa Usaha Tempat Pelelangan,
16 Retribusi Jasa Usaha Terminal,
17 Retribusi Jasa Usaha Tempat Khusus Parkir,
18 Retribusi Jasa Usaha Tempat PenginapanPesanggrahanVilla,
19 Retribusi Jasa Usaha Penyedotan Kakus,
20 Retribusi Jasa Usaha Rumah Potong Hewan,
21 Retribusi Jasa Usaha Pelayanan Pelabuhan Kapal,
22 Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olahraga,
23 Retribusi Jasa Usaha Penyeberangan di atas Air,
24 Retribusi Jasa Usaha Pengolahan Limabah Cair,
25 Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha Daerah,
26 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan,
27 Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol,
28 Retribusi Izin Gangguan,
29 Retribusi Izin Trayek.
c Bagian Laba BUMD
Sumber penerimaan PAD yang lainnya yang menduduki peran penting setelah pajak daerah dan retribusi daerah adalah bagian Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
Daerah atas laba BUMD. Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Milik Daerah yang Dipisahkan atau Bagian Laba BUMD merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. BUMD merupakan badan usaha yang didirikan seluruhnya atau sebagian,
dengan modal daerah. Tujuan didirikannya BUMD adalah dalam rangka menciptakan lapangan kerja atau mendorong pembangunan
ekonomidaerah. Selain itu, BUMD juga merupakan cara yang lebih efisien dalam melayani masyarakat, dan merupakan salah satu sumber
penerimaan daerah. Bagian laba BUMD tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan daerah dan anggaran belanja daerah, setelah
dikurangi dengan penyusutan, dan pengurangan lain yang wajar dalam BUMD.
BUMD sebenarnya juga merupakan salah satu potensi sumber keuangan bagi daerah yang perlu terus ditingkatkan guna mendukung
pelaksanaan otonomi daerah . Besarnya kontribusi laba BUMD dalam Pendapatan Asli Daerah dapat menjadi indikator kuat dan lemahnya
BUMD dalam suatu daerah. Jenis Pendapatan ini meliputi Objek Pendapatan berikut:
1. Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah,
2. Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank,
3. Bagian Laba Lembaga Keuangan NonBank,
Universitas Sumatera Utara
4. Bagian Laba atas Penyertaan ModalInvestasi.
d Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Menurut Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2005 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, Lain-lain PAD yang sah
meliputi: 1.
hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan, 2.
jasa giro 3.
pendapatan bunga, 4.
keuntungan selisih niali tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan 5.
komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh daerah.
E. Review Penelitian Terdahulu