BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Kemitraan
Pada dasarnya konsep kemitraan partnership adalah jenis entitas bisnis
di
mana mitra pemilik saling berbagi keuntungan atau kerugian bisnis. Kemitraan sering digunakan diperusahaan untuk tujuan perpajakan, sebagai struktur kemitraan
umumnya tidak dikenakan pajak atas laba sebelum didistribusikan kepada para mitra yaitu tidak ada
pajak dividen dikenakan.. Namun, tergantung pada struktur
kemitraan dan yurisdiksi
di mana ia beroperasi, pemilik kemitraan mungkin terkena kewajiban pribadi yang lebih besar daripada mereka yang akan
memegang saham dari suatu perusahaan.
Pada sistem hukum perdata, kemitraan biasa diikat dengan kontrak perjanjian antara individu-individu yang dengan semangat kerjasama setuju untuk melaksanakan
suatu usaha, berkontribusi dalam menggabungkan modal, pengetahuan atau kegiatan dan berbagi keuntungan. Mitra mungkin memiliki perjanjian kemitraan , atau
deklarasi kemitraan dan di beberapa wilayah hukum seperti perjanjian mungkin terdaftar dan tersedia untuk inspeksi publik. Di banyak negara, kemitraan juga
dianggap sebagai hukum badan , meskipun sistem hukum yang berbeda membuat kesimpulan yang berbeda tentang hal ini.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk dasar kemitraan adalah kemitraan umum
, di mana semua mitra mengelola bisnis dan secara pribadi bertanggung jawab atas hutangnya. Bentuk lain
yang telah dikembangkan di sebagian besar negara adalah kemitraan terbatas
LP, di mana mitra terbatas untuk mengelola bisnis dan dengan imbalan
terbatas . Mitra
Umum mungkin memiliki kewajiban bersama
atau beberapa kewajiban bersama dan
tergantung pada keadaan, tanggung jawab mitra terbatas pada investasi mereka dalam kemitraan tersebut. Mitra “diam” silent partner adalah mitra yang tetap berbagi
dalam keuntungan dan kerugian pada usaha, tetapi tidak terlibat dalam mengelola usaha atau keterlibatan mereka dalam usaha tidak diketahui umum. Mitra ini
biasanya hanya menyediakan modal.
Kemitraan Usaha Peternakan sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 940KptsOT.2101097 tentang Pedoman Kemitraan
Usaha Pertanian, adalah suatu usaha pembibitan dan atau budidaya peternakan dalam bentuk perusahaan peternakan atau peternakan rakyat, yang diselenggarakan secara
teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial atau sebagai usaha sampingan untuk menghasilkan ternak
bibitternak potong, telur, susu serta menggemukkan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan memasarkan.
Universitas Sumatera Utara
Kemitraan usaha pertanian berdasarkan azas persamaan kedudukan, kesela peningkatan keterampilan kelompok mitra oleh perusahaan mitra melalui perwuji
kemitraan yaitu hubungan yang :
a saling memerlukan dalam arti perusahaan mitra memerlukan pasokan bahan baku
dan kelompok mitra memerlukan penampungan hasil dan bimbingan; b
saling memperkuat dalam arti baik kelompok mitra maupun perusahaan mitra sama-sama memperhatikan tanggung jawab moral dan etika bisnis, sehingga
akan memperkuat kedudukan masing-masing dalam meningkatkan daya saing usahanya;
c saling menguntungkan, yaitu baik kelompok mitra maupun perusahaan mitra
memperoleh peningkatan pendapatan, dan kesinambungan usaha;
Kemitraan usaha pertanian dapat dilaksanakan dengan pola:
1 Inti-plasma
Pola inti-plasma sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra, yang
didalamnya perusahaan mitra bertindak sebagai inti dan kelompok mitra sebagai plasma.
Universitas Sumatera Utara
2 Sub kontak
Pola sub kontrak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan
mitra, yang didalamnya kelompok mitra memproduksi komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya.
3 Dagang umum
Pola dagang umum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf c merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra, yang
didalamnya perusahaan mitra memasarkan hasil produksi kelompok mitra atau kelompok mitra memasok kebutuhan yang diperlukan perusahaan mitra.
4 Keagenan
Pola keagenan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf d merupakan hubungan kemitraan, yang didalamnya kelompok mitra diberi hak khusus untuk
memasarkan barang dan jasa usaha perusahaan mitra.
5 Bentuk-bentuk lain, missal Kerjasama Operasional Agribisnis KOA
Pola KOA sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf e merupakan hubungan kemitraan, yang didalamnya kelompok mitra menyediakan lahan,
sarana dan tenaga, sedangkan perusahaan mitra menyediakan biaya atau modal
Universitas Sumatera Utara
danatau sarana untuk mengusahakan atau membudidayakan suatu komoditi pertanian.
2.2 Sisitem Agribisnis dan Kemitraan Sapi Potong